5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Sa, kayaknya gw mau cerita tentang Ansel aja deh ke Askara." Ucap Arumi pada Salsa

Salsa menoleh cepat pada Arumi
"Harusnya dari awal emang begitu."

"Tapi gw bingung mau cerita dari mana." Ucap Arumi sambil menelungkupkan wajahnya di meja

"Sama kayak lo cerita ke gw."

"Cerita kalo Ansel mantan gw jugak ?"

"Lah maunya ? Emang lo cuman mau bilang kalo udah kenal Ansel lama ? Terus kan kedengeran aneh, kenapa gak dari awal aja lo bilang. Askara pasti makin curiga sama lo." Ucap Salsa

"Tapi jangan bilang kalo lo di awal cuman manfaatin dia buat ngelupain Ansel. Cukup lo bilang kalo lo pernah pacaran sama Ansel." Sambungnya

"Ya kali gw bilang, sama aja gw bunuh diri."

"Yaudah good luck Rumi ! Semoga gak ada masalah setelah ini." Ucap Salsa memberi semangat

"Temenin gw tapi yakk ?"

"Lah ngapain gw ikutan ? Itu kan urusan lo berdua, ya urusan lo pada lah. Gw gak ikutan."

"Hmm iye iye."

***

"Sayang pulang sekolah mampir ke taman dulu ya. Aku mau ngomong sesuatu." Ucap Arumi

"Mau ngomong apa sayang ? Kok sampe di taman ?" Tanya Askara

"Ya ada, nanti aja aku cerita."

"Hmm yaudah, sekarang habisin makanannya. Kalo mau tambah, biar aku pesenin lagi." Ucap Askara sambil mengusap rambut Arumi

"Tambah minuman boleh ? Aku pengen jus jambu."

"Okee, bentar aku pesenin dulu ya sayang." Ucap Askara

"Okee siapp, makasii sayangg."

"Lo mau nitip sesuatu nggak ?" Tanya Askara pada Salsa

"Enggak, lagi diet." Jawab Salsa

"Hilihhh diet segala. Badan udah kayak triplek aja masih sok sok an mau diet. Liat nihh pacar gw, gemoy sekali jadi pengen gigit. Ahahahha. Gemes banget sayang.." Ucap Askara sambil mencubit pipi Arumi

"Bucin teross ! Gw mau diet kan apa kata gw. Sono pergi sono, pacar lo mau keselek tuh." Ucap Salsa

"Dihh kesabaran setipis tisu, pantesan jomblo." Ledek Askara lagi

"Kampret lo ! Rum, pacar lo noh kandangin, makin buas." Ucap Salsa pada Arumi

"Ck.. udah sana beliin jus jambu, jangan ngehina temen aku yang emang kenyataannya kayak yang kamu omongin sih. Ahahahhaa." Ucap Arumi dan Askara ikut tertawa

"Dasar pasangan durhaka sama gw." Ucap Salsa

Setelahnya Askara pergi ke kedai penjual minuman.

"Sampai ketemu nanti Ar." Ucap seseorang yang melewati meja Arumi dan Salsa

Arumi dan Salsa menoleh dan ternyata Ansel yang baru saja mengatakan itu pada Arumi.

"Ketemu apanya maksud dia ?" Tanya Salsa menatap Arumi intens

Arumi menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Ngaku !" Paksa Salsa

"Dia sama keluarganya mau bertamu kerumah." Jawab Arumi pasrah

Salsa terbelalak mendengar ucapan Arumi.

"Terus Askara gimana ? Katanya lo sama dia mau mampir taman dulu ? Nanti kalo pas Askara nganterin lo pulang dan Ansel ada disana kan ribet urusannya Rum."

"Udah lo tenang aja." Ucap Arumi yang sebenarnya juga bingung bagaimana jadinya nanti

Setelahnya suasana menjadi hening.

"Satu jus jambu untuk pacarku yang paling cantik." Ucap Askara sambil meletakkan jus jambu di hadapan Arumi

"Makasii sayang."

***

Saat ini Askara dan Arumi sedang berada di perjalanan pulang.

"Mau mampir di taman depan ?" Tanya Askara

"Hmm, iyaa." Jawab Arumi yang sebenarnya hatinya tidak tenang

Setibanya di taman, Arumi turun dari motor dan menunggu Askara melepaskan helm nya.

Setelahnya, mereka berjalan memasuki taman dan mencari bangku taman yang kosong.

"Bentar aku bersihin dulu kursinya." Ucap Askara sambil mengusap - usap bangku yang akan mereka tempati

"Sudah bersih, silahkan duduk tuan putri." Ucap Askara

"Kamu tuh ya." Ucap Arumi sambil menepuk pundak Askara

Keheningan menjadi suasana yang mengelilingi mereka. Entah kemana perginya anak - anak kecil yang tadi sempat berlarian dan memakan ice cream nya, atau ibu - ibu yang tadi mereka lihat sedang berfoto - foto ria di depan pohon.

"Sayang, mau ngomong apa ?" Tanya Askara

Arumi menghela napas mendengar Askara bertanya.

"Ada hal penting yang pengen kamu ceritain ?" Tebak Askara

Arumi mengangguk, kemudian menatap kedua mata Askara yang juga sedang menatapnya dalam.

"Askara ?" Panggil Arumi

"Iya ?" Jawabnya

"Aku mau nyeritain sesuatu, tapi kamu janji jangan marah ya ?" Ucap Arumi takut - takut

Askara mengernyit mendengar permintaan Arumi.

"Emangnya kamu ngelakuin kesalahan ?" Tanya nya

"Iya. Tapi kamu harus inget, kalo aku itu sayangg banget sama kamu." Ucap Arumi sambil menggenggam tangan Askara

Askara membalas genggaman tangan Arumi, kemudian berkata
"Aku juga sayang sama kamu. Dulu aku pernah bilang kan ? Apa pun kesalahan kamu bakalan aku maafin."

Arumi menghela napas sebelum memulai ceritanya.

"Aska, sebenarnya sejak awal aku dan Ansel saling mengenal." Arumi menjeda ucapannya melihat reaksi Askara yang terlihat terkejut

"Aku dan Ansel pernah menjalin hubungan, kurang lebih 2 setengah tahun. Kemudian kami putus karena dia pindah kota dan aku sibuk belajar."

Terlihat Askara sangat terkejut, sampai ia semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Arumi.

"Kenapa kamu nggak cerita dari awal ?"

"Aku tau aku salah tidak menceritakan dari awal, aku takut. Takut kalau kamu salah paham dan berpikir yang macam - macam."

"Jadi kamu dan Ansel sudah kenal sejak lama ?" Tanya Askara memastikan

"Iya Aska. Orang tuaku dan Ansel adalah teman dekat, kemudian kita menjadi dekat dan mulai menjalin hubungan. Tapi kedua orang orang tua kita tidak tau jika kita berpacaran."

"Terus, sekarang kamu masih sayang sama Ansel ?"

Arumi cepat - cepat menggeleng.
"Ya enggak lah sayang, kan aku udah punya kamu."

"Hmmm."

"Kamu nggak marah kan ?" Tanya Arumi

Askara tersenyum sebelum menjawab,
"Awalnya aku marah karena kamu gak cerita jujur ke aku dari awal. Tapi saat tau kalau kamu sayang sama aku, hati aku jadi tenang."

"Aku udah ngelupain Ansel, dan sekarang aku punya kamu. Bunda sama Papa aja gamau kalo aku sampe sama yang lain. Mereka maunya aku sama kamu aja. Soalnya kamu itu ganteng, baik, super duper bucin lagi sama aku." Jawab Arumi sambil tersenyum menatap Askara

"Lain kali jangan nutupin apapun dari aku ya sayang. Cerita sama aku, dan aku bakalan berusaha untuk mengerti kamu." Ucap Askara, kemudian membawa Arumi kedalam pelukannya

"Ehehehh iyaa sayang, makasi banyak ya kamu selalu ngertiin aku. Aku janji bakalan ceritain apapun sama kamu. Maaf ya udah nutupin ini dari kamu." Ucap Arumi masih dalam pelukan Askara

"Yaudah sekarang ayo kita pulang." Ucap Askara melepas pelukannya

"Kamu ikut mampir kerumah ya sayang. Makan dirumah. Kata Bunda sama Papa, kamu harus ikut. Soalnya Ansel sama keluarganya mau bertamu kerumah."

"Hah ? Ansel mau kerumah kamu ? Yaudah ayo ! Aku harus ada disana jugak !" Ucap Askara semangat 45

"Eheheh lets go sayangg !"














Next ?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro