01 ; shocked

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Peluh dingin yang merenik di dahi dikesat menggunakan hujung lengan baju miliknya

Air liur ditelan dengan payah seakan berpasir . Anak mataku menangkap seraut wajah yang tidak asing bagiku

Ohh shit !

" lee michan sshi kenapa tergesa-gesa ni ? Masuk lah yang lain dah lama tunggu "  ujar sungwoon selaku manager kepada lee michan

Mata kami bertentang . Terukir secalit senyuman di wajah manisnya . Cepat-cepat aku mengalihkan pandangan

" err s-siapa ni ? " soalku tersekat-sekat

" oh kau tak kenal ke ? Mereka kpop idol BTS "

Aku tidak memberikan sebarang reaksi . Tak terkejut sebabnya aku memang dah tahu

" mereka akan mengambil beberapa pages dalam majalah bulan ni .. Dan kau akan collab dengan salah seorang daripada mereka . Bincangkan lah ya "

sungwoon menepuk pelan bahuku seraya mengorak langkahnya keluar dari pejabat tersebut

Apa maksud dia bincangkan ? Jangan cakap aku kena collab dengan mamat byuntae tu HELL NO !

" annyeong ! Kau yeoja yang berpeluk dengan jimin hyung atas lantai dekat lobi tadi tu kan ? "

soal salah seorang daripada idol yang dipanggil bts itu . Menjegil mata aku memandang jejaka comel bergigi arnab itu

Dia cakap aku berpeluk ?!

" YAHH gila ke ?! " nada suaraku dinaikkan seoktaf

" jeon jungkook eomma tak ajar kook cakap macam tu tau ? Minta maaf cepat "

" nae jinnie eomma " jawabnya

Asal aku rasa seram sejuk dekat sini . Aku mengipas wajahku menggunakan tangan kananku . Terasa panas pula

" Annyeong haseyo joneun bangtan sonyeondan golden maknae jeon jungkook imnida "

jungkook memperkenalkan dirinya dengan comel sekali . Aegyo dia buatkan aku rasa nak gigit pasu bunga rumah jiran !

" lee michan imnida .. " aku menunduk sedikit seraya tersenyum nipis

" my name is V , I'm err good boy "

Michan tergelak halus . Pelik-pelik je perangai

" worldwide handsome kim SEOK JIN !"

Michan mengangguk pelan terselit senyuman kecil dibibirnya . Bibir diketap rapat sedaya upaya menahan gelak

" rap monster ! "

" grape monster ? " michan menanyakan semula berdasarkan apa yang didengari olehnya .

" rAp MoN "

" ah nae .. "

" syugar  "

Aku ingat ke dia nak sebut sugar daddy tadi . Muka dia sesuai jadi sugar daddy helok gituu

" Jeyop "

" macam mana nak sebut tu ? "aku mengangkat kedua belah keningku

" ahjusshi hobi " bisik jungkook pada telinga kanannya

" jEhoPsHssi " bisik taehyung pula pada telinga kirinya

Tawa kami bertiga akhirnya meletus . Berdekah aku tergelak apabila jhope mencebik bagai kanak-kanak kehilangan gula-gula

" hoseok je lahh ! " teriak jhope cemberut

" dan jodoh kau tadi nama dia park jimin " ujar jungkook dengan suara yang sengaja dipelankan seakan berbisik

Membulat matanya memandang sumber suara tersebut . Pandangannya dialihkan pula pada jejaka yang dikatakan jimin itu

Dan bamm dia juga turut memandang ke arah ku . Mata kami bertembung . Serta-merta dadaku terasa seakan sempit dan susah untuk bernafas

" dia cakap best tadi " bisik jungkook lagi

" BWO ?! " aku terus terbangun dari dudukan dengan mata yang membulat  . Aku memandang wajahnya dengan mata yang menjegil

Dia hanya mengangkat keningnya tanda tidak memahami situasi tersebut

Pantas aku meluru keluar dari pejabat tersebut . Boleh mati tercekik udara kalau aku duduk dalam tu lama lama

" kau cakap apa jeon ? " jimin memandang ke arah jungkook pula

" tak tau pulak yang dia akan percaya .. " jungkook tertawa halus

" lee michan kau nak pergi mana ? perbincangan belum habis lagi lah " laung sungwoon apabila perasan bahawa aku meluru ke arah lift

++

Aku melangkah ke atas katil bersaiz king di dalam bilik tidurku . Mata yang semakin memberat akhirnya tertutup

Dan aku masuk ke alam mimpi di mana aku menunggang unicorn yang memuntahkan pelangi .

Tok tok

Perlahan-lahan aku mencelikkan mata . Aku mengerling ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 5.15 p.m

Hampir 5 jam aku tertidur . Bunyi ketukan pintu yang terhasil dari luar mengejutkan tidur petangku

" cik muda .. Tuan lee panggil turun bawah " maklum cik min selaku maid di rumah ini

" nae .. "

Langkah diorak ke dalam bilik air bagi membersihkan wajahku . Rambut diseka dan diikat bun

Dari tingkat atas lagi aku dapat mendengar sayup-sayup perbualan appa dengan seseorang . Ada tetamu ke ?

" chanie mari duduk sebelah appa sini .. Ada sesuatu yang nak dibincangkan " ujar appa tenang

Baru sahaja aku mahu melangkah ke arahnya . Seraut wajah yang tidak asing bagiku mencerlung lembut ke dalam anak mata milikku

Dup

Jantung aku bagai berhenti berdetak . Matanya tidak berkelip malah dirinya juga turut berasa terkejut seperti mana diriku

" heol ! Byun-- " perasan bahawa appa berada di sini pantas aku menutup mulutku . Tidak mahu menghamburkannya sekarang

" eo .. Chanie kenal dengan jimin ke ? "


" tak "

" yaa "

Kami menjawab serentak . Dah kenapa dia jawab yaa ?! Mesti appa tengah keliru

" ahh ya .. Chanie terserempak dekat studio tadi " jawabku jujur

" duduk sini " appa menepuk-nepuk sofa bersebelahan dengannya yang berada di tengah antaranya dengan mamat byuntae tadi 

Otak aku mengatakan tidak namun kaki ku bergerak ke arahnya . Kaki aku curang dengan tuan dia !

" kenal kan ini kawan baik appa dan ini anak lelakinya .. " appa memberikan ruang untuk jimin mengenalkan dirinya

" park jimin .. " terukir senyuman manis di bibirnya

Michan memalingkan wajahnya . Tidak mahu memandangnya begitu lama

Entah kenapa aku berasa tidak sedap hati . Tentu ada sebab disebalik semua ni

" appa nak kamu berdua berkahwin " ujar appa tenang . Terus berubah air muka di wajah michan

" apa maksud appa ? " nada suara berubah sayu . Sungguh dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh appa nya

" ini wasiat mendiang eomma kamu sayang .. kamu perlu berkahwin  apabila kamu berumur 22 tahun " terang appa tenang

" hah, Kenapa chanie tak tahu . Kenapa appa tak pernah bagitahu chanie tentang ni . Appa apa ni ?! Michan baru 22 tahun lah "

emosinya semakin tidak stabil . Air mata mula memenuhi tubir matanya . Michan menghamburkan segala tanda tanya dalam dirinya

Jimin yang memandang hanya memilih untuk mendiamkan dirinya . Memang dia sudah mengagak situasi ini akan berlaku

" chanie .. " appa cuba memujuk

Lantas michan melarikan dirinya ke tingkat atas . Wajahnya disembamkan pada bantal gebunya

" tak adil hiks .. " bantal tersebut menjadi sasaran tumbukan padunya bagi melepaskan segala amarah

" heyy .. Dengar aku tau kau terkejut dan tak boleh terima dengan semua yang terjadi ni tapi aku cuma boleh kata yang kau mesti percayakan  takdir " 

Jimin menyandarkan dirinya pada pintu bilik tersebut . Hanya pintu yang memisahkan mereka

Michan yang hanya memasang telinga terus membuka pintu biliknya . Maka terpampanglah wajah kacak tersebut

" apa maksud kau ? " soal michan dengan wajah yang jelas keliru

" orang cakap kalau terserempak sebanyak tiga kali itu adalah takdir " jimin tersenyum halus . Kedua belah tangannya disisipkan ke dalam pocket seluar

" aku tak percaya takdir " michan melabuhkan punggungnya pada birai katil . Memandang lantai dengan pandangan yang kosong

" itu terserah pada kau " bersahaja jimin membelek frame gambar gadis itu sewaktu zaman kanak-kanaknya . Entah kenapa ia membuatkan dia tersenyum sendiri

Jimin mengalihkan pandangannya menatap wajah polos itu . Hatinya dijentik dengan perasaan yang sukar ditafsirkan

" jangan pandang aku macam tu lah . Kita belum kahwin lagi " tegur jimin seraya tersenyum nakal

" diamlah byuntae "

Dengan perasaan malu yang menebal dalam dirinya cepat-cepat michan memandang ke arah bertentangan . Macam mana aku boleh termemung macam tu sekali hishh

Jimin mengunci pintu bilik tersebut . Dengan langkah yang perlahan jimin mendekati tubuh milik michan

" kau pasti aku byuntae ? " soal jimin dengan suara yang menggoda

Dadanya sudah berombak kencang . Tidak tahu ingin memberi reaksi apa

Jimin mengunci pergerakku menggunakan kedua belah lengannya yang diletakkan disebelah kedua belah pehaku . Wajahnya didekatkan

" aku tak tahu apa yang jungkook cakap dekat kau .. tapi apa yang sebenarnya kau fikir tentang aku hah ?" jimin mengusap lembut pipi kananku yang sudah merona kemerahan

" kau ni comel lah " jimin tersenyum sinis

Michan memejamkan matanya rapat . Tidak pernah dalam hidupnya jantung berdetak sebegitu laju

Sejujurnya aku tak pernah rasakan perasaan macam ni

" hey, Jangan lah takut sangat . Aku takkan terkam orang selain dari isteri aku "

Michan mengedipkan matanya beberapa kali . Jimin sudah menjauhi dirinya dengan tangan yang disisipkan ke dalam pocket seluarnya

" jadi jungkook tipu aku ? " kata michan bernada pelan seperti bercakap dengan dirinya sendiri

" hah ? "

" ani ! Keluar lah aku nak mandi " halau michan senada

" mandi jelah . Ke kau nak aku temankan kau mandi ? " kening kirinya diangkat . Senyuman nakal terbit di bibirnya

Jelingan tajam dihadiahkan khas buat seorang park jimin . Jimin melepaskan tawanya

Suka betul tengok gadis dihadapannya ini marah . Wajahnya yang merona kemerahan menjadikannya sangat comel

Lantas michan meluru ke dalam bilik air yang ditempatkan di dalam biliknya itu . Pintu dihempas kasar

Jimin menilik segenap ruang di dalam bilik tersebut . Wangian gadis itu melekat di seluruh bilik ini

Dia menyambar beberapa bingkai gambar yang tergantung di dinding . Terbit senyuman kecil dibibirnya . Gadis ini sememangnya semula jadi comel dari kecil lagi . Tak berubah ..

Kreak

" yahhh apa kau buat dalam bilik ni lagi hah ?! Keluar sekarang !! "

laung michan . Niatnya untuk keluar dari bilik air terbantut apabila perasan bahawa jejaka itu masih berada di dalam biliknya

" shireo " jawab jimin tenang

" hish ! Ehem em t-tolong ambilkan t-tuala aku boleh tak ? " nada suaranya yang kini berubah nada dilembutkan

Nak minta tolong orang mesti lah berbudi bahasa bukan ?

" tch patut lah beria suruh aku keluar " jimin berdecit kecil . Tuala yang tergantung di pengangkut pada belakang pintu disambar

" park jimin cepatlah " lengannya dihulur ke luar pintu bilik air . Hanya tangannya sahaja dikeluarkan

" ambik lah " ujarnya

Aku mengintai sedikit dari celah pintu bilik air . Menjegil mataku saat melihat tuala tersebut berada di lehernya

" kau gila ke ?! " teriak michan

" keluar dan ambik sendiri honey " jimin tersenyum simpul . Geli hatinya dapat menyakat michan

" kau memang dah gila ! Takkan aku nak keluar m-macam ni . Bagi balik tuala aku ! "

sungguh dia tida percaya dengan kelakuan seorang park jimin yang bertindak luar kawalan . Rasa nak tarik tarik sahaja rambut dia sampai botak

" tenang honey .. Kita tetap akan kahwin juga nanti " jimin tertawa halus

" aku akan bunuh kau park jimin ! " semakin membuak-buak amarahnya

Jimin menghulurkan tuala tersebut . Takut nanti ada yang menggila pula

" siap cepat tau . Takut nanti ada yang rindu aku " dengan bersahaja jimin mengorak langkahnya untuk turun ke ruang tamu

Michan yang masih berada di dalam bilik air sudah menyumpah seranah ke atas jimin

**🌙️**

Disebabkan ff ni baru sahaja di publish semula . Automatic akan out dari reading list readers huhu . Jemput lah add beramai ramai nae ?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro