3. ditolak

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

ryega menatap punggung taeil yang menjauh dengan raut wajah yang sulit untuk diartikan, akhirnya ryegapun menghela nafas. "jadi... gue ditolak sebelum berperang??" gumamnya, "ternyata sakit ya..."

oke sip, drama.

ingin bersikap biasa aja, tapi kayaknya ryega gak bisa. dia terlalu sakit hati dan akhirnya raut wajahnya gak bisa dikondisikan lagi, sepanjang perjalanan menuju kelasnya, ryega memasang wajah datar yang sama sekali gak bisa diartikan dengan kata-kata.

"ryega!" empunya nama sama sekali gak ada niat menoleh, saking kesalnya mungkin? "hEH! kalo dipanggil tuh nyaut! bisu tau rasa lo!"

"paan?"

yoojung mendelik, keheranan karena entah kenapa suara ryega bisa berubah jadi sangat dingin kayak gini. "loㅡ kenapa?"

"gapapa."

"lo lupa? gue sama lo sama-sama cewek, gapapanya cewek tuh pasti ada apa-apa. kenapa?"

"gue baik-baik aja."

yoojung menghela nafas. "apaan sih, jawaban lo sama aja!" perempuan bertubuh minimalis itu duduk disalah satu bangku dikelas, diikuti dengan ryega disampingnya. "gamau cerita??"

"bukan gamau cerita."

"trus?"

"malu aja kalo harus ceritain ini ke lo."

"lah??? apaan sih? lo malah bikin gue makin penasaran tau gak!" yoojung menoyor kepala ryega, sontak ryega mendelik kearahnya dengan tatapan horor. "apa?? mo marah?"

"tau ah jung, gue cabut aja. tipsen!"

"lah! WOI DASAR BAGONG! BALIK WOY! DOSENNYA UDAH OTW KELAS! YEEE DASAR BABI TERNAK!"

🌛

"lah?"

"loh??"

"cabut lu ye??"

"ya berarti lo juga kan??"

"iya sih." mark tertawa pelan. "kok cabut? kata abang gue, gak baik maba bolos, nanti citra dimata dosen gak bagus dan ketinggalan banyak materi."

"abang lo bilang begitu kan buat lo. jadi harusnya lo yang menerapkan, bukan gue."

"nyaut mulu lu dikasih taunya."

"kalo mau ngasih tau ya lu juga harus sekalian melakukanlah."

"tau ah." mark mengalah lalu menyodorkan bungkusan kacang kulit miliknya. "mau gak? muka lu kayaknya bete gitu. ngacang dulu biar gak kaku."

"gak deh, tiba-tiba gue gak doyan kacang."

"tiba-tiba???"

ryega mengangguk, "apalagi kalo perasaan ini yang dikacangin." tuh kan, drama lagi.

mark menatap ryega prihatin, bukan gimana-gimana, tapi selama masa orientasi dan beberapa hari mengenal ryega, mark tau, cewek didepannya ini bukan tipe cewek yang suka melebih-lebihkan ekspresi kayak gini. apa mungkin ryega punya kepribadian ganda??

entah.

"orang-orang hari ini pada kenapa sih??"

"orang-orang??"

"iya, lo yang kedua yang dateng kesini dengan muka jelek."

"kurang ajar!" ryega hampir aja melempar wadah tisu kalo mark gak menahan tangannya. "tapi pasti orang pertama yang lo temuin gak punya masalah sebesar masalah gue."

"kok bisa seyakin itu? emang lo kenapa? ditolak cowok?"

pertanyaan mark sukses membuat ryega menatapnya penuh selidik, "kok lo tau sih nyettt??????"

"lah? bener ditolak??? sama siapa anjir!" mark tertawa terbahak-bahak, kayaknya puas banget bikin ryega makin emosi.

"kayaknya gue balik aja deh hari ini. males, pengen beli truk pemadam kebakaran aja."

"ih elah, ngambek." mark meredakan tawanya lalu menatap ryega setengah jenaka. "emang siapa yang nolak lo?? bang jaehyun, si ketua organisasi pecinta alam??"

"ih bukan! cowok yang nolak gue lebih ganteng."

seketika mark menatap ryega datar, "pantes. kalo bang jaehyun yang kalah ganteng aja berpotensi nolak lo, gimana yang lebih ganteng dari dia???? lu kaga ngaca apa gimana, heh?"

"kurang ajar ya lo, mark! kak taeil sama gue tuh cocok seribu persen, tauk!!?"

mark menyemburkan kopinya, untung gak kena ryega. "SIAPA??? BANG TAEIL??? TAEIL SURYA PRAPANCA, MAKSUD LO???"

"namanya surya taeil prapanca!! jangan ganti nama orang sembarangan!"

ㅡㅡㅡㅡ

💚🍅✨🌛

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro