10. Seeking

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

LCH Law Firm Office
Seoul, Korea Selatan
14.59 KST

"Apa kau sudah memastikan dimana gadis itu tinggal?" Lee Chung Ho bertanya kepada putranya ─ Aiden Lee.

"Ya, aku sudah menemukan alamat apartemennya." Aiden sedang sibuk merapikan beberapa berkas klien yang baru saja dia tangani, Aiden merupakan pengacara muda berbakat, dua tahun lalu dia lulus dari Handong International Law School, karirnya mulai merangkak naik mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang pengacara.

"Jadi kapan kau akan berangkat kesana?"

"Ujianku akan berlangsung pekan depan, kemungkinan aku akan berangkat lusa." Aiden Lee akan mengikuti ujian advokat yang akan diselenggarakan oleh American Bar Association. Jika dia berhasil melewati ujian tersebut, maka profesinya sebagai pengacara akan semakin bersinar dan lebih diakui.

"Semoga kau berhasil nak." Lee Chung Ho menepuk bahu anaknya, memberi semangat.

"Dan kembalilah pulang bersamanya." tambahnya lagi penuh harap.

"Ya ayah, aku berjanji akan membawa dia kembali." jawab Aiden penuh keyakinan.

Setelah selesai merapikan seluruh berkas-berkasnya Aiden berpamitan pada ayahnya untuk segera pulang ke apartemen pribadinya. Aiden memang ingin hidup mandiri dengan tidak tinggal bersama ayah dan ibunya, apartemen yang dia tempati saat ini merupakan hasil kerja kerasnya sendiri setelah lulus dari sekolah hukum dan memiliki profesi menjadi seorang advokat.

Aiden sengaja pulang agak cepat hari ini, karena memang perkara terakhir yang dia tangani telah usai, lusa dia sudah harus berangkat ke AS, mungkin Aiden akan berada di sana selama 1 atau 2 bulan kedepan, karena ada banyak urusan lain yang harus dia selesaikan.

Aiden melangkahkan kakinya menuju area parkir, menghampiri Hyundai miliknya, bersiap untuk pulang, namun seseorang dari belakang menginterupsi gerakannya. Aiden tampak kaget akibat pergelangan tangannya ditarik paksa "Kau!"

"Ya ini aku, kenapa kau seolah melihat hantu, huh!"

"Kau mengagetkanku saja, untuk apa disini?"

"Pulang bersamamu." Gadis itu tanpa permisi mengalungkan kedua tangannya pada lengan Aiden.

"Ini belum jam pulang untuk pegawai lainnya."

"Aku memiliki pengecualian yang sama sepertimu."

"Hanna! aku sedang banyak urusan, jangan bermain-main, cepat kembalilah kedalam." usir Aiden tanpa perasaan.

Hanna merupakan rekan kerja Aiden, pengacara perempuan yang juga bernaung di Firma Hukum milik ayahnya. Umurnya dua tahun di bawah Aiden dan dulunya merupakan junior Aiden saat mengambil sekolah hukum. Tidak perlu bertanya bagaimana gadis ini bisa setara dengan jabatan Aiden sekarang, apapun yang dia lalui merupakan wujud dari kerja keras dan tidak lupa kejeniusan otaknya. Tambahan lagi untuknya, gadis ini selalu dan selalu mengambil kesempatan apapun agar bisa menempel pada Aiden, bahkan dengan tidak tahu malu dia mengakui sendiri jika menjadi seorang pengacara hanya untuk mengikuti profesi Aiden Lee. Sangat konyol bukan? Gadis ini memang nyaris tidak tertolong, terkadang Aiden merasa risih dibuatnya, namun dilain waktu Aiden sudah sangat terbiasa dengan kehadiran gadis itu, bagaimana tidak jika sejak kecil mereka memang selalu bersama, dan Aiden sudah menganggap Hanna seperti adiknya sendiri dan dia juga menyayanginya.

"Kau memang sangat tidak perhatian kepada calon istrimu sendiri, asal kau tahu saja, kita ini akan ke New York bersama-sama, aku sudah tidak sabar ingin menghabiskan waktu berdua denganmu." Hanna berseru riang, mengabaikan Aiden yang kini sudah jengah melihat tingkah gadis itu, jika di depan klien saja Hanna bisa bersikap perfeksionis dan sangat kompeten, berbeda 180 derajat ketika gadis itu berada di dekat Aiden. Entah apa sebabnya dia bisa berubah menjadi gadis menyebalkan, super cerewet dan paling manja yang membuat lelaki pusing dengan ulahnya.

Berbeda dengan Aiden yang menganggap Hanna seperti saudaranya sendiri karena mereka memang hidup bersama sejak kecil. Sedangkan Hanna seolah tidak dapat melihat lelaki lain selain Aiden, hanya ada nama Aiden di dalam otaknya, sejak kecil Hanna hanya mempelajari cara mencintai Aiden Lee, dia tidak pernah mengenali pria lain manapun selain Aiden, dan cita-citanya adalah menjadi istri seorang Aiden Lee. Ck! sangat konyol bukan?

"Kenapa ayah tidak bilang padaku jika ada parasit manja yang akan merepotkanku nanti" keluh Aiden seraya membuka pintu mobilnya dengan gerakan perlahan. Hanna mendengkus melihatnya.

"Kau keterlaluan sekali! Aku ikut kesana memang untuk melakukan ujian yang sama sepertimu, kau meragukan kemampuanku,huh! Sudah kukatakan, kemanapun kau pergi akau akan selalu di sampingmu tuan Lee, ingat itu"

"Dan aku memang sengaja meminta paman untuk merahasiakan ini." Tambahnya lagi. Seraya mengedipkan sebelah matanya, menggoda Aiden, lalu dengan cepat ikut masuk ke dalam mobil, menjatuhkan bokongnya pada kursi penumpang di samping Aiden.

"Ya.. ya.. ya... terserah apa maumu, tapi ingat! Setelah ujian advokat kita selesai, kau harus segera kembali ke kesini, sedangkan aku akan tetap tinggal untuk sementara waktu karena ada urusan lain yang harus kuselesaikan."

Hanna mengangguk mantap mendengar penuturan Aiden, bersikap patuh. Aiden mulai bisa mengembuskan napas lega dan menjalankan mobilnya meninggalkan area parkir gedung tersebut. Aiden hanya tidak menyadari jika di dalam otak gadis itu sudah menyusun segala macam cara agar bisa tetap menempel dengannya saat di New York nanti, tentu saja Hanna tidak akan mau pulang lebih dulu seperti yang dikatakan Aiden , dia akan tetap bertahan sampai semua urusan Aiden selesai.

Chieva
30 April 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro