Assassin Or Hero | 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Warning :

Saya nulis dalam keadaan mata 5 watt. Jadi tolong, kalau ada typo atau kata yang gak sesuai, kalian komen ya.

••••

Saat ini, di sebuah ruangan yang selalu ramai oleh orang-orang yang ingin mengakhiri rasa lapar- murid dari kelas 3 E atau yang sekarang disebut sebagai kelas khusus sedang berkumpul.

Di tempat yang disebut sebagai kantin tersebut. Mereka memakan makanannya sambil sedikit berbincang-bincang topik ringan.

"Fyuhh~ Kita semua begitu disibukan dengan misi yang tak ada hentinya. Aku merasa sedikit kesal."

"Huh? Bukannya biasanya kau tidak pernah mengeluh soal misi yang diberikan, Nakamura? Tumben sekali."

"Aku bukan bermaksud mengeluh. Aku hanya kesal. Berhari-hari kita menjalankan misi, sampai tak ada waktu untuk mengembangkan diri."

"Iya juga. Bahkan anak yang luang di kelas kita pun hanya satu atau dua orang saja. Itu pun keesokan harinya langsung menjalankan misinya kembali." Sugino berujar.

Nagisa yang sedari memperhatikan berkata, "apa kita bicarakan saja pada Karasuma-sensei, ya? Kita tak bisa mengembangkan diri jika seperti ini."

Semua anak-anak di kelas 3 E langsung mengangguk, menyetujui saran dari Nagisa.

Lalu setelah itu, mereka semua berbincang dengan santai tanpa menyadari tatapan intens yang sedari tadi mengarah pada mereka. Kecuali satu orang ...

"Ne, apa hanya perasaan 'ku saja, atau kita memang sedang di awasi?" tanya Nagisa.

Karma menoleh, "Hmm? Sejak bel istirahat berbunyi, dan para murid Yuuei datang kesini, kita itu sudah di perhatikan. Apa kau baru menyadarinya?"

"Ah, begitu kah? Aku terlalu fokus dengan ucapan Nakamura-san. Karena itu, aku baru menyadarinya saat kita berbincang santai."

Takebayashi berkomentar, "Aku juga."

Okuda, Kataoka, dan beberapa murid di kelas 3 E berkomentar hal yang sama, "Aku juga."

"Memangnya kenapa kalau kita di awasi. Abaikan saja. Merepotkan sekali," ujar Terasaka.

"Hmm.."

"Sepertinya.. Identitas kita sebagai murid kelas khusus sudah terungkap ya?"

••••

Disclaimer :
.
Ansatsu Kyoushitsu by Yusei Matsui
.
Boku no Hero Academia by Kohei Horikoshi
.
Warning :

Fanfiction, Crossover, Out of Character, Assassin, Hero, Action, Typo, etc.
.
.

Original Story by Yukaellroux

.

~ Happy Reading ~

.
.
.

Kirishima Eijiro, seorang anak laki-laki berambut merah kini sedang menatap kedua teman sekelasnya yang menurutnya mempunyai sikap yang berlawanan.

Bakugou Katsuki, seseorang yang selalu berteriak, emosi setiap hari, dan mengoceh hingga membuat suasana menjadi berisik.

Lalu Todoroki Shoto, laki-laki dengan sikap yang kelewat dingin dan seseorang yang masuk melalui rekomendasi.

Kirishima kini menatap keduanya dengan heran. Di antara semua murid di kelasnya yang ingin tahu tentang murid kelas khusus, hanya mereka yang terlihat penasaran dengan hal lain.

Seperti.. ada sesuatu yang membuat mereka terganggu.

Tapi apa? Itu lah yang membuat Kirishima heran.

Ia ingin mengetahuinya, tapi mereka berdua terlihat seperti tak bisa di ganggu.

Dengan keberanian, Kirishima memutuskan untuk mengatakannya. Tapi, sebelum ia membuka mulut, seseorang berkomentar.

"Midoriya-kun?! Kendalikan, kendalikan kebiasaan mu itu!!"

"A-ah, maaf Iida-kun. Aku kelepasan," jawab Midoriya.

"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan? Kau terlihat serius sekali. Ah bukan hanya kau. Bakugo dan Todoroki juga terlihat seperti itu." Kirishima berujar.

Midoriya menunduk, lalu dengan ekspresi serius yang dipasangnya. Ia mulai berbicara, "Aku~ hanya sedang berpikir tentang maksud perkataan Aizawa-sensei."

"Perkataan?" tanya Uraraka bingung.

"Ha'i, apa kalian ingat saat Aizawa-sensei berkata 'ke dua puluh delapan orang yang menjadi murid di kelas itu sedang menjalankan misinya masing-masing'. Aku sedikit heran dengan salah-satu kata, apa yang dimaksud dengan misi yang dikatakan Aizawa-sensei?"

Mereka adalah sekumpulan murid yang memasuki jurusan pahlawan, dan bermimpi untuk menjadi pahlawan profesional. Mereka juga mengagumi para pahlawan pro di luar sana, dan terkadang mengikuti aktivitas mereka di televisi, karena itu kata misi adalah kata yang biasa untuk mereka.

Tapi, misi untuk murid seumuran dan setingkat mereka? Mereka meragukan itu dan merasa janggal.

"Benar juga!"

"Apa sedari tadi kalian berdua berpikiran seperti Midoriya?" tanya Kirishima pada Bakugou dan Todoroki.

"Hmm. Saat mendengar kata misi dari Aizawa-sensei. Pikiran 'ku langsung terfokus pada kegiatan yang dilakukan oleh pro hero." jawab Todoroki.

"Tapi tidak mungkin 'kan? Mereka semua seumuran dengan kita." ujar Kaminari.

"Tidak, itu mungkin saja. Rumor yang beredar kemarin mengatakan jika kelas khusus adalah kelas untuk murid terbaik 'kan? Bisa jadi murid terbaik yang dimaksud ya mereka."

Setelah itu, sambil menyantap makanan masing-masing, diskusi terjadi di antara kelas 1 A. Banyak pendapat yang keluar dari mulut mereka. Terfokus pada diskusi, mereka tidak menyadari jika beberapa dari kelas 3 E mulai merasa risih.

"Kita benar-benar tak bisa menebak identitas mereka."

"Ya, kalian benar. Beberapa nama sudah di ketahui, itu pun karena perbincangan mereka yang terdengar," komentar Yaoyorozu, wakil ketua dari kelas 1 A.

"Aku benar-benar ingin melihat kemampuan mereka. Pasti akan sangat hebat," ujar Sato

Ojiro, laki-laki dengan quirk Ekor- mulai berucap dengan skeptis. "Apa mereka benar-benar sehebat itu?"

"Kurasa itu tidak benar, mereka bukan bagian dari jurusan pahlawan 'kan. Jadi kupikir mereka hanya murid yang diajarkan hal-hal tertentu saja." Kaminari berkomentar.

Bakugou, dengan suara keras, ia sedikit berteriak, "HAHHH!! PASTINYA TIDAK. MEREKA ITU HANYALAH PERAN PENDUKUNG LEMAH YANG BISA KUKALAHKAN DENGAN MUDAH!!"

Seketika, setelah ucapan yang dilontarkan oleh Bakugou. Ke dua puluh tujuh orang yang sedang berkumpul dengan santai mulai menatap Bakugou dengan tajam.

Lalu beberapa detik kemudian, mereka tertawa dengan keras.

"AHAHAHA!!"

"Apa-apaan dia itu?"

"Konyol sekali, ahaha."

Suara tawa itu menggelegar. Menciptakan suasana yang entah kenapa membuat murid Yuuei merasa tegang.

"Oi! Oi! Oi! Tokoh sampingan seperti kalian berani menertawakan 'ku?"

Tawa keras terdengar sekali lagi. Benar-benar konyol, itulah yang mereka pikirkan.

Seseorang dengan nama sandi 'Setengah-tengah dua' berdiri, dengan tangan kirinya yang memegang susu rasa stoberi, ia melangkahkan kakinya.

"Wah? Apa itu yang bernama Bakugou yang beberapa waktu lalu jadi bahan gosip?" Karma menghampiri Bakugou.

Dengan sedikit memiringkan tubuhnya, ia kembali berbicara dengan sedikit tawa- lebih tepatnya mengejek. "Sugee, dia benar-benar terlihat seperti bom berjalan."

Hawa aneh mulai dirasakan oleh Bakugou saat salah-satu orang yang diyakini sebagai murid kelas khusus itu mendekat, membuat Bakugou tiba-tiba berdiri dan melompat ke belakang dengan cepat. Bermaksud untuk menghindar.

'Apa-apaan dia itu, hawa aneh apa yang kurasakan ini'

"Hee~ Hontou ni hayai si." ucap Karma.

"Kau mundur jauh sekali. Apa kau takut padaku?" lanjutnya.

"Nee~ katakan pada kami. Apa karena kau murid dengan peringkat tertinggi, kau jadi merasa lebih tinggi? Meremehkan seseorang bisa membuat kau terbunuh, lo."

Bakugou bungkam.

Karma mengalihkan pandangannya ke samping kiri, memperlihatkan anak dari kelas A yang memperhatikannya dengan tercengang.

"Apa kau salah-satu murid di kelas khusus?" tanya Asui, si gadis katak.

Karma mengalihkan pandangannya ke arah gadis itu, ia tersenyum, "Ya! Seragam murid kelas khusus berbeda dengan kalian. Jadi seperti yang kalian lihat, aku salah-satunya."

'Aizawa-sensei ternyata benar!' ucap beberapa murid kelas 1 A secara internal.

"Akabane Karma. Agar lebih akrab, panggil saja aku Karma."

"Salam kenal, murid kelas A."

"Salam kenal, juga. Semoga kedepannya kita semua semakin akrab, -kero."

Karma melirik pada jam di ponselnya. "Sudah waktunya untuk kami kembali. Terimakasih untuk perbincangan singkat tadi."

Asui, dan beberapa murid di kelas 1 A mengangguk pelan.

"Ahh, sebelum itu. Sedikit saran dariku, khususnya untuk bom berjalan ini.

"Saat kalian berhadapan dengan seseorang, perhatikan lah orang itu. Jangan hanya karena kalian kuat kalian bisa seenaknya."

"Apa kalian paham? Terutama kau bom berjalan—

Karma menghampiri Bakugou dan menarik kerah bajunya. Dengan suara yang dingin, Karma berucap, "Perhatikan lah, dengan siapa kau bermain!!"

"Ya, sejujurnya aku tak yakin kalian akan mengerti. Karena dunia kita berbeda."

Pada saat itu, di detik itu juga, mereka seperti melihat kilatan cahaya berwarna merah darah di mata semua murid kelas khusus. Membuat mereka merasa jika alarm bahaya telah berbunyi. Memberitahu agar mereka berhati-hati pada sekelompok yang sedang berjalan untuk keluar dari kantin.

****

Tunggu dan nantikan chapter selanjutnya, ya. Jan lupa kasih bintang dan komentar. Sankyu!!

©Yukaellroux
~ 14 Juni 2021 ~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro