22 : RAHASIA (1)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat malam, Reader.. Berikut saya update kisah lama saya. Hanya beberapa paragraf memang, Dan untuk versi lengkapnya, silakan berkunjung ke platform DREAME dengan pencarian judul yang sama.

* * *

Restu sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Ia belum terlihat siuman, tapi setidaknya masa kritisnya sudah berlalu. Begitulah kata dokter. Ratih dan Rafael duduk berdua dalam diam, di sofa sudut ruang VIP.

"Jadi apa yang tidak Rafael ketahui, Bu?" tanya Rafael datar namun sedikit dingin.

Ratih terdiam sejenak, tidak segera menjawab. Ditatapnya wajah tampan Rafael yang kini bermuram durja itu.

"Apa yang ingin kamu tahu?" tanya Ratih memulai.

"Terserah Ibu, harus memulainya darimana..."

"Apa kamu mempertanyakan golongan darah kamu yang berbeda dengan Ayah?"

Rafael terdiam.

Dan beberapa detik kemudian, "Ya!" jawabnya penasaran dan sedih.

Ratih terlihat menghela napas panjang, terdengar berat, seolah bingung harus memulai dari mana.

"Sampai saat ini, tak ada yang tahu bahwa kalian memang tidak sedarah. Hanya Aku, Ayahmu dan dokter Naring." Ratih memulai kisah rahasia kelam yang dipendamnya bertahun-tahun itu.

"Jadi aku, bukan anak Ayah?"

"Ya..." jawab Ratih pelan dan bergetar.

"Katakan dengan jelas, Bu. Aku bukan anak kandung Ayah?" Rafael menekankan sekali lagi pertanyaannya, ia ingin ada kejelasan yang tak bergantung di hatinya.

"Kamu bukan anak Restu, Raf..." jawab Ratih dengan nada rendah. Ia terlihat menahan Air mata tipis mulai menggenang di pelupuk matanya. Jiwanya terlihat lelah, nyaris tak sanggup menahan semua beban.

* * *

Penasaran? Lanjut ke DREAME yaaa...???

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#cinta