19. Kelinci Percobaan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kubaringkan Bibi Medea di samping jajaran jasad kelima orang yang kuundang di malam Halloween tahun ini. Mulanya Istri Paman Leifer itu tampak sangat ketakutan saat aku menyuruhnya tidur di sana. Tapi, di sini aku yang punya kuasa. Jadi ketika dia menolak untuk melakukannya sendiri, maka jangan salahkan aku bila kugunakan sihirku untuk mewujudkan apa yang aku inginkan. Andai saja Bibi Medea tidak mengganggu permainanku apalagi sampai berani menyabotasenya, mungkin aku tidak akan berbuat kejam seperti sekarang.

Semua sudah telanjur. Permainan telah dimulai dan tentu harus diselesaikan sebelum pagi menjelang. Aku sudah melakukan banyak latihan dari waktu yang lama untuk bisa mempraktikkan sihir seperti ini. Memang, Paman bilang sihir ini adalah sihir terlarang. Sebab melibatkan orang-orang yang sudah meninggal dan jiwa-jiwa yang tersesat.

Mulanya aku enggan untuk bermain seperti ini, tapi mengingat penderitaan Paman yang sudah dia lalui selama hidupnya, membuatku sakit hati dan memutuskan untuk melakukan ritual ini.

Jiwa dan raga orang yang sudah mati, sejatinya tidak akan bisa dihidupkan lagi ke dunia. Kecuali terpaksa melakukan sihir hitam yang malah membuat mereka menjadi mayat hidup. Aku tidak mau mengambil resiko seperti itu, sehingga alangkah lebih baiknya jika kupermainkan mereka di alam yang kubuat sendiri. Di alam yang dipenuhi sihir dan bisa kuatur. Sengaja kupilih mereka yang telah melukai Paman, yaitu orang-orang yang punya jelaga dalam hatinya. Aku tahu untuk melakukan hal seperti ini memerlukan energi yang tidak sedikit, jadi aku harus benar-benar mempersiapkan semuanya dengan matang.

Bibi Medea yang masih terbaring di samping tulang belulang manusia-manusia yang menjadi sasaranku, lantas kumasukkan dalam permainan ini. Bukankah semuanya akan seru? Tentu saja, kurasa malam ini akan menjadi malam halloween paling seru yang pernah kulalui.

Di sini, Bibi Medea sudah tidak sadarkan diri. Raganya kulindungi agar tidak ada yang mengganggu, sementara jiwanya kukirim pada alam ilusi yang sudah kuciptakan. Wajah cantik Bibi Medea tidak akan terlihat, sebab di dalam sana kujadikan ia mengenakan kostum kepala kelinci dengan tubuh serupa laki-laki dewasa yang mengenakan jubah hitam panjang untuk menutupi lekuk tubuhnya. Dia tidak akan sadar telah menjadi seperti itu, tapi yang lebih sangat ingin kunanti adalah reaksi yang targetku lakukan untuk menghadapi Bibi Medea yang melindungi hadiah dalam peti.

Ah! Kelinci-kelinci percobaanku tampak menggemaskan, bukan?[]

To be continue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro