2. maunya apa?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"sebenernya mau kamu apa??"

"maksud kak taeil??"

"kenapa kamu deket-deket aku terus?? dapet dare?"

"dare???" taeil cuma diam, membiarkan cewek didepannya berpikir sendiri. "maksud kak taeil apㅡ"

"ryega, cukup sandiwaranya." taeil berdiri dan membereskan buku-bukunya. "udah selesai main-mainnya. sekarang belajar yang bener, ya?"

"tapi kakㅡ kak taeil! mau kema.....na..."

taeil berjalan keluar dari gedung fakultasnya, sama sekali gak nengok kebelakang dan cara jalannya juga terkesan gak mau dikejar atau ditahan.

dalam hati taeil terus menggumam, merutuki dirinya yang baru menyadari beberapa hal.

kemarin malam, taeil berpikir panjang lebar tentang kenapa ryega bisa mendekatinya yang notabene adalah cowok sederhana yang bisanya cuma belajar. di kampus banyak cowok, tapi kenapa ryega milih dia untuk didekati?? pasti ryega punya maksud lain kan?

taeil terus menerus memikirkan hal itu sampai waktu tidurnya terganggu. padahal hanya dia yang berpikir kayak gitu, yang lain belum tentu. selama ini taeil gak peka aja kalo dia juga masuk dalam salah satu cowok yang digandrungi banyak cewek (mungkin salah satunya adalah ryega), taeil punya daya tariknya sendiri, dia mudah bergaul, dia ramah dan juga humble sama semua orang, taeil bisa bikin orang lain nyaman walau cuma dengan menatapnya, tapi tetep aja, taeil gak merasa dirinya cukup untuk disukai.

ah, satu lagi, taeil juga kan... EKHM ganteng( ꈍᴗꈍ)hehe, cuma taeilnya aja yang merendah karena satu kekurangannya, semua orang pun tau itu,

iya, taeil kurang tinggi dibanding temen-temennya, hehehe.

"kenapa bang? tumben mukanya galak banget."

taeil hanya tersenyum masam, "bu, es jeruk satu ya!"

"kalo ada masalah lebih enak kalo diceritain keorang lain bang, jangan dipendem sendiri."

taeil menatap mark, adiknya taeyongㅡ teman sekelasnya. "cuma bete aja kok, mark."

"wah, siapa dan apa yang berani bikin taeil prapanca surya jadi bete begini???"

"surya taeil prapanca, mark."

"oh, kebalik ya?" mark cengengesan, "btw, bener gak mau cerita?? gue siap mendengar loh bang."

taeil menghela nafas sembari menerima es jeruknya yang baru aja jadi. diminumnya es jeruk itu sebelum menjawab pertanyaan mark, "ada anak seangkatan lo yang akhir-akhir ini nempel sama gue mulu."

"maba? cewek apa cowok??"

"iya maba, cewek."

"cakep??"

taeil mengerutkan keningnya, "apa peduli lo dia cakep atau enggak??"

"ya gatau juga sih, hehe, trus trus- dia kenapa emangnya? kok bikin lo bete??"

"jadi gini, dari hari terakhir kalian orientasi sampe tadiㅡ literally baru banget tadiㅡ dia ngedeketin gue mulu, kayak ngegas gitu loh pengen deket sama gue."

"loh, trus apa yang bikin lo beteㅡ ohhh gue tau, pasti dia bukan tipe lo, ya kan??? iya sih, gue juga kalo jadi lo pasti risihㅡ"

"gak gitu juga. justru dia tipe gue."

mark memiringkan kepalanya, sedikit bingung sama apa yang lagi diomongin sama taeil. "trus????"

"sekarang gue tanya, tipe lo yang kayak gimana??"

"tipe gue? jelas yang cantik, kalo bisa mirip hadid bersaudara." jawab mark sambil senyum-senyum.

"lu yakin dapetin yang kayak hadid bersaudara??"

"ya enggak dong bang, hehe, itu mah namanya halu, tapi kalo usaha mungkin bisa aja bang..."

"itu lain cerita. lu paham kan yang gue maksud mark? justru karena si cewek maba ini tipe gue, trus kebetulan gue juga di pepet terus, makanya gue semakin gak yakin kalo dia beneran mepet ke gue karena suka sama gue. gimana kalo dia deketin gue karena ada maksud lain??"

mark manggut-manggut, lumayan paham dengan apa yang taeil maksud dan rasakan. "iya sih. tapiㅡ"

"eh, gue ada kelas anjir! gue duluan ya mark!" taeil menggemblok tasnya lalu meletakan selembar uang diatas meja, "bu, ini uangnya, sorry saya buru-buru."

ㅡㅡㅡㅡ

( ˘ ³˘)♥

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro