Day 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Opsi Kedua

***

WFantasyClub, shianacaa, SmallTown_

***

Apakah kau pernah membayangkan bagaimana jadinya jika dunia ini memiliki batu kristal keabadian? Tentu saja kekacauan akan melanda, 'kan? Dan, yeah, hal itulah yang kini tengah melanda duniaku. Semua orang berbondong-bodong mencari keberadaan kristal keabadian. Kristal berwarna merah menyala yang dapat membuat manusia tidak pernah tua ataupun mati.

Kala itu, aku tengah mengadakan sebuah pesta ulang tahunku yang ke-17 atau lebih bekken disebut, sweet seventeen, di rumah. Tentu saja yang merayakannya hanya keluargaku semata.

"Tiup lilinnya, Nak," ujar ibuku.

Ketika aku ingin meniupnya, terdengar sebuah ketukan pintu benar-benar terasa amat menggangu dari luar.

"Biar aku yang membukannya," kataku sambil melangkah ke arah pintu.

Saat tanganku memutar knop, lantas pintu mengayun dan terbuka, aku dapat melihat sebuah kotak kado di depan rumah. Dan lebih parahnya, kado tersebut dilapisi oleh kertas kado berwarna pink serta tali pengikat yang berwarna pink tua. Siapa pun yang mengirimkannya, kurasa dirinya tak dapat membedakan di mana ulang tahunku dan di mana ulang tahun Dora The Explorer.

Yang membuatku tertarik adalah adanya secarik kertas catatan kecil di atasnya. Aku membukanya dan segera membaca isinya...


Untukmu yang menerima kotak kado ini. Selamat! Kau adalah orang yang terpilih. Kau pantas merayakannya.

Siencerely,

Hamba Allah.

Eh, buset. Tidak bisa memberi nama samaran yang lebih novel-able apa? Nama samarannya sudah seperti penyumbang zakat di masjid.

"Siapa, Sayang?" ujar ibu sambil tersenyum.

"Ngga tahu. Nama pengirimnya, Hamba Allah."

"Buset. Udah kayak ngasih zakat di masjid." Kan? Kakakku pun tampaknya sepemikiran denganku.

Aku membawa kotak kado tersebut dan bermaksud untuk membukannya secara bersamaan di depan keluargaku. Ketika aku mulai merobek kertas kadonya, ternyata di dalamnya terdapat sebuah kotak sebesar kotak pembungkus boneka Teddy Bear. Aku tentu saja mengernyitkan kening cukup dalam.

Dan saat kubuka kotak tersebut, lagi-lagi terdapat sebuah kotak yang lebih kecil di dalamnya. Terus-menerus seperti itu hingga lebih dari sepuluh kotak. Kau tahu? Kotak ini sekarang hanya sebesar sebuah kotak cincin.

Aku menghela napas, siapa pun orang yang mengirim kotak kado ini pasti memiliki kegabutan tingkat Dewa. Jadi, dengan malas, kubuka kotak terakhir, dan ternyata isinya adalah...

...batu kristal keabadian.

Kami saling tatap satu sama lain selama beberapa saat. Lantas saling menyeringai, dan kau tahu ujungnya, pertumpahan darah terjadi di dalam rumahku.

***369 Kata***

Protezye's Note

Oke, mungkin ini lebih absurd dari yang sebelumnya. Tapi bila kalian sudah baca blurb ceritaku, kalian pasti sudah tahu kalau lapak ini memang berisi tentang ide fantasiku selama #dirumahaja

Dan tidak bosan-bosannya kuingatkan supaya kalian tetap di rumah sampai keadaan benar-benar membaik. Mari kita putus rantai virus sialan ini:v

Published at May 2nd 2020

Salam,

P r o t e z y e

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro