[SC] Suga : Fault

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

———

Hai~ setelah berbulan-bulan lamanya mencari wangsit di goa hantu, akhirnya saya kembali update cerita ini. Hehe..

Monmaap karna saya sudah hiatus cukup lama. Insyaallah aku usahain biar rajin up untuk kalian semuah, kesayangan aku~

Langsung ajah 1k+ words buat kalian yang kangen cerita ini. Jan lupa komennya yg banyak biar rame..

Happy reading~

–––

-Back Stage-

"Yeorobeun, lima menit lagi. Kita keluar dari sisi kanan. Kajja, kajja!"

Intruksi sang leader menyadarkan namja mungil yang sedari tadi menunduk di sudut ruangan.

"Kajja! Kajja! O! Yoongi hyung, kita harus bersiap sekarang!"

Yoongi—namja mungil tadi melangkah perlahan menuju sumber suara.

"Hyung, gwaenchana?" Tanya Namjoon begitu melihat wajah lesu Yoongi.

Yoongi hanya mengangguk kemudian kembali melangkahkan kaki rampingnya menuju panggung.

"Hyung, kau benar tak apa?" Jimin bertanya pada Yoongi.

"Gwaenchana. Aku hanya butuh istirahat saja." Jawabnya.

"Baiklah. Setelah ini, cepatlah pulang dan istirahatlah! Kau sudah bekerja begitu keras untuk comeback kali ini, hyung." Ujar Jimin perhatian disertai senyum tulusnya.

"Gomawo." Balas Yoongi.

Baru-baru ini, BTS kembali merilis album baru mereka 'LOVE YOURSELF: ANSWER' yang berarti mereka akan kembali disibukan dengan jadwal yang padat untuk promosi album baru mereka dan mungkin akan kembali menyita waktu istirahat mereka dan juga waktu bersama keluarga mereka, seperti yang Yoongi rasakan saat ini.

"Benar, hyung. Kali ini kau harus pulang. Aku yakin istri dan anakmu sudah sangat merindukanmu. Dan lagi, kau harus banyak istirahat, hyung." Saran Jungkook.

"Kau benar, Kook."

Jika dihitung sudah hampir setengah bulan ini Yoongi tak pulang ke rumah. Alasannya? Ya, dia sibuk. Selain sibuk dengan jadwalnya yang padat ia juga sibuk berkutat dengan beberapa alat elektronik dan juga piano yang ada di dalam rumah keduanya: ‘Genius Lab’ untuk menciptakan karya yang indah. Hingga tanpa sadar ia lupa, lupa beristirahat juga lupa dengan istri dan anaknya yang menunggunya di rumah.

"Aku harus pulang." Gumam Yoongi.

---


Lami POV

Sudah hampir setengah bulan ini Yoongi tak pulang ke rumah. Alasannya? Ya, ia kembali disibukan dengan jadwal padatnya tetapi, apa tak bisa dia pulang ke rumah setelah selesai dengan jadwalnya seperti yang lainnya? Toh, dia tidak sedang berada di luar negeri seperti saat konser. Apa dia tak butuh istirahat? Apa dia tak rindu dengan Bona?

Hah~

Aku tahu dia memang suami yang bertanggung jawab, dia mencari nafkah untukku dan Bona tapi, apa harus dia mengorbankan tubuh dan waktunya?

"Eomma~"

Kualihkan pandanganku ke suara imut yang baru saja kudengar.

"Iya, sayang?"

Kulihat putri kecilku menghampiriku sambil menggosok matanya dengan tangan mungilnya lalu berdiri di hadapanku.

"Putri tidur sudah bangun ya?"

Putri kecilku mengerjapkan mata sipitnya imut.

"Eomma, appa eodi?"

Sudah kuduga Bona akan mencari Ayahnya 'lagi'.

"Appa sudah pergi bekerja, sayang." Jawabku seadanya.

"Bekelja? Appa tidak libul ya?

"Appa sedang sibuk jadi, Appa belum boleh libur." Jelasku.

"Tapi kenapa Appa celalu pelgi bekelja caat Bona masih tidul? Dan Appa pulang caat Bona cudah tidul? Bona jadi culit beltemu Appa."

Kusunggingkan senyumku semanis mungkin. Aku berjongkok, mensejajarkan tinggi dengan putriku, kuusap surai panjang putri kecilku.

"Maafkan Appa-mu ya. Akhir-akhir ini Appa-mu sangat sibuk jadi Appa harus berangkat pagi sekali, sayang. Tapi Appa selalu berpamitan dengan Bona, Appa selalu mencium kening Bona sebelum berangkat bekerja dan sepulang bekerja."

"Apa itu benal, Eomma?"

"Iya, sayang."

Aku tidak bermaksud membohongi putriku, sungguh! Hanya saja aku tak mau membuat putriku sedih dan murung jika aku mengatakan yang sebenarnya bahwa Ayahnya tak pulang akhir-akhir ini.

"Tapi Appa akan libul caat ulang tahun Bona kan, Eomma?" Tanyanya antusias.

"Iya, sayang. Appa kan sudah janji akan merayakan ulang tahun Bona bersama-sama."

Ya, memang Yoongi sudah berjanji pada Bona bahwa ia akan merayakan pesta ulang tahun Bona bersama, tepatnya 3 hari lagi. Walaupun aku sedikit ragu mengingat jadwalnya yang sedang padat akhir-akhir ini tetapi, aku berharap Yoongi akan menepati janjinya.

"Yey~ Bona cudah tidak cabal."

"Yasudah sekarang Bona mandi dulu ya, setelah itu kita sarapan."

"Mandi belcama eomma ya."

"Kajja!"

Lami POV End

---

-09.15 PM-

Seperti biasanya, malam ini Lami kembali menunggu suaminya pulang. Walaupun tanpa kepastian, tetapi Lami selalu menunggu Yoongi pulang.

Terkadang Yoongi memang berencana pulang namun jadwal yang tiba-tiba berubah membuatnya tak bisa pulang dan itu cukup membuat Lami maklum sekaligus kecewa.

"Yoon, apa kau tak pulang lagi?" Monolog Lami sambil kembali melirik ponselnya.

O ya! Satu hal yang membuat Lami setidaknya merasa sedikit lega yaitu, Yoongi selalu bertukar kabar dengan Lami dan Bona.

Seperti tadi sore Yoongi menelfon bahwa ia sangat sibuk jadi dia tak bisa memastikan akan pulang atau tidak dan hingga saat ini Yoongi belum memberi kepastian.

"Sepertinya kau tak pulang lagi. Hah~ baiklah, aku akan pergi tidur sekarang."

Lami bangkit dari duduknya, saat ia hendak melangkah tiba-tiba suara pintu terbuka menghentikannya.

"O! Nuguya? Mungkinkah itu---"

"Yoon, kau pulang?" Lanjut Lami setelah melihat namja yang amat sangat ia rindukan.

"Ne." Jawab Yoongi singkat.

"Kau tampak lelah. Bersihkan dirimu, aku akan menyiapkan makan malam untukmu." Ujar Lami penuh perhatian sebari mengusap pipi kanan suaminya.

"Aku sudah makan."

"Kalo begitu, aku siapkan air hangat untukmu mandi."

Senyum terpatri di wajah cantik Lami, mengambil alih tas ransel dan juga mantel yang Yoongi kenakan kemudian berlalu meninggalkan Yoongi yang masih berdiri di tempatnya.

"Lami-ah." Panggilnya membuat wanita cantik tadi menoleh.

"Ya?"

"Tolong atur airnya, jangan terlalu panas!" Ujar Yoongi lalu pergi mendahului Lami.

Seketika senyuman itu luntur, ada perasaan kecewa di dalam lubuk hati wanita cantik itu. Lami berfikir bahwa Yoongi akan memeluknya dan mengatakan bahwa dia merindukannya namun, NIHIL.

---

-Yoongi&Lami Room 09.45 PM-

Setelah selesai membersihkan diri, Yoongi menghampiri istrinya yang berbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas leher.

Yoongi kemudian membaringkan tubuh mungilnya di tempat kosong sebelah istrinya, menarik selimut kemudian memejamkan matanya.

Bukankah tingkah Yoongi terlihat seperti pria yang dingin? Atau memang dia benar-benar pria yang dingin, sekalipun dengan istrinya?

Yoongi memang memiliki wajah dingin, namun tidak dengan sikapnya. Yoongi termasuk pria yang hangat dan begitu perhatian.

Lalu kenapa ia bertingkah seperti itu? Mungkin tubuhnya yang benar-benar lelah membuat Yoongi ingin segera mengistirahatkannya, tubuhnya yang lelah juga yang mungkin membawa Yoongi ke alam mimpinya dengan cepat hingga ia tak sempat bercengkrama dengan istri dan anaknya.

Merasa ada pergerakan, Lami membuka matanya dan ia dapat melihat suami tercintanya tertidur dengan wajah lelahnya.

Lama Lami menatap setiap inchi wajah suaminya itu. Ya, Lami merindukan lelaki yang saat ini berbaring di sebelahnya.

Seulas senyum kecut Lami sunggingkan saat melihat wajah lelah Yoongi yang tertidur. Jemari lentik Lami mengusap pipi Yoongi. Tanpa sadar cairan bening menetes membasahi pipi mulus Lami.

Lami menangis? Ya. Entah apa yang membuatnya menangis.

Lami mengusap air matanya kemudian mengecup kening Yoongi dan berkata,

"Saranghae."

"Saranghae, Yoongi-ah."

"Saranghae.. hiks–"

"–mianhae.. hiks."

–––––

Kira-kira itu bang Agus ama istrinya kenapa coba? Ada yang tahu atau ada yang bisa nebak? Sok atuh, komen aja hehe..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro