Ketika Si Penakut Menyatakan Cinta - 1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Perempuan. Mereka itu kejam. Mereka menakutkan. Mereka itu monster. Mereka hanya bisa menyakiti hati orang lain. Seperti halnya saat itu.

Ayah pernah bercerita jika aku melihat seorang anak perempuan menusuk temannya di taman bermain. Itu terjadi saat usiaku lima tahun, tepatnya pada taman bermain yang ada di seberang depan rumahku. Namun hal yang tak bisa kulupakan adalah perceraian kedua orang tuaku.

Aku tak bisa menerima perceraian mereka. Aku hanya mendengar sekilas kalau Ibu menceraikan Ayahku. Sejak saat itulah aku membenci Ibu. Hubunganku baru membaik dengan Ibu saat aku kuliah.

"Nak, maafkan Ibu ya. Maafkan Ibu telah membuat Kyo membenci Ibu. Ibu minta maaf. Ibu mengaku salah."

Itulah pertama kalinya aku melihat Ibu setelah bercerai. Ibuku sudah lama meninggal. Tepatnya sehari setelah pernikahanku. Ibu masih saja sendiri.

Perempuan. Aku tak pernah berniat untuk berhubungan dengan mereka. Aku bahkan tak tertarik untuk berbicara atau menjadikannya kekasih seperti Rey. Anak itu. Ia lemah terhadap perempuan.

Perempuan yang pertama kali kukenal itu Cher. Sosok dryad yang pernah menjadi rekanku saat penelitian di desa. Ia menyukai tanaman sepertiku. Aku masih berhubungan dengannya dalam konferensi ilmiah. Kini ia bekerja sebagai kepala biro penelitian dan pengembangan tanaman. Sedangkan aku, hanya ahli botani yang melakukan penelitian di kebun warisan mendiang kakekku.

Tapi semua berubah saat Rey menyeretku dalam masalah. Lagi-lagi aku harus menanggung ulahnya. Mulai dari saat ia berkelahi, tertangkap basah mengintip murid perempuan, menyatakan cinta pada Nona Maya-seorang guru magang cantik semasa Sekolah Atas dulu-yang menggegerkan seisi sekolah, hingga melibatkanku dalam masalah pelik.

Di samping itu, ia teman yang baik. Ia selalu membelaku saat aku ditindas semasa sekolah. Ia sering mengajakku menonton sepakbola bersama. Klub yang kami sukai pun sama. Ia sering mentraktirku jika memiliki uang lebih. Ia selalu memberi solusi saat aku terlibat masalah. Ia bahkan yang mempertemukanku dengan istriku sekarang. Sosok yang aku pun tak menyangka ia berubah 180˚ setelah menikah.

Awalnya karena taruhan. Aku baru sadar tujuan asli taruhan itu sebenarnya.

"Aku tahu jika kau selalu canggung saat berhubungan dengan seorang gadis. Menatap matanya saja kau tidak bisa. Persis orang yang ketakutan. Mana bisa kau mendapatkan jodoh kalau kau seperti itu?

Itu sebabnya aku sengaja membuat taruhan itu," ucap Rey sewaktu berkunjung ke rumah.

Aku sering berkunjung ke rumah Rey. Toh rumahnya ada di seberang rumahku. Aku memang sengaja membeli rumah di seberang rumahnya agar aku bisa dari keluargaku dan istriku. Ternyata aku mendapat rumah tepat di seberang rumah sahabatku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro