011

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

cepatlah, pulang.

___

[ voicecover ]

Hyung.

ingget ngga?

waktu itu

kamu bilang,
ada saat dimana
kamu bakal berhenti.

pertama kali,
aku ngga bisa paksa diriku
buat ngerti apa maksud kamu.

namun sekarang aku paham.


Aku,

bukan seperti
yang lain.

Aku harap
kamu tau
dan tak akan
memaksakan.

Aku ngga akan
peluk kamu
sampai terlelap.

Karena aku tau
dan paham,
kita berdua sama
sibuknya dan
benci kepanasan.

Aku ngga akan
nyanyiin kamu
dan berharap
kita akan
berdansa
di tengah ruangan
dengan wajah
ceria di tengah
malam.

Karena aku tau
kamu benci roman
picisan.



Aku ngga akan
berharap kamu
akan makin mencintaiku
disaat kamu melihat
aku sibuk berkutat
dengan peralatan masak,

Karena aku tau kamu
jarang berada di rumah.

Aku ngga akan
menghabiskan waktu
sore ku dengan
meminum secangkir
teh bersamamu, dan
mungkin berbicara
tentang masa depan yang
akan kita lalui.

Karena aku sadar, kamu
mulai memudar.

Dan memilih
untuk bercumbu
dengan udara luar.

Jauh dari jangkauanku
yang setia
menunggumu
pulang.




Mungkin kamu
mulai lelah, dengan
seluruh ocehanku
yang menggema
disekeliling
ruangan.

Atau cibiranku
yang tersambung
lewat telepon
rumah.


Mungkin kamu
lelah karena kesibukan.

Entah milikmu atau
milikku.

Mungkin kamu
mulai menyerah,
saat tau aku
bukanlah orang
yang seharusnya
kamu puja.

Dan disini aku,
terbaring sendirian
berharap
kamu masih tau
arah jalan
pulang.



Bisakah kamu
lihat, bagaimana
rapuhnya aku
saat kamu tak
lagi hadir dalam
mimpiku?


Saat sadar bahwa
aku tertidur
dengan sisi kasur
yang dingin?


Saat ku panggil
namamu dan
yang tersisa
hanyalah
keheningan?



Bisakah kamu
kembali?



Mungkin hanya
sekali?


Aku tidak akan
meminta lebih.






'menjauhlah dariku' itu
katamu, saat aku rentangkan
tanganku agar kamu dekap
tubuh ringkihku.

aku bahkan takut
melihat matamu.

karena aku tau,
ia tidak menyorotkan
kasih dan rindu.









Bukan keputusan ini
yang aku harapkan.

sama sekali tidak.

aku kira kita
masih ada
harapan.


Namun kemudian,
kamu pergi.

Dan aku masih menantimu
datang kembali.







Kamu
berubah.

Namun aku
masih bersedia
memberikanmu
rumah.

Jika kamu
tidak akan
berulah.

Aku berdoa
setiap malam,
agar berhenti
yang kau
maksud hanya
sementara.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro