Apology : Sequel Misunderstand

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

-Keesokan hari 07.20 am-

Ruang rawat Ji In pagi ini sepi, hanya terlihat Ji In yang masih terlelap di ranjang rawatnya. Eomma Ji In sudah pulang pagi2 tadi, lalu dimana Jungkook? Jungkook sudah bangun, dia sedang berada di kamar mandi.

"Engghh.." Ji In bangun. Ji In membuka matanya yang sembab, ia bingung melihat sekeliling. Sepi.

"Ini jam berapa? Dimana eomma?" Ji In berucap sendiri dengan suara serak khas bangun tidur. Ji In sudah duduk diatas ranjang.

*Ceklek

Pintu kamar mandi ruang rawat Ji In terbuka.  Ji In menoleh ke kamar mandi dan Ji In benar2 terkejut. Sesosok(?) pria sangat tampan keluar dari kamar mandi yang baru saja terbuka.

"Jungkook oppa?" ucapnya.

Ji In benar2 tidak percaya melihat Jungkook tapi ia senang, akhirnya suaminya menemuinya.

Merasa namanya dipanggil Jungkook langsung menoleh ke sumber suara, ia menatap Ji In sebentar lalu mengukir senyum manis. Jungkook membuang handuk yang ia pegang dan melangkahkan kakinya mendekati Ji In kemudian Jungkook menangkup wajah mungil Ji In dan menariknya..

Chup~ 💋

Jungkook langsung mencium bibir Ji In. Ji In terkejut sedangkan Jungkook sudah menutup matanya. Jungkook tidak menggerakkan bibirnya, tidak melumat hanya menempel saja.
Ji In merasakan bibir Jungkook yang menciumnya bergetar. Apa Jungkook menangis?

Ji In membuka matanya dan benar air mata sudah mengalir di pipi Jungkook. Jungkook benar2 menangis.
Ji In berniat menyudahi ciumannya, namun Jungkook malah menarik tengkuknya memperdalam ciuman mereka. Jungkook mulai melumat lembut bibir Ji In.

Ji In sebenarnya tidak tega melihat suaminya menangis, tapi lumatan dibibirnya membuatnya terlena hingga ia sekarang sudah memejamkan mata lagi dan membalas ciumannya.
Cukup lama mereka berciuman dan Jungkook masih saja meneteskan airmatanya.

Jungkook menyudahi ciuman mereka, ia menatap Ji In dalam.

"Oppa, gwaenchana?" Ji In khawatir dengan Jungkook.

Bukannya menjawab Jungkook malah menarik Ji In ke dalam pelukannya.

"Mianhae.. mianhae.." ucap Jungkook semakin mengeratkan pelukannya.

"Mianhae.." lagi2 Jungkook meminta maaf. Ji In dapat mendengar isakan Jungkook.

"Aku memang laki2 bodoh. Aku laki2 egois." ucap Jungkook

"Seharusnya aku mendengarkan penjelasanmu, seharusnya aku tidak menuduhmu, seharusnya aku ada disisimu." lanjutnya.

Tanpa sadar Ji In ikut menitihkan air matanya melihat suaminya seperti ini.
Ji In megusap punggung suaminya.

"Ssstttss.. sudah oppa, Jangan seperti ini. Lihat aku oppa." ucap Ji In berusaha melepas pelukannya.

Jungkook melepas pelukannya, menatap Ji In yang juga ikut menangis.

"Mianhae.. aku benar2 menyesal. Aku bodoh, aku egois, aku tidak berguna. Aku hanya bisa menyakitimu saja. Aku benmmm.."

Ji In mencium bibir Jungkook membuat Jungkook tidak melanjutkan kalimatnya.

Ji In melepas ciuman. Ia menatap Jungkook yang masih menangis. Kedua tangannya sudah berada di pipi Jungkook, menghapus air mata suaminya itu.

"Oppa, aku senang oppa datang." Ji In tersenyum.

"Mianhae.. aku menyesal. Aku benar2 menyesal." Jungkook memegang tangan Ji In yang berada di pipinya.

"Aku sudah memaafkanmu, oppa. Aku tahu kau hanya salah paham." ucap Ji In.

"Apa kau benar2 sudah memaafkanku? Setelah semua yang aku lakukan padamu?" Tanya Jungkook. Ji in hanya mengangguk diiringi senyum manisnya.

Jungkook kembali membawa Ji In ke dalam pelukannya.

"Tapi oppa harus berjanji. Jangan mengulanginya lagi, oppa harus mendengar penjelasan orang lain, jangan instan mengambil keputusan. Ne?" ucap Ji In dalam pelukan Jungkook.

"Dan berhentilah menangis, oppa. Kau terlihat tidak manly." lanjut Ji In.

"Ne, oppa berjanji tidak akan menulanginya lagi dan mulai sekarang oppa berjanji tidak akan membuatmu menangis lagi. Oppa janji." ucap Jungkook tulus.

Tiba2 Jungkook melepas pelukannya. Menghapus air matanya. Ia mengingat sesuatu.

"Chagi-ya, anak kita?" Tanya Jungkook

"Anak kita laki-laki oppa, sehat dan tampan sepertimu." jawab Ji In sambil menunjuk hidung Jungkook yang merah akibat menangis tadi.

"Lalu kapan aku bisa melihatnya? Aku sudah tidak sabar." Tanya Jungkook lagi.

"Sebentar lagi suster akan membawanya kesini, oppa. Tunggu saja." ucap Ji In sambil mengikat rambut panjangnya.

"Sayang.. terimakasih. Kau sudah berhasil melahirkan malaikat kecil ke dunia ini. Gomawo~" ucap Jungkook.

"Dan aku minta maaf, Karna tidak menemanimu saat kau melahirkan. Aku malah pergi dan menuduhmu selingkuh." lanjutnya.

Jungkook masih merasa bersalah dan menyesal.

"Sudah oppa, Jangan dibahas lagi. Yang penting sekarang oppa sudah disini." ucap Ji In sambil tersenyum.

Jungkook ikut tersenyum. Kedua mata mereka bertemu, Jungkook mulai memajukan wajahnya. Ji In memejamkan matanya, jarak mereka semakin dekat. Saat hidung mereka bersentuhan tiba2 Ji In mendorong pelan tubuh Jungkook. Jungkook menatap kesal Ji In lalu menaikan satu alisnya.

"Wae?" Tanya Jungkook.

"Yak! Oppa, aku belum sikat gigi." jawab Ji In malu.

"Bhahaha.. pantas saja saat oppa menciummu tadi ada yang aneh." goda Jungkook.

"Siapa suruh main sambar. Minggir aku mau ke kamar mandi." ucap Ji In sewot.

"Ya ya.. Jangan marah, sayang. Oppa hanya bercanda. Yasudah, kau cuci muka dulu nanti kita sambung lagi yang tadi." ujar Jungkook mencolek dagu istrinya. Lagi2 Jungkook menggoda istrinya.

"Oppa~" rengek Ji In. Jungkook hanya tertawa.

"Iya-iya. Sini oppa bantu." Jungkook membantu Ji In turun dari ranjang dan mengantarnya sampai ke dalam kamar mandi.

.
.
.

Sorry…
Perhaps only this word can I convey.
Sorry… I make you dissapointed.
Sorry… If I behave like a little child.
Sorry… If I follow my ego.
And Sorry… if I continue to make you cry.”
-Jungkook

“There is no love without forgiveness, and there is no forgiveness without love.”
-Ji In

Iya deh yang udah rujuk trus mesra-mesraan lagi.
-Author 😆

.
.


.
.
.

Akhirnya baikan juga mereka, udah dulu ya.. nanti dilanjut part selanjutnya sekalian author nyari nama buat anaknya Jungkook sama Ji In ㅋㅋㅋ 😅 kalo ada yang mau kasih nama buat anaknya kuki juga gpp, comment aja. Yang bagus ya ㅋㅋㅋ

Jangan lupa vomment yak! Thankiyu 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro