Puisi Awan V

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bagaikan Sayap Yang Patah
dnaputt

Orang-orang yang mulai berjatuhan,
Sirene ambulans yang memekakkan telinga.
Peristiwa yang membuat diriku terus gamang.
Tak cukup dengan untaian kata-kata,
Ku gambarkan peristiwa ini.

Hidup kami bagaikan sayap yang patah.
Sebab sebuah patogen,
Yang layaknya malaikat pencabut nyawa,
Memberi kami bayang-bayang kematian,
Di lembah kehancuran terdalam.

Selaksa doa para ibu,
Melihat luruhnya air mata para malaikat kecil.
Selaksa nuraga penjuru dunia,
Mendengar rintihan insan di jalanan.

Wahai Tuhan, inilah lara umat-Mu.
Lara atas kemurkaan-Mu,
Terhadap kami yang serakah.
Mungkin ini akhir dari kehidupan,
Yang kami sia-siakan.


Pontianak, 21 Maret 2020

☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁
Kampus Awan ❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro