8

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ryena tidak menyangka bahwa dia benar-benar berada di sini saat ini, di depan gerbang istana Kerajaan Cahaya yang selalu menjadi lambang dari kejahatan besar. Kerajaan paling besar di negri ini dan juga pusat dari segala pusat kerajaan yang pernah ada.

Prajurit berpakaian besi mengkilap berbaris dan tak bergerak sedikitpun, membuat Ryena sempat berpikir bahwa itu hanyalah kostum pajangan belaka untuk menakuti. Tetapi, saat satu pintu besar terbuka dan mereka semua secara serampak mengubah posisi mereka ke arah pintu itu, Ryena tahu bahwa semua ini adalah kenyataannya.

Dia benar-benar berada di gerbang istana yang paling tidak ingin dimasukinya.

Belum sempat memikirkan apapun, tiba-tiba saja semua prajurit dan pengawal menjatuhkan lututnya di atas tanah, lalu menyembah seseorang yang bahkan belum tampak di matanya.

"Semoga Yang Mulia Raja hidup 1000 tahun lagi!" ucap mereka dengan kompak, yang membuat Ibu Ryena langsung menarik tangan putrinya untuk ikut dalam posisi bersujud.

"Ryena, ingat kata-kata Ibu di rumah, tadi," bisik Ibunya sembari menunduk.

Ryena tidak lupa, tapi Ryena juga tidak ingin melakukan hal konyol seperti itu. Ibunya memintanya untuk patuh kepada Raja Zeolard dan melakukan hal-hal yang dapat membuat Raja Zeolard merasa senang dengan kedatangan Ryena.

Sejak wafatnya Sang Ratu karena melahirkan putra mahkota, Raja Zeolard tidak pernah lagi mengangkat siapapun untuk menjadi ratu. Dan daripada itu, menurut kabarnya Raja Zeolard lebih memilih untuk menambah pasukan selirnya.

Hal ini dibuktikan dari keinginan absurd raja untuk memilih seorang wanita dewasa setiap tahun, tepatnya di hari yang sama dengan ulang tahun pangeran—dan juga ulang tahun Ryena. Mereka menyebut wanita yang terpilih itu sebagai calon persembahan. Banyak yang percaya bahwa calon persembahan ini akan dijadikan selir oleh sang raja.

Keluarga yang memiliki ikatan dengan sang persembahan akan mendapatkan jaminan kehidupan yang layak hingga tiga keturunan.

Belum habis lagi pikiran Ryena, sudah dilihatnya sosok sang raja dengan pakaian yang sangat mewah dan mencolok, juga kharisma dan wibawanya yang membuat Ryena kembali menunduk dalam posisi sujudnya.

Raja Zeolard jelas mirip dengan raja yang setiap tahunnya melewati lautan kerumunan warga-warga dengan barisan kereta kudanya.

"Apakah kau yang bernama Ryena itu?" tanya raja langsung pada intinya, bahkan sebelum Ryena mengangkat kepalanya untuk bertukar pandang walau sejenak.

"I-iya," balas Ryena agak kikuk.

"Berdirilah."

Ryena berdiri. Hanya dia yang berdiri bersama raja saat ini. Ibu, ayahnya dan juga semua prajurit yang mengepungi mereka juga masih dalam posisi yang sama, tanpa ada nyali sedikitpun untuk memeriksa keadaan.

"Apakah benar kau mendapat pemberkatan dari Sang Dewi Penyembuh?" tanya raja kepadanya.

"Benar, Yang Mulia," jawab Ryena tetap menunduk.

"Apakah benar kau bisa menyembuhkan penyakit apapun?"

Ryena tidak terlalu yakin, tetapi nada intimidasi dari Raja Zeolard membuatnya mengangguk walaupun enggan. "Iya, Yang Mulia."

"Kalau begitu, apa kau bisa menyembuhkan penyakit pangeran?"

Ini adalah hal yang sesungguhnya dipertanyakan oleh Ryena maupun semua orang yang ada di desa. Bukankah Tabib Zuan telah dinobatkan menjadi tabib istana? Lalu mengapa pangeran tidak kunjung sembuh?

Tapi Ryena akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa mereka yang berada di atas golongan menengah adalah tipe yang menyusahkan. Dia tentu saja ingat bahwa dia harus bersentuhan dengan para bangsawan kemarin karena mereka menginginkan kesehatan di atas taraf kesehatan biasa. Mereka ingin semuanya di luar batas, mereka menginginkan sesuatu yang tidak biasa mereka dapatkan.

Pada akhirnya, kepuasan tidak pernah tercapai, keinginan tidak pernah habis.

"Kalau begitu, ikutlah dengan Fercie ke tempat peristirahatanmu. Fercie yang akan menjelaskan apa yang harus kau lakukan," terang raja sembari mengarahkan bola matanya ke satu arah.

Ryena ikut melihat arah itu dan menemukan seorang gadis sepantarannya dengan emas putih yang dipakainya sebagai anting, kalung, dan gelang. Dia muncul dari balik pintu besar tempat raja keluar tadi. Gadis yang bernama Fercie itu hanya tersenyum saat bertukar pandang dengan Ryena, yang membuat Ryena membalasnya dengan anggukan kecil.

"Ayo, Ryena."

Ryena sempat tertahan untuk melihat ke belakang sejenak, di mana Ayah dan ibunya masih dalam posisi berlutut di sana. Rasanya aneh harus meninggalkan kedua orangtuanya, walaupun sejak dari perjalanan kemari sampai berakhir di sini, dia sudah berusaha untuk siap.

"Kau akan bertemu lagi dengan mereka. Mereka akan ditempatkan di tempat paling nyaman yang pernah ada," ucap raja seolah membaca pikiran Ryena.

"Terima kasih."

Setelah itu, dia meninggalkan pintu masuk dan mengikuti Fercie.

Ryena merasa bahwa dirinya tidak pantas berjalan di belakang Fercie yang anggun. Ryena juga tidak mengerti mengapa langkah Fercie yang terlihat teratur dan pendek itu tetap bisa membuatnya berjalan cepat dan sulit untuk mengejarnya.

"Apa kau sudah sarapan?" tanya Fercie.

Ryena mengangguk kikuk.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa hari kau mendapatkan pemberkatan dari Dewi Penyembuh?" tanya Fercie membuka topik.

"Kalau tidak salah sudah enam hari," balas Ryena agak kikuk.

"Wow, benarkah? Kami sudah mendengar tentangmu sejak tiga hari yang lalu."

Ryena termenung alam hati. Bukankah itu bertetapan dengan malam saat ayah dan ibunya berdebat saat itu? Ryena pikir butuh waktu lebih dari satu bulan purnama bagi Kerajaan Cahaya untuk mengetahui keberadaannya, mengingat Kerajaan Cahaya sangatlah tertutup dan terisolasi.

"Jadi, pangeran sakit apa, uhm, Nona Fercie...?"

Fercie menatap Ryena sejenak, lalu tertawa kecil. Ryena sendiri tidak tahu kalau tawa kecil seperti itu bisa terlihat seanggun itu jika seseorang melakukannya.

"Panggil aku Fercie saja, aku hanya lebih tua setahun dibandingkanmu."

Ryena dalam hati mulai bertanya-tanya. Darimanakah Fercie tahu mengetahui perihal tentang umurnya?

"Dan kau berbagi hari ulang tahun yang sama dengan pangeran. Bukankah itu kebetulan yang sangat hebat?"

Ryena tidak mau mengakuinya walaupun dia sendiri juga merasa demikian.

Mungkin ada orang lain yang juga berbagi hari yang sama dengan mereka, secara kebetulan, hanya Ryena yang berhasil dipertemukan dengan pangeran sebelum Kerajaan Cahaya sempat memberikan pengumaman.

"Apakah penyakit pangeran sangat serius?"

Senyuman Fercie lenyap begitu Ryena mempertanyakan hal itu lagi. Pandangannya kembali ke depan, lalu ditatapnya lantai kerajaan dengan tatapan serius.

"Sangat serius, sampai-sampai belum ada tabib hebat yang bisa menyembuhkannya," jawabnya.

"Eh? Lalu apa yang Tabib Zuan lakukan di sini jika memang dia tidak mampu mengobati pangeran?" tanya Ryena.

Kali ini Fercie menolehkan kepalanya, menatap Ryena dengan tatapan yang tak kalah serius seperti awalnya.

"Siapa yang sedang kau bicarakan sebenarnya?" tanyanya.

"Tabib Zuan, tabib desa kami yang dinobatkan menjadi tabib istana beberapa hari yang lalu ...."

"Mendengar kabar darimana kalau dia dinobatkan menjadi tabib kerajaan?" tanya Fercie.

"Dari istrinya," jawab Ryena.

Fercie berhenti melangkah, membuat Ryena ikut berhenti melangkah. Fercie menunjuk keberadaan sebuah pintu coklat bersih yang cukup menarik untuk dipandangi terus menerus. Ryena tidak bisa berhenti membandingkan pintu ini dengan pintu terbaik yang pernah dilihatnya.

"Ini kamarmu."

"Ah, iya, terima kasih."

Fercie membuka pintu dan mempersilakan Ryena untuk masuk.

"Siang nanti, aku akan membawamu ke kamar pangeran. Untuk sekarang, kau istirahat saja dulu."

Ryena menahan Fercie yang nyaris menutup pintunya, "Jadi, apakah Tabib Zuan dinobatkan menjadi tabib istana? Aku ingin bertemu dengannya," ucap Ryena sambil tersenyum.

Fercie melepaskan pegangan Ryena pada pintu, lalu menjawab dengan suara pelan yang berhasil membuat Ryena merasa bahwa dunianya telah runtuh.

"Tidak ada tabib yang berhasil menyembuhkan pangeran. Itu artinya, dia sudah tertular penyakit pangeran dan sekarang berada di ruang bawah tanah bersama tabib lain yang gagal."

Tbc

25 Juli 2018

a/n

Akhirnya Ryena sudah sampai di istana Cahaya!

<3 <3

Kuusahakan fast update agar bulan depan bisa luncurin 2 work baru untuk maso.

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro