03 Edy Jadi Brokoli

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Oleh Schyler_  @jenirenita @redlotus11 kth_nisa titizkyla ArlenLangitasni_putri b4p3rgirl

Seminggu setelah bertemu Duo Sengklek, Azkiya tak pernah memikirkannya lagi. Namun, penagihan kekasih tetap dilakukan oleh ibu tercinta.

Seperti saat ini, Erika yang berdiri di sebelahnya tiba-tiba tersenyum kemudian bertanya, "Gimana? Udah dapat calon, Az?"

Azkiya mengembuskan napas berat untuk yang kesekian kali setelah mendengar pertanyaan tersebut. Ia merasa seperti orang yang memiliki utang besar dan dihantui oleh rentenir setiap harinya, tapi Erika lebih mengerikan. Menyedihkan.

Jika dapat memilih, Azkiya takkan menjadikan spesies wanita ngebet punya mantu sebagai ibunya. Namun, hal itu tentu mustahil dilakukan karena segalanya telah diatur oleh Sang Pencipta.

"Mamah kenapa, sih? Nanti juga ada jodohnya." Azkiya tidaklah pasrah akan keadaan, tapi ia sudah cukup lelah dan muak dengan permintaan Erika.

"Ingat, Az. Waktu yang Mamah kasih cuma tiga bulan, loh."

Sebelum Azkiya sempat menanggapi kalimat tersebut, suara bel dari luar rumah tiba-tiba terdengar. Untuk pertama kalinya, ia bersyukur akan kedatangan tamu. Biasanya, ia akan selalu berkicau karena dijadikan pembantu dadakan oleh sang ibu. Namun, bukan berarti hal itu takkan terjadi hari ini.

"Azki, coba kamu lihat siapa yang datang!"

Dengan malas Azkiya menganggukkan kepala kemudian melangkah ke arah pintu utama. Tujuh kata tersebut hanyalah perintah kecil yang mengundang kedatangan perintah-perintah berikutnya. Ingin rasanya ia segera berlari setelah membuka pintu atau mengatakan kebohongan pada ibunya bahwa ia harus mengerjakan tugas sekolah demi menghindari pekerjaan sebagai pembantu dadakan. Namun, kenyataan bahwa ia bukanlah murid sekolahan membuat napas kasar kembali terembus.

Ketika pintu terbuka dengan sempurna, sosok wanita bergaun pendek yang gayanya sangat glamour tercetak jelas di penglihatannya. Azkiya nyaris mencibir jika tidak mengingat wanita di depannya berusia lebih tua.

"Maaf, Tante nyari siapa, ya?"

Alih-alih menjawab, wanita itu balik bertanya, "Mamah ada?"

Azkiya mengangguk sembari mengatakan bahwa ibunya sedang berada di dapur. Ia mempersilakan wanita tanpa nama itu masuk kemudian melangkah ke dapur untuk memanggil Erika.

"Mah, ada yang nyariin."

"Siapa?" tanya Erika tanpa mengalihkan perhatian dari bokong panci kesayangannya yang telah gosong.

"Nggak tau, Mah."

Erika menyerahkan hak kepemegangan panci kepada Azkiya yang lantas melebarkan mata ketika ia berucap, "Nih, kamu lanjutin gosok pantat panci kesayangan Mamah sampai bersih! Kalau nggak bersih, deadline misi kamu Mamah majuin!"

Meskipun malas, Azkiya hanya mampu menganggukkan kepala sembari menerima penghargaan berupa panci dari ibunya. Ia tidak yakin bisa membersihkan bokong panci yang menurut fisiknya tak lagi layak untuk digunakan itu.

Tanpa menunggu protes dari sang anak yang tak ingin ia dengar, Erika mencuci tangan kemudian meninggalkan gadis jomblo itu berkutat dengan jodoh sementaranya.

"Sebenarnya ini cerita apa, sih? Kenapa aku jadi kayak anak tiri yang nggak boleh pergi ke pesta dansa? Harus ngerjain pekerjaan rumah tangga yang nggak masuk akal lagi."

Azkiya mulai merapalkan mantra protes sembari terus menggosok bokong panci yang dalam matanya terlihat menyebalkan. Ketika ia terus melakukan hal itu selama kurang lebih lima menit, benda pipih di saku celana pendeknya tiba-tiba bergetar. Setelah membersihkan busa sabun di tangan kanan, ia mengambil ponselnya kemudian membaca pesan yang masuk.

Edy Ganteng
Hai, Cecan

Cutie pie
Apa?

Edy Ganteng
Nggak kangen sama aku?

Azkiya mencibir ketika membaca pesan tersebut. Omong-omong kangen, ia sebenarnya lebih merindukan Azkal yang ngebet nikah itu. Tentu saja, lelaki itu nyaris menjadi suaminya jika ia tidak bersikap jual mahal.

Cutie Pie
Ngapain kangen sama kamu?

Edy Ganteng
Aku kangen banget, boleh lihat wajah cecanmu nggak?

Azkiya mengalihkan pandangan dari layar ponsel untuk berpikir sebentar kemudian tersenyum ketika mendapat ide yang—menurutnya—cukup cerdas. Setelah membebaskan bokong panci dari jeratan busa sabun, ia mengarahkan kameranya pada benda mati tersebut.

Cutie Pie
#cecancute
Foto terkirim

Edy Ganteng
Anjrit, muka panci kamu kasih ke aku 😱😱

"Mampus, emang aku pikirin? Kenal juga nggak, udah main kangen aja." Azkiya menggeleng karena tidak tahu lagi harus menanggapi Edy seperti apa. Edy sama Azkal dijodohin asyik juga kayaknya, pikirnya sebelum kembali mengetikkan sesuatu untuk lelaki itu.

Cutie Pie
Kenapa? Kaget?

Edy Ganteng
Nggak, aku malah makin suka sama kamu

Cutie Pie
Gila, ya? Situ waras, Mas?

Edy Ganteng
Hahaha … kamu tau nggak? Cewek yang lain aja kalau aku mintain fotonya pasti pada ngasih foto tercantik mereka, lah kamu nggak. Itu yang bikin aku makin tertarik, Beb😘

Azkiya semakin hilang rasa setelah membaca pesan yang ia terima. Alih-alih segera memberi balasan, ia membiarkannya sejenak karena lebih tertarik melanjutkan kegiatan seperti dalam kisah Ratapan Anak Tiri.

Setelah selesai menggosok bokong panci tanpa membuat perubahan banyak, Azkiya pergi ke kamar kemudian berbaring di atas kasur dengan jemari yang terus menari di layar ponsel. Ia terdiam sebentar karena merasa ada sesuatu yang terlupakan. Namun, ingatannya tak kunjung terbuka jika pesan dari yang bersangkutan tidak datang kembali.

"Oh, iya. Chat dia tadi belum dibalas," gumamnya sembari membuka ruang obrolan Edy dalam Meet Me.

Edy Ganteng
Cantik?

Cutie Pie
Tertarik? Kamu pikir aku tali tambang apa pakai acara tarikan?

"Gila, cepat banget balasnya. Dipantengin kali, ya?" Azkiya bertanya pada diri sendiri karena beberapa detik setelah balasannya terkirim, pesan dari Edy kembali masuk.

Edy Ganteng
Alamat kamu di mana, sih? Aku mau ketemu. Sumpah, aku tertarik banget sama kamu

Cutie Pie
Nih, alamat aku, Jl. Kenanga Blok 8, Kecamatan Pelita Jaya, Bandung

"Kenal juga nggak, udah ngajak ketemu."

Azkiya terdiam setelah mengucapkan kalimat tersebut. Dipikir-pikir, selama ia menggunakan Meet Me, kicauan dari bibirnya tak pernah terhenti ketika ia menanggapi pesan semua lelaki di sana. Ia tertawa kecil kemudian membaca pesan balasan yang masuk.

Edy Ganteng
Anjirrrr, kamu ngasih aku alamat kuburan?😬😬

Tawa kecilnya lantas berubah menjadi tawa yang lebih dahsyat ketika membaca pesan tersebut bahkan hingga kedua tangannya memegangi perut yang mulai terasa sakit. Tanpa memberi balasan, Azkiya melempar ponselnya begitu saja. Ia malas melanjutkan percakapan dengan salah satu anggota Duo Sengklek itu.

"Malam Minggu, malam yang panjang, malam yang asek buat Meet Me-an. Singkat kata, singkat cerita. Aku dan kamu akhirnya bersatu." Tawa Azkiya menggema di kamarnya yang kedap suara ketika lagu milik tidak-tahu-milik-siapa itu disandingkannya dengan lirik yang diplesetkan.

Azkiya tersentak ketika ponselnya kembali bergetar. Dengan diselimuti kemalasan, ia mengambil benda tersebut kemudian menatap yang tertera di layarnya. Terdapat lebih dari 99 chat ditambah 50 permintaan dari Meet Me.

Dengan mata yang berbinar, ia segera memilih dan membuka foto yang berhasil menarik perhatiannya. Banyak spesies makhluk hidup berjenis lelaki dimulai dari yang berkepala plontos bak bola soccer, bertubuh indah layaknya gitar Spanyol hingga memiliki roti yang ditempelkan ke atas perut.

Karena tak tertarik sedikit pun pada manusia berjenis seperti itu, Azkiya terus menggulir layar ponsel hingga perhatiannya tertuju pada satu nama; Brokoli Shin-chan. Tanpa berkeinginan untuk menggulir lebih lanjut, ia akhirnya menerima permintaan chat dari lelaki itu kemudian terdiam setelah membaca pesannya.

Brokoli Shin-chan
Hai adalah kata untuk berkenalan, tapi aku telah mengenalmu sejak lama hingga kata tersebut tidak diperlukan

Cutie Pie
Maksud kamu?

Brokoli Shin-chan
Kamu wanita yang telah dijodohkan denganku, tubuhmu terlahir dari tulang rusukku. Kamulah bidadariku

Azkiya semakin terdiam tanpa mengalihkan pandangan dari chat Shin-Chan gagal itu. Ia bangkit dari posisi berbaring kemudian menatap pantulan dirinya dalam cermin sembari berucap, "Tuhan, dosa apa yang telah kuperbuat selama ini hingga semua lelaki tak waras menghampiriku?"

Hay hay sorry baru bisa up lagi ya. Dikarenakan wp eror.

Happy 📖

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro