STORY 01 PT. 2 : ROMANCE IN CHRITSMAS (?!)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sambungan dari Story sebelumnya dengan alasan kepanjangan, ini dihitung 1 cerita, makasih.
BTW, ini ratingnya sudah R-15 dan kayaknya ada bau-bau Fluff di sini.Baca dengan bijak.

•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•

Setelah perjuangan Viole dalam membangunkan Khun yang pingsan dengan adegan alay, mereka turun untuk makan malam.

Di sana, terdapat berbagai meja yang diisi oleh anak-anak yang duduk di kursi yang berbeda, bahkan dengan kesibukan para suster, ruang makan itu tampak riuh.

"Ara~ Viole ?! Baru datang ya, maaf lagi sibuk.", seru seorang suster berambut hijau yang sedang menyiapkan meja.

"Hai juga Thalia. Tidak sih, sekitar 1 jam yang lalu. Sudah lama tidak ke sini, kau sidah tahu tentang Chris kan ? Oh, apa yang bisa kubantu ?!" -Viole
"Ho, tak perlu, sudah hampir selesai. Soal Chris, Delina sudah memberitahuku, omong-omong, siapa yang berambut biru terang itu ?! Dari keluarga Khun ya, kayaknya ? Apa dia pacarmu ?" -Thalia

PRUT !!! Khun tidak sengaja menyemprot coklat panas yang diberikan oleh ke wajah seorang anak yang bernama Jeanno. Viole sendiri syok, dan wajahnya memerah, gak tahu mau bilang apa.

"Bercanda... Sudahlah, mari kita bersiap makan. Dan anak Khun yang di sana, kau baik-baik saja ? Kau hampir membuat Jeanno--"

"HUWEEEEEE !!! KAK SUSTEEEERRR !!!" -Jeanno

"...Nangis..." -Thalia

*Skip adegan nangis dan bacot*

Setelah 10 menit, Khun berniat duduk sebelah Viole, sayangnya pas mau diajak, orangnya udah duduk sama anak-anak kecil. Ya kali dia duduk sama para suster, Khun ini cowok tulen walau mukanya nipu.

"Khun ! Di sini saja, Reina katanya mau duduk di seberang ! Jadi kita bisa-- Eh ?!?!"
Viole kelepasan, pengen bilang "Bisa makan bareng." tapi nyadar kalo kalimat itu mengandung unsur romansa dan ada 30 anak kecil yang masih polos.

"ACIEEEEEEE...", seru para suster di meja lain yang berhasil membuat wajah Khun dan Viole yang duduk bersebalahan memerah.

.

Khun ingin sekali tidur cepat agar dia bisa keluar dari panti asuhan yang penuh anak-anak menyebalkan.

Gak nyadar dia sendiri sejak kecil udah akhlakless cuih.

Ia berniat ke kamar milik Viole dulu, namun terhenti begitu ia mendengar suara piano.

"Bam ? Apa yang kau lakukan ?" - Khun
"Demi usus gurita Laut Selatan !!! Ampun dah, Khun... Kaget tau !" -Viole

"Tidak tidur ?" -Khun
"Aku tidak bisa tidur, Khun sendiri ??! Napa pula gak tidur ?" -Viole
"Ya karena gak bisa tidur lah makanya gak tidur." -Khun

Bentar deh...

Mereka tertawa bersamaan, ternyata sama-sama gak bisa tidur.
Mereka memutuskan untuk berjalan ke balkon dan memandangi bintang.

.

"Jadi... Apa yang akan kita lakukan sekarang !??!" -Khun
"Entah, memandangi bintang ?!?" -Viole
"Ya itu tujuan kita, dodol !!", seru Khun seraja menjitak kepala Viole.

Sepi... Hanya mereka berdua ditemani malam yang dihiasi bulan dan bintang, serta angin malam yang menyejukkan...

Grep !

Khun merasakan kehangatan yang terpancar dari Viole yang spontan memeluknya.

"I--ini tidak seperti yangKhun bayangkan. AaAaA...", kata Viole sambil melepas pelukannya dengan wajah yang memerah. (Yang untungnya tidak kelihatan karena lampu jalan mati)

Khun tertawa kecil dan gak pake aba-aba ia langsung menarik tangan Viole mendekat ke arahnya.

Wajah mereka sangaaat dekat bahka hidungnya saja 0.1 mm lagi bersentuhan. Lalu Khun mencium bibir Viole langsung.

Viole terkejut, namun ia mengizinkan Khun mengakses bibirnya. Ciuman merka semakin dalam, sampai-sampai Khun berhasil membanting (entahlah...) badan Viole ke lantai.

Karena oksigen yang menipis, ciuman mereka lepas dengan sebuah benang liur tersambung di lidah mereka. Khun memandangi Viole yang berada di bawahnya, dengan wajah merah, nafas terngah-engah dan sedikit liur yang menetes dari bibirnya.

Bayangkan saja... Teriak kemudian.

Saat Khun mendekat untuk melanjutkan ciuman ronde kedua, entah kenapa sebuah sepatu melayang ke arah mereka, namun meleset dan justru jatuh ke bawah.

Kedua orang itu menoleh dan melihat Thalia berkacak pinggang sambil memegang sepatu sebelahnya lagi. (Dan Thalia nyeker jadinya kan...)

"Tidur sana ! Malah bercintaan di balkon pula ya !! Mau dilempar lagi !??!", seru Thalia sambil ancang-ancang melempar sepatunya lagi.

Khun dan Viole langsung bangkit dan kabur ke kamar, kena lempar sepatu wedges setinggi 3 cm itu sakit, Maemunah...

.

TANGGAL 25 DESEMBER, 09:00

Panti Asuhan Talze Uzer sedang riuh, karena hari ini NATAL. WOHOOO !!!

Anak-anak sedang membuka hadiah yang mereka dapat di bawah pohon natal besar. Ada yang dapat mainan, pakaian baru, buku cerita, dll.

Viole sedang membantu para suster menyiapkan perabotan dan Khun sedang mencoba menyambungkan telepon supaya bisa VidCall sama teman-temannya yang ia tinggal. (Karena Viole yang nyuruh)

Setelah semua selesai dan tersambung, terdengarlah sebuah kalimat yang legend di kedua belah pihak.

"Selamat Hari Natal (Shibisu dan yang lain) (Bam) !!!", seru Viole dan Shibisu yang saling berbicara via VidCall.

Di sisi Shibisu, ada Hatz yang lagi memegang hadiah tongkat kendo baru, Endorsi dan Anaak yang lagi main lirik-lirikan, Ran dan Laoure yang tidur sandar-sandaran, Wangnan yang nangis karena dibully ama Ehwa, dan lainnya...

"Bagaimana rumah di sana, Shibisu ?" -Viole
"Ya gitu deh, bagaimana di sana ?" -Shibisu
"Khun sepertinya senang, bahkan dia mau main sama anak-anaknya.", kata Viole yang sedang menunjuk ke arah Khun yang lagi berbincang-bincang bersama Chris, Delina, dan Reina.

Nyatanya...

"Bang Khun picik woi. Ya kali listrik aja dikasih mahal gitu !" -Delina
"Ini namanya bisnis. Gak senang gak usah beli." -Khun
"Reina, gak bisa langsung beli 2 nih, kota New York-nya." -Chris
"Mana aku tahu ! Kartunya rada berserakan semua sih !" -Reina

Main Mon*poli jadi ajang ribut ya...

.

Lalu, Viole dan Khun duduk bersebelahan, menikmati makanan sambil melanjutkan Video Call mereka dengan Shibisu dkk.

"Weh, Viole, duduk sebelahan, kagak nyatain perasaan nih ceritanya ?" -Wangnan

Khun dan Viole auto keselek. Frontal sekali kamu, Wangnan. Thalia pun ikut nimbrung di belakang Khun dan Viole.

"Woiya dong. Kemaren aja mereka berciuman di balkon, untung kagak ketahuan.", kata Thalia sambil menepuk pundak kedua pemuda itu.

Baik yang di panti asuhan maupun yang di telepon berkata satu hal.
"ACIIIIEEEEEE..."

JDUAKH !

Viole spontan langsung membanting meja dan bangkit menghadap Khun dengan ekspresi eh--malu namun serius ?!

"KHUN AKU MENYUKAIMU SEJAK AWAL. MAAF JIKA TERANG-TERANGAN TAPI TOLONG TERIMA PERASAANKU INI...!!!" -Viole.

Sunyi menyerang sejenak, lalu terdengar ribut lagi yang didominasi oleh anak-anak yang entah kenapa kok seneng ya gitu.

Baik Khun dan Viole sudah sama-sama merah, dan Khun menghela nafasnya sebentar.

Khun menarik Viole mendekat dan berbisik di telinganya.
"Kau tahu, kau sebenarnya merusak rencanaku tahu, tapi sudahlah, mau bagaimana..."

Thalia merasakan aura yang merupakan kode 'ciuman' lagi. Untuk mengantisipasi 30 anak yang berseliweran, Thalia mengatakan kalimat sakral (baginya).

"ANAK-ANAK KELUAR YUK ADA COSPLAY SANTA CLAUS YANG BAKALAN LEWAT !!!"

Dan dalam sekejap tempat itu bersih dari anak-anak dan beberapa suster yang mengawasi anak-anak.

Khun lalu menarik Viole ke arahnya dan melakukan ciuman secara frontal. Viole tidak lagi terkejut dan membuka sedikit mulutnya, agar Khun bisa memasuki bagian dalam bibirnya.

Ciuman itu lebih dalam daripada yang kemarin, dan sedikit lebih lama.
Tanpa sadar, tangan Khun gatal dan akhirnya beralih memegang badan Viole dimana-mana.

Sayang sekali, impian Khun yang lebih dalam akhirnya tertunda karena sebuah spatula melayang ke kepala Khun yang dipastikan pelakunya adalah Thalia lagi.

"Gak usah kelewatan ! Kasian Authornya ntar kena lapor ke WP ! Ratingnya kan cuman sampe T+ bukan M. Kalo mau kawin aja sana !" -Thalia

"Ya sudah, dan jawabanku adalah...", kata Khun sambil berlutut dan memegangi belakang kepalanya yang kena bentur spatula.

"Will you be my fianceé, my night ?"

Viole pun kaget, namun air mata kebahagiaan menetes dan ia menjawab.

"Yes, I will."

Khun lalu memasangkan cincin emas dengan hiasan biru ke jari manis kiri Viole. Khun lalu bangkit dan akhirnya mereka berdua berpelukan ala Tellet*bbies.

"ACIEEEE... UDAH MAIN KAWIN AJA YA... " -Shibisu
"PJ KHUN, INGET PJ !" -Wangnan
"ANJER WOI, GILA. MAIN TEROBOS AJA !!" -Endorsi
"Baru tahu kalo A.A. bawa-bawa cincin begituan." -Ran

Mampus, gak tahu jika mereka masih VidCall dengan orang rumah. Dan parahnya, disaksikan live langsung dan Thalia malah ngerekam lamaran tadi ??!?!

"Hohoho... Bagus anak Khun, gitu dong. Setia, jangan jadi fakboi kayak bapaknya." -Thalia
"AAAAA !!! THA--THALIAAAA !!!", seru Viole sambil mengejar Thalia yang kabur sambil membawa kamera itu, namun dihentikan oleh tepukan Khun di pundaknya.

"Mau gimana lagi, semua sudah tahu (kecuali anak-anak itu) dan jaga cincin ini, setelah lulus dan kerja, kuta akan menikah dan membangun rumah tangga." -Khun
"Ya.", kata Viole sambil menggandeng tangan Khun.

"Omong-omong, mana Ehwa !? Aku mau nuntut ganti piring pecah kemaren." -Khun
"Mampus gua...", seru Ehwa sambil menjauhi kamera.

Dan kedua sejoli ini menikmati salju dan Natal yang meriah bersama-sama dengan anak-anak penghuni panti Asuhan Talze Uzer.

•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•●•

Informasi OC, gambar, dan fanart akam diberikan di Afterword nanti.

第一話がありがとうございました!
Thank you for Story 01 !

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro