012

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

DEEPTALK ft Agust D

___

Jungkook terbaring sendirian di kamar, ngeliatin langit-langit atap kamar sambil menahan air mata saat nostalgia kembali memaksa masuk kedalam pikirannya.

Ia mengatur nafas dan mengambil kamera yang tergeletak diatas nakas, kemudian menghapus terlebih dahulu jejak air mata sebelum memulai recording.

___




"Halo semua" Jungkook berdeham sedikit pas sadar suaranya serak, jauh beda sama suara dia biasanya.

"Apa kabarnya?"

"Banyak yang minta penjelasan dari video aku sebelumnya." ia tersenyum maklum, mengalihkan pandangan dari frame yang didalamnya terdapat foto dirinya dan Taehyung yang terpajang rapih disisi ranjang.

"Aku pengen berterimakasih buat kalian yang udah pengertian dan mau sabar nunggu sampe aku berani buat ngungkapin yang sejujurnya."

"Aku baik-baik aja kok, masih sering makan dan minum. Jadi kalian gausah khawatir ya." dia ketawa kecil, bikin pola lingkaran kecil dengan tangannya diatas selimut.

"Dan aku ngga sendirian hari ini, aku ditemenin sama Yoongi hyung!" ia mencoba terdengar seceria mungkin didepan kamera, menyapa hyungnya diseberang sana dengan menggunakan videocall Skype lewat laptopnya.

"Pagi Jungkookie," Yoongi mengeluarkan senyuman gummynya kearah kamera "Pagi semua."

"Aku sengaja ngajak Yoongi hyung karena kita deket banget dan dia sangat pengertian, iyakan hyung?" Yoongi ngangguk, namun kali ini yang bisa kita lihat cuman sisi sampingnya.

"Dia seorang music producer dan kebetulan juga pacar gulanya Jimin, iyakan hyung?" Jungkook sengaja ngegoda, pengen ngeliat gimana wajah pucat Yoongi berubah jadi merah saat ia menyebut nama Jimin didepan kamera.

"Apaansih, kok jadi ngumbar" Yoongi ketawa hambar dan mencoba untuk tetap santai, padahal telinganya mulai berubah menjadi merah.

"Jujur ya. Padahal hyung kira dia baik, dia bakal jaga kamu, bakal kasih kamu segalanya. Pas tau dia kayak gini, hyung jadi ragu." yang lebih tua berkomentar sambil benerin letak beanie diatas kepalanya agar menutupi rambutnya.

"Ragu gimana hyung?"

"Ragu kalau dia bakal balik dengan selamat." dijawab santai kayak dipantai, dan Jungkook hampir tersedak susu pisang yang sedang ia minum.

"Jangan psikopat gitu ih
hyung, serem banget sih"

"Yaudah, coba kamu jelasin aja sama penonton setia kamu, pasti mereka ngerti." Yoongi ngebujuk Jungkook yang keliatannya bungkam, ragu buat ngungkapin yang sejujurnya.

Perlu diingat, Jungkook tidak pernah ahli dalam mengungkapkan perasaan. Makanya dia sukanya ngode, atau nunggu orangnya sadar sendiri.

"Singkat cerita," ia ngegigit bibir merahnya ragu "aku dan Taehyung hyung mutusin buat break."

"Gaada yang salah, kita cuman sibuk aja sampai lupa kita masih terjalin hubungan"

"Maksud kamu dia kan, dia yang lupa" Yoongi nyeletuk pedes, bikin Jungkook nunduk takut.

___




"Padahal bulan lalu masih biasa aja, kayak dia yang selama ini aku kenal," Jungkook mulai buka suara. "Tapi seminggu yang lalu langsung berubah"

"Kayak powerranger?" Yoongi nyeletuk, mencoba ngelawak biar suasananya ga tegang. Tapi Jungkook cuman senyum tanpa ngalihin pandangannya dari kamera.

"Dia mulai pulang malem. Pertama sih masih aku maklumin karena mungkin dia memang ada jadwal lembur. Tapi setelah kejadian itu terulang lagi, dan dia bahkan ga ngeluarin sepatah kata apapun, aku mulai sadar ada yang ga beres"

"Dia bahkan kayak gaada waktu buat sekedar nyapa aku, jangankan nyapa ngeliat muka aja jarang. Dia kan pulangnya pas aku udah terlanjur tidur, terus berangkat pas aku belum bangun." Jungkook sedikit meringis waktu inget ia rela nungguin Taehyung pulang sampe ketiduran di ruang tamu.

"Tapi dia arsitek lho, dan dia baru selesai bangun gedung kan?" yang tua ikutan ngomong, yang malah ngedengeran kayak pertanyaan dibanding pernyataan.

"Dia bilang gitu, katanya tugasnya udah selesai dan dia bakal ambil cuti libur seminggu," ia menghela nafas. "Tapi apa hyung, omong kosong"

Yoongi yang tadinya mau marahin Jungkook gegara ngomong kasar langsung ngurungin niatnya, habis Jungkook udah kayak mau nangis gitu.

"Dia gabakal main dibelakang aku kan hyung?" Jungkook cemberut. Mainin ujung sweaternya yang kelihatan kebesaran di tubuh mungil Jungkook.

Sedikit terisak, tapi Jungkook masih kuat. Dia gamau keliatan lemah, apalagi didepan kamera, siapa tau Taehyung ikut nonton. Dia pengen Taehyung tau, walaupun dia ditinggal gitu aja, dia masih bisa bangun lagi.

"Seharusnya sih engga. Kata 'selingkuh' kayaknya gaada di kamus dia."

"Klimaksnya minggu kemaren, pas dia akhirnya pulang seperti biasa. Aku lagi nungguin dia pulang sambil masakin makanan kesukaan dia. Pas aku sadar ada koper dia dideket sofa, aku kaget" Jungkook ngegeleng, gamau kejadian itu terbayang diotaknya.

"Akhirnya mata kita ketemu hyung," ia kembali terisak, runtuh sudah pertahanan yang Jungkook berusaha bangun.

"Dia nurunin tangga sambil bawa kunci mobil dengan santainya. Aku tahan dia, aku t-tanya dia mau k-ke-kemana tapi dia diem aja."

Yoongi nganguk-nganguk kayak boneka pajangan. Ngebiarin Jungkook ngeluarin keluh kesalnya terlebih dahulu, sebelum dia ngomentarin.

"Aku cuman mau denger penjelasan dia hyung, setelah itu terserah deh dia mau kemana."

"Aku berasa gadianggep tauga"

"Aku merasa kurang hyung, aku tau aku bukan tipe dia dan—

"Jungkook, sebelum kamu bilang kamu kurang hyung mau bilang ini. Kita ga sempurna kook, gaada yang sempurna kecuali Tuhan. Sekurang-kurangnya kamu, kamu masih lebih unggul dari yang lain. Hyung itu heran loh, sumpah. Kamu pernah liat tatapan memuja dia pas mandangin kamu? dia natap kamu seakan kamu itu malaikat kook. Kamu udah cukup Jungkook, gaada yang perlu kamu ubah. Tapi kalau kamu terus ngebandingin dirimu sama yang lain, kamu akan terus terusan gapuas dengan apapun yang kamu lakuin."

Jungkook nunduk, dengan setengah hati dengerin kata-kata bijak Yoongi karena sifat dia yang keras kepala. Tapi mau gimana lagi, Yoongi bener, dan dia harus cepet-cepet singkirin egonya.

"Dengan gampang dia ngebiarin kata 'break' keluar dari mulutnya, aku membeku gabisa ngomong apa-apa," dia lanjut bercerita. "Sebelum aku sadar apa yang terjadi, aku denger suara ferrari dia dan pager yang terbuka."

"Aku gatau harus ngapain lagi hyung"

"Tapi kamu masih sayang kan?" Jungkook ngangguk sebelum suara Yoongi makin mengecil, ia pun terkekeh.

"Ngomong apasih hyung"

"Gimanasih sinyalnya, cacat akh" yang lebih tua komen, sambil nunjukkin muka kecewanya bikin Jungkook ketawa.

"Hyung yakin dia juga masih sayang kamu kok, kamu itu dunianya kook. Mungkin dia cuman butuh waktu sendiri, hyung yakin dia bakal balik lagi"

___







Setelah matiin Skype mereka secara sepihak (disuruh sama Yoongi soalnya doi ngantuk) Jungkook berbalik badan buat pamit.

"Tolong jangan bash dia ya," Jungkook garuk tengkuknya yang ga gatel sama sekali, mindahin kameranya dari tripod ke genggamannya.

"Makasih udah mau nyisihin waktu kalian buat dengerin aku ngoceh, semoga kalian suka" dia merangkak naik keatas kasur, suaranya jadi sedikit berbisik. Dia ngepalin tangannya keudara sambil senyum khas kelinci.

"Sampai ketemu di video berikutnya, fighting!"





___


fansite au udah aku publish ya bisa dicek di works aku

oiya, aku mau un nih yeorobun tolong doakan aku ;-;

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro