11. Nenek

Màu nền
Font chα»―
Font size
Chiều cao dòng

Author POV

Typo?


Sally sekarang baru saja keluar dari toko buku karena dia baru saja membeli manga yang baru keluar

"Sesekali aku baca manga horor gapapa lah." Gumam Sally sambil memasukkan manga kedalam tas selempang kecil berwarna biru muda

Dia hendak pulang kerumah tapi maniknya melihat seorang nenek yang membawa banyak barang tengah ingin menyebrang jalan raya yang penuh dengan mobil

"Ayo nek, saya bantu." Kata Sally sambil memegang barang bawaan nenek tersebut

"Arigatou."

Sally membantu nenek itu menyebrang dengan aman

"Nenek mau kemana? Biar saya bantu." Tanya Sally dengan senyum ramah

"Tidak usah, nenek sedang menunggu cucu nenek." Jelas nenek itu

"Saya bisa antar kok nek." Ujar Sally

"Baiklah, nenek mau pulang."

Sally mengantar nenek itu kerumahnya dengan aman sembari memegang barang bawaan nenek tersebut

'ini isinya apa sih? Berat banget sumpah =_=' batin Sally

"Sudah sampai."

Sally melihat rumah dengan gaya tradisional Jepang

"Masuk dulu, biar nenek buatkan teh." Kata nenek

"Gak usah nek, lagi pula saya juga mau pulang." Jelas Sally menolak

"Gapapa kok, lagian barang bawaan nenek pasti beratkan? Ayo masuk saja."

Baru saja nenek itu ingin menggeser pintu, tiba-tiba pintu itu sudah digeser oleh seseorang

"Ara? Shin-chan."

"Nenek? Kapan nenek sampai?"

"Shin-senpai?" Tanya Sally

"Sally?"

"Ara Ara? Kalian saling kenal ya?"

"Iya." Jawab Kita

"Shin-chan ajak dia masuk, nenek mau buatkan teh." Kata nenek sambil masuk kedalam

Kita berjalan kearah Sally
"Masuk dulu." Katanya sambil mengambil barang-barang yang dipegang Sally

"Biar--"

"Gapapa, biar aku yang bawa. Ini terlalu berat untukmu." Kata Kita yang memotong omongan Sally

Sally masuk kedalam kediaman Kita

"Ojamashimashu."

Sally menatap sekeliling rumah yang sangat kental akan budaya Jepang

"Duduklah, nenek sedang membuat teh."

Sally langsung duduk diruang tamu begitu pula Kita. Mereka duduk dengan tenang tanpa ada satu suarapun yang terdengar

Kriik... Kriik... Kriik...

'canggung banget anjir!' batin Sally

"Senpai tinggal dengan nenek senpai ya?"

"Iya."

"Hanya berdua?"

"Iya."

"..."

"..."

'aku tidak pandai mencari bahan pembicaraan T_T, Someone help me!' batin Sally

"Riseki bilang kau tinggal berdua dengan teman mu ya?" Tanya Kita

"Ah? Eh? Oh? Iya." Jawab Sally

"Kau tidak tinggal dengan keluarga mu?"

"Enggak."

"Dulu kau sekolah di Tokyo kan? Kenapa sekarang malah ke Hyogo?"

"Aku ikut Ruri, kalau Ruri di Tokyo aku juga dan kalau dia di Hyogo aku juga."

"Kau dengan Mizuno-san sudah berapa lama berteman?"

"Dari kecil kalau gak salah saat masih TK... Eh? Mungkin sebelum masuk TK?"

Kita hanya manggut-manggut saja
"Senpai sejak kapan bermain voli?"

"Saat SMA ini."

"Berarti posisi senpai sama sepertiku ya?"

"Iya, maka dari itu aku tidak mempermasalahkan mu yang tidak tahu apapun tentang voli." Jelas Kita

"Kenapa kalian berdua kelihatan canggung?" Tanya nenek yang baru saja datang dengan tangan yang sedang membawa nampan

"Ini tehnya."

"Ah ha'i."

"Namamu siapa?"

"Sally, nek."

"Sally-chan ya? Ngomong-ngomong kamu siapanya Shin?"

"Dia senpai?... Ketua klub voli?..."

"Dia manager baru yang membuat poster kemarin." Jawab Kita

"Oh? Jadi kamu ya? Nenek sangat suka melihat poster itu apalagi tulisan yang ada di poster itu." Jelas nenek

"Ahaha makasih nek."

"Minum dulu tehnya nanti dingin."

Sally langsung menyeruput teh dengan khidmat

"Oishi." Kata Sally dengan mata berbinar

Nenek dan Sally berbincang-bincang tentang hal apapun termasuk masa kecil Kita

"Ahahaha Shin-senpai selalu memarahi Miya-senpai kalau mereka bertengkar."

"Shin itu seperti pawang mereka berdua."

Kita sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka

"Sally-chan mau melihat foto Shin saat masih kecil?"

"Boleh?"

Nenek langsung mengeluarkan sebuah album yang penuh dengan foto Kita saat masih kecil

"Uwaaah Shin-senpai Kawaii."
"Pengen cubit pipinya."
"Kawaii."

Sally memuji foto Kita saat masih kecil yang sangat imut dan menggemaskan. Sally langsung menatap Kita yang sedang duduk didekatnya

"Ada apa?" Tanya nenek

"Ahahaha Shin-senpai yang ada difoto sangat jauh beda dengan yang ini." Tawa Sally

"Sally-chan benar.. Shin coba tersenyum seperti ini." Kata nenek sambil menunjuk sebuah foto dimana Kita sedang tersenyum

Kita langsung tersenyum seperti permintaan neneknya

"Kawaii." Kata Sally sambil tersenyum senang

Kita menatap Sally dan neneknya yang tersenyum senang sambil melihat foto kecilnya, tanpa disadari Kita tersenyum dengan sendirinya

🌟🦊🌟

Setelah Sally pulang kerumahnya, Kita membuka album foto miliknya

"Sally-chan ternyata anak yang baik ya." Kata nenek sambil duduk disamping Kita

"Iya, dia memang anak yang baik."

"Sering-seringlah berbicara dengannya, dia butuh teman." Saran Nenek dan langsung berjalan menuju kamarnya

'butuh teman?'

Kita memikirkan perkataan neneknya sambil mengingat kejadian beberapa hari lalu. Dia mengingat dimana Sally dan teman cewek sekelas dengannya sedang berlari-lari dikelas sambil tertawa

'Sally mempunyai banyak teman.' batinnya

🌟🦊🌟

Sally sedang duduk bersandar disofa sambil membaca manga yang baru saja dia beli

"Baca manga lagi? Itu duit gak habis apa beli manga sama makanan terus?" Tanya Ruri sambil menyalakan tv dan mencari Chanel yang menarik

"Sultan mah bebas."

"Kalo Lo sultan cepat bayar utang Lo tadi pagi pas dikantin sekolah." Kata Ruri

"Yaampun gue cuman minjam duit cuma 1 Yen aja diingetin apalagi kalo gue punya hutang 1000 Yen? Mungkin Lo udah jadi lintah darat alias rentenir."

"Gue pengen beli CangCiMen." Jelas Ruri

"Sana dirumah sakit."

Mereka berdua akhirnya bertengkar


Ting! Tong!

Setelah mendengar bunyi bel, mereka berdua berhenti bertengkar dan berjalan menuju pintu

"Tumben ada orang yang datang sambil mencet bel, ada apa nih?" Tanya Sally waspada

"Biasanya kan kalau ada orang gak pernah mencet bel, Tapi malah langsung masuk kedalam rumah." Kata Ruri yang bersembunyi dibalik badan Sally

"Kita buka sama-sama ya?"

Saat mereka membuka pintu alangkah terkejutnya mereka yang melihat tukang kurir paket

"Ternyata hanya tukang paket toh.." kata mereka berdua sambil bernafas lega

"Emang kau pesan apa?" Tanya mereka berdua kompak

"Aku gak mesan apa-apa loh." Jawab mereka berdua kompak

"Mizuno Sally dan Mizuno Ruri kan? Ini ada paket dari Tokyo untuk kalian." Jelas tukang antar paket sambil menyerahkan dua buah kardus berukuran sedang

"Arigatou gozaimasu."

"Doitashimaste."

Setelah itu tukang paket itu pun pergi dengan mengendarai sebuah mobil Lamborghini

"Pasti mobil itu kredit... Pasti." Kata mereka berdua yang melihat mobil merah milik kurir tadi

Mereka berdua pun masuk kedalam dengan membawa masing-masing paket mereka

"Ini dari keluarga ku!" Kata mereka berdua senang

"Uwaah Tou-san dan Kaa-san lagi di Tokyo bersama adik-adikku." Kata Sally yang membaca sepucuk surat

Mereka berdua pun terlihat sangat senang dengan paket yang baru saja mereka terima

🌟🦊🌟

"HAAH!!! ULANGAN?!!"

Ya, keesokan paginya pada pelajaran pertama yaitu Fisika kelas 1-4 disuguhkan oleh ulangan dadakan

"KAMI BELUM BELAJAR!!!"
"SOMEONE HELP ME!!"
"TASUKETE!"
"SENSEI JAHAT!"

"Urusai." Satu kata yang keluar dari guru yang mengajar fisika, seketika sekelas pun langsung terdiam

"Tidak ada alasan, saya tidak menerima penolakan! Perkataan saya adalah absolute!" Jelas Sensei

'akashi seijuuro?' batin Sally

"Sekarang taruh tas kalian di dekat meja Sensei, selain kertas dan pena tidak ada benda lain yang diatas meja! Atau kalian akan remedial selamanya sampai kalian tamat dari sini! Mengerti?"

"HA'I!"

akhirnya kelas 1-4 mengerjakan ulangan dengan hati yang resah dan pikiran yang entah kemana. Nilai paling tinggi yang didapat setelah ulangan adalah 65 dan rata-rata banyak yang mendapat nilai 0

"Jadi... Kalian semua remedial, dan remedialnya akan dilaksanakan Minggu depan. Saya harap kalian belajar lebih giat lagi." Jelas Sensei

"HA!! REMEDIAL SEKELAS?!"

"Iya, nilai rata-rata untuk mata pelajaran Sensei itu 80. Dibawah 80 kalian remedial."

"Tapi--"

"Tidak ada tapi tapian, pokoknya kalau kalian gak ikut remedial kalian tidak akan mendapatkan rapor." Ancam Sensei

"Ha'i."

"Saya permisi dulu."

Setelah Sensei pergi dari kelas ada beberapa murid yang merutukinya ada juga yang menangis, bahkan ada yang gembira mendapatkan 0

"Lily daijoubu?" Tanya Ruri

"Ahaha daijoubu daijoubu." Jawab Sally lesu

"Rin kau baik-baik saja?" Tanya Ruri

"Hiks... Aku remed... Hiks.." jawab Rin sambil menangis dengan muka yang ditutup dengan kedua telapak tangan

"Kenapa aku punya teman yang maniak nilai kayak kalian sih?"

"Itu karena kau saja yang bodoh." Jawab Sally

"Hey aku dapat 50 ya." Ujar Ruri

"Kau dapat 50 karena mencontek punya ku." Sambung Sally

"Hehehe."

"Sally-chan." Panggil Riseki tiba-tiba

"Apa?"

"Bisa ajarkan aku fisika?" Tanya Riseki sambil menyodorkan buku fisika catatan miliknya

"..."

"Gomen Riseki-kun, bukannya aku mau ikut campur tapi sekarang mood Sally udah down banget. Jadi kalau mau diajarkan tunggu beberapa hari atau minta diajari oleh yang lain saja." Jelas Ruri

"Diajarkan sama siapa? Rata-rata yang mendapat nilai 65 disini menangis semua kecuali Sally." Jelas Riseki

"Gimana mau jelasinnya ya?.. nanti kau tau sendiri."

"Baiklah."

"Saat latihan voli nanti tolong jaga Sally ya, dia kalau sudah seperti ini bakal bahaya." Jelas Ruri

"Ha'i."

🌟🦊🌟

"Riseki apa yang terjadi pada Sally-chan?" Tanya Atsumu

"Kenapa dia tampak lebih aneh dari biasanya?" Tanya Osamu

"Itu karena dia dapat nilai 65 saat ulangan fisika tadi." Jelas Riseki sambil membawa beberapa botol air

"Widih!! Lumayan juga tuh nilai." Kata Gin

"Terus... Kenapa dia terlihat seperti orang mau mati?" Tanya Suna

"Jangan-jangan yang ngajar fisika kalian itu Sensei baru ya?" Tanya Akagi tiba-tiba ikut nimbrung

"Oh.. Haruka-sensei." Kata Aran

"Iya." Jawab Riseki

"Jadi benar ya kata orang kalau Sensei itu suka ngasih ulangan dadakan terus nilai rata-rata nya 80?" Tanya Oomimi

"Iya, karena Sally-chan dapat 65 jadi dia remedial."

'aku dapat 65... Aku dapat 65.' Sally terus menggumamkan kata itu sambil bekerja

"Sally." Panggil Kita sambil berjalan menuju kearah Sally

"Ohayou Sensei." Sapa Sally

"Riseki bilang kau remedial fisika ya?" Tanya Kita

"Iya." Jawab Sally dengan muka sedih

"Mau aku ajarkan? Aku bisa jadi guru privat mu untuk sementara." Tanya Kita

"Beneran?" Tanya Sally yang masih menggunakan wajah sedih

"Iya."

"Gak PHP kan?" Tanya Sally sambil menatap Kita

"Iya, enggak."

"Yakin?" Tanya Sally dengan raut wajah agak senang

"Iya."

"Belajarnya dimana?"

"Itu bisa dipikirkan nanti, jadi apa kau mau aku ajarkan fisika?"

"MAU MAU MAU! SHIN-SENPAI MEMANG TERBAIK!!" teriak Sally

DUK!

karena saking senangnya Sally hendak melompat untuk memeluk Kita, tapi dia langsung menjatuhkan dirinya sendiri.

"Ittai..." Rintih Sally

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Kita sambil mengulurkan tangannya

"Iya."

"Kenapa kau jatuh sendiri seperti tadi?" Tanya Kita

"Bu-bukan apa-apa kok ahahaha." Jawab Sally

'aku kan gak mungkin jawab mau meluk Senpai.' batin Sally

"Sally-chan daijoubu?" Tanya Atsumu yang tiba-tiba ada didekat mereka berdua

"Ahahaha daijoubu senpai."

"Mana yang sakit?"

"Kening sama hidungku." Jawab Sally

'dadaku juga sakit gara-gara terbentur lantai tadi.' batin Sally

"Lain kali hati-hati ya." Kata Atsumu sambil tersenyum

'senpai ini pasti ada maunya... Pasti.' batin Sally yang menatap Atsumu curiga

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Ginjima-senpai bilang kalau Miya-senpai baik sama orang pasti ada maunya." Jelas Sally curiga

Atsumu langsung menatap Gin dengan tatapan tajam sedangkan Gin hanya menjulurkan lidahnya

"Awas kau gin." Kata Atsumu

"Dan juga kembaran senpai bilang kalau senpai itu buaya darat yang suka sama semua cewek." Jelas Sally sambil menatap Atsumu jijik

"Fitnah! Aku bukan buaya darat!" Elak Atsumu

"Itu kenyataan dasar reptil." Ujar Osamu. Yah walaupun jarak mereka dengan Osamu agak jauh tapi suaranya tetap terdengar

"Suna-senpai juga bilang kalau senpai itu sifatnya labil kayak anak kecil, pecicilan, suka bikin emosi, pembual, suka cari masalah dengan guru." Kata Sally

"OY SUNA!"

Osamu, Ginjima dan Suna langsung melakukan high five dan mengacungkan jempol pada Sally

"Jaa ne Baka-senpai." Kata Sally sambil berjalan meninggalkan Atsumu

"..."

"Baka-senpai daijoubu?" Tanya Osamu sambil berjalan kearah Atsumu dan menepuk bahunya pelan

"Baka-senpai itu terlalu bodoh sih." Ejek Ginjima

"Baka-senpai." Panggil Suna

"Kenapa kalian malah kompak mengejekku?" Tanya Atsumu kesal

"Karena muka senpai itu kayak minta diejek sih." Sambung Sally

"Sally-chan jahat! Siapa yang ngajarin ngomong kayak gitu?" Tanya Atsumu

"Tidak ada, aku hanya mengucapkan sebuah fakta kok." Jawab Sally

"Nice Sally!" Kata Ginjima sambil melakukan tos pada Sally

"Kalau muka ku kayak minta diejek berarti Samu juga! Jangan hanya aku!" Jelas Atsumu tak terima

"Muka Osamu-senpai itu ganteng, baik sedangkan Miya-senpai itu minta ditabok." Jelas Sally sambil membaca secarik kertas

"SAMU! JANGAN AJARI SALLY-CHAN PERKATAAN KASAR SEPERTI ITU!" teriak Atsumu yang kesal karena kertas yang dibaca Sally tadi diberi oleh Osamu

Sally, Suna, Osamu dan Ginjima tidak henti-hentinya menghujat dan menghina Atsumu

Kita yang melihat pertikaian mereka hanya bisa diam dengan muka datar

"Sering-seringlah berbicara dengannya, dia butuh teman."

Perkataan neneknya selalu terngiang dipikirkan Kita

'butuh teman?'
































*Bonus chapter

Atsumu sedang memainkan handphonenya


Me
P

Konbanwa Sally-chan
Read

Sally-chan
Read

Sayang
Read

Sally-chan πŸ’™
Senpai berisik

Ada apa?

Me
Rindu aku gak?

Sally-chan πŸ’™
Aku blok nih

Me
Gomen Sally-chan

Btw, lagi apa?

Sally-chan πŸ’™
Makan malam

Me
Makan malam? Sekarang sudah jam 11 malam loh

Mau sahur? Masih lama sayang

Sally-chan πŸ’™
Aku habis belajar sama nonton anime

Me
Gak boleh gitu, lain kali kalau mau malam itu harus jam 7 atau 8

Sally-chan πŸ’™
Anda siapa saya?

Me
Calon suami masa depan mu

Nomor anda telah diblokir



































TBC

Atsumu mau pdkt gess

Selasa, 3 November 2020

Laili-chan03

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen2U.Pro