Assassin Or Hero | 7

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Oh? Sudah sampai rupanya," sambut Karasuma.

Hawks dan murid kelas pembunuhan menghampiri mereka.

"Karasuma-sensei? Bukannya kalian berdua sedang sibuk-sibuknya ya?" tanya Kimura.

"Urusan kami sudah selesai."

Hawks angkat bicara, "Minna, seperti yang kalian pinta. Gedung yang kedepannya akan menjadi tempat yang mendukung pekerjaan kalian sudah selesai, kalian bisa melihat-lihat sekarang."

Kelas pembunuhan mulai memasuki gedung tersebut. Walau aset yang dimiliki di dunia mereka dulu lebih dari ini, entah mengapa, mereka masih merasa antusias.

Mereka mulai menjelajahi gedung yang memiliki empat lantai itu. Masing-masing dari mereka pergi ke ruangan yang akan menjadi tempat latihan mereka. Seperti Okuda yang memasuki laboratorium, Chiba dan Hayami memasuki tempat latihan menembak, Kurahashi yang melihat ke sekitar ruangannya, Mimura ke ruang komputer, Terasaka dan gengnya ke tempat gym, dan lainnya yang memiliki masing-masing tujuan.

Setelah mereka puas dengan tempat itu. Mereka pergi ke aula.

"Bagaimana? Kalian puas?" tanya Hawks.

Mereka mengangguk. "Kami semua puas."

"Hanya saja, Hawks-san. Maaf karena terlalu banyak meminta. Tapi, kupikir buku yang ada di perpustakaan kurang lengkap," ujar Koro-sensei.

Hawks bertanya kembali, "Ah, iie, tidak apa-apa. Apa ada buku lain yang kau butuhkan?"

"Hmm~ ku rasa hampir keseluruhan buku yang ada di perpustakaan itu adalah buku pelajaran sekolah dan buku yang membahas tentang quirk atau biografi pahlawan. Kalau boleh, aku ingin pihak kalian menambahkan buku seputar politik, ekonomi, anatomi, psikologi, kriminologi, forensik, penalaran logis, dan semacamnya, semakin lengkap semakin baik," jelas Koro-sensei.

"Lalu, jangan lupa belikan aku majalah ero, ya?" lanjut Koro-sensei dengan suara kecil yang masih bisa di dengar oleh murid kelas pembunuhan.

Mendengar itu, masing-masing dari mereka menyiapkan pistol dan senapan mereka. Dengan memberi tanda kepada Karasuma, Irina, dan Hawks untuk menyingkir. Kelas 3 E memulai pembunuhannnya.

••••

Disclaimer :
.
Ansatsu Kyoushitsu by Yusei Matsui
.
Boku no Hero Academia by Kohei Horikoshi
.
Warning :

Fanfiction, Crossover, Out of Character, Assassin, Hero, Action, Typo, etc.
.
.

Original Story by Yukaellroux

.

~ Happy Reading ~

.
.
.

"Ah iya, soal misi, kami minta maaf karena sudah berlebihan. Karena itu, kami memutuskan jika misi akan diberikan sesuai kemampuan kalian," ucap Hawks lalu menundukan badannya.

"Arigatou, Hawks-san," ucap kelas pembunuhan.

"Kalau begitu aku pamit dulu. Sampai juga, kelas pembunuhan, Korosanai-san, Karasuma-san, dan juga Irina-san.

Sepeninggalnya Hawks, mereka semua memasuki gedung tempat tinggal utama mereka.

"Ne~ kalian. Mau pergi belanja bersama?" ajak Kanzaki.

"Aku ikut!!" teriak Sugino.

"Belanja? Untuk?" tanya Itona.

Kataoka yang menjabat sebagai wakil ketua sekaligus pemilik nama sandi 'pengajar killer' itu memukul kepala Itona. "Tentu saja untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Atau hal lain yang kalian butuhkan."

"Ah, iya. Saat aku mengecek dapur, disana tidak ada bahan makanan sama sekali. Jadi mending sekalian beli," ucap Hara.

"Jaa, kalau begitu, selagi kita tak ada tugas, kita beli hal-hal yang dibutuhkan sekarang. Bersiap-siap lah, lalu kita berangkat," ujar Isogai.

Dan setelah mereka bersiap-siap, mereka pergi dan berbelanja. Lalu di kemudian hari, mereka disibukan dengan kegiatan bersih-bersih kamar tidur dan ruang kerja pribadi.

— Assassin Or Hero —

"Disini ada banyak macam ya ... ? Ada departemen pahlawan muda, pengelolaan muda, pendukung muda ... Semuanya berkumpul di satu tempat ..." ucap Hara.

"Nasinya, enak!!" ucap Muramatsu.

"Mendadak aku ditunjuk jadi ketua kelas. Aku nggak yakin apa aku cocok dengan pekerjaan ini ..." ujar Midoriya.

"Cocok, kok!" seru Uraraka.

"Kau pasti akan baik-baik saja." kata Iida.

Isogai berujar, "Iida benar Midoriya. Kau pasti bisa, jalankan saja dengan lancar."

Saat ini, di jam istirahat— Isogai, Kataoka, Muramatsu, Hara, Yoshida, Itona, dan beberapa anak kelas pembunuhan sedang memakan makanannya beserta beberapa anak kelas A yang baru saja bergabung dengan mereka.

"Kau punya keberanian yang kuat dan penilaian yang baik saat dibutuhkan, Midoriya. Aku memvotingmu, sebab aku tahu itu semua ada padamu."

'Jadi kau rupanya!!'

"Padahal menurutku kau lah yang paling pantas Iida-kun."

"Kalian berdua punya kelebihan masing-masing, karena itu—"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya. Isogai, anak kelas khusus, kelas A, dan semua murid yang ada di kantin tersentak karena suara Alarm.

"Alarm?!"

"[Pengamanan level 3 telah dilanggar. Para murid, segera evakuasi]"

"Pengamanan level 3 itu apa?!" tanya Iida panik.

"Itu artinya, seseorang telah memasuki area sekolah. Ini tidak pernah terjadi sepanjang tiga tahun terakhir!!" jawab seseorang.

Situasi menjadi sangat ricuh, para murid yang tadinya makan dengan tenang kini menjadi panik. Mereka pergi ke lorong untuk keluar dengan cepat. Menyebabkan para murid saling mendorong.

"Ow! Ow! Ow!"

"Berhenti mendorong!!"

"Minggir! Kalau tidak aku bisa jatuh!"

Kelas 3 E yang melihat semua itu dari kantin terheran. "Padahal kalau mereka tidak panik, mereka bisa keluar lebih cepat!"

"Memangnya siapa yang menerobos?" tanya Muramatsu.

"Entahlah, biar kulihat!" ucap Mimura dan lalu berjalan ke arah jendela. Mimura melihat ke arah para guru yang sedang menghentikan sekelompok orang yang menerobos. "Apa-apaan! Itu cuma Wartawan!!"

"Tunggu! Berhenti! Seseorang terjatuh!! Seseorang terjatuh! Berhenti mendorong!!"

Mendengar itu, kelas 3 E saling melirik dan lalu menghela napas. "Aah~ mau bagaimana lagi. Ini menjadi semakin berbahaya."

Mereka berdiri dan bersiap-siap mengeluarkan kain pengekang yang sama seperti Eraser Head. Lalu dengan keseimbangan tubuh yang dimiliki mereka. Mereka melaju terbang ke arah kerumunan itu dengan kain pengekang yang mengikat pipa* kecil dan panjang yang ada pada dinding, dan memakai sisi lain dari kain itu untuk menarik murid yang terjatuh dan murid yang benar-benar terjepit oleh kerumunan.

*A/n : Entahlah, di manga saya liatnya kek semacam pipa kecil n panjang gitu ges. Yg dipegang sama Iida buat ngejaga tubuhnya biar ga jatoh.

Sementara itu

"Semuanya berhenti! Pelan-pelan! Pelan-pelan saja!!"

"Ayolah kawan-kawan!"

Seru Kirishima dan Kaminari yang juga ikut terjepit.

'Dimana orang-orang yang bisa memberitahukan kepada semua orang kalau semuanya baik-baik saja. Kami semua sedang dalam kepanikan!!'

Iida berseru secara internal.

Saat ia sedang berpikir, teriakan Uraraka menyadarkannya.

"Uwaa! Iiiiiidaa-kun!!"

"Uraraka-kunn!!"

Iida terus berpikir, bagaimana caranya keluar dari situasi yang semakin berbahaya ini. Ia berucap secara internal, 'Kalau aku Midoriya ... Atau Kakakku ... Pada saat seperti ini ...!!'

Seakan menemukan solusi, Iida mengulurkan tangannya secara tiba-tiba, dan menyuruh Uraraka untuk menggunakan quirknya.

"Uraraka-kun! Buat aku melayang!"

"Huh?!"

Uraraka pun mengulurkan tangannya dan dengan men-toss tangan Iida, ia mengaktifkan quirknya.

Dan karena itu, secara tiba-tiba ia melompat dengan cepat hingga kacamata yang ia pakai terjatuh.

'Sekarang, menuju tempat dimana aku bisa dilihat semua orang.'

Iida melompat lebih tinggi lagi. Melepas sepatunya dan menggulung celananya agar dia bisa menggunakan quirknya.

'Engine'

Iida menggunakan jendela kaca sebagai tumpuan dan memutar tubuhnya lalu ia melaju ke tempat yang ia tuju.

'Boost'

Drrr...

Dengan kecepatan quirknya. Iida menabrak dinding yang tepat ada di atas pintu dan tulisan 'Exit'.

Untuk menjaga agar dirinya tak terjatuh, Iida mencengkram pipa kecil dan panjang yang terpasang pada dinding nya.

"SEMUANYA TENANGLAH ..."

'Harus di tempat yang tepat! Yang terpenting, harus di tempat yang—

"SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA!!!"

—mencolok'

Iida berteriak, bersamaan dengan selesainya kelas khusus yang menarik para murid yang akan terjatuh.

"ITU HANYA PARA WARTAWAN!!"

Satu persatu, para murid melayangkan tatapannya pada Iida.

"TIDAK PERLU PANIK! SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA!!"

"KALIAN ADA DI YUUEI! JADI MARI BERSIKAP SEPERTI PELAJAR AKADEMI TERTINGGI!!"

Setelah itu, tindakan saling mendorong sudah terhenti. Para murid berangsur tenang. Hingga pada saatnya, mereka mulai tertawa membuat Iida menjadi sedikit malu. Tak terkecuali murid kelas khusus. Mereka terkekeh melihat tindakan dari Iida. Hingga tak sadar jika mereka pun mulai di tatap oleh para murid.

••••

Sedikit yak? Maapin

Btw saya iseng iseng bikin ginian.


Terniat banget dah gw.

Btw, PEMBERITAHUAN Gengs!!
Chapter 5 ada yang saya revisi. Jadi buat yang penasaran, mangga dibaca.

.
.

Jan lupa kasih bintang dan komen sebanyak-banyaknya. Nantikan chapter selanjutnya, ya. Sankyu..

.
.
.
.

©Yukaellroux
~ 22 Juni 2021 ~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro