Assassin Or Hero | 9

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"LUAR BIASA!!"

"Memangnya ini *U.S.J.!!?"

*A/n ; Universal Studio Japan

Sesaat setelah mereka tiba, mereka berteriak dikarenakan melihat tempat yang akan di gunakan begitu luas.

Merasa suasana sudah tenang, No. 13- salah-satu guru di Yuuei mulai membuka suara.

"Banjir, longsor, dan kebakaran, DLL. Ini adalah area latihan praktek yang telah kuciptakan untuk menstimulasikan segala bencana, dan namanya adalah ...

"Ultimate Space Jam!!"

'Jadi memang U.S.J, ya?!!'

Para murid berteriak secara internal.

Melihat sosok pahlawan yang akan mengajar mereka. Deku dan Uraraka berkata dengan antusias.

"Itu pahlawan luar angkasa, 'No. 13'."

"Dia pahlawan terhormat yang telah banyak melakukan pekerjaan fenomenal dalam menenangkan bencana!"

"Wow!! Aku selalu suka dengan No.13!"

Menghiraukan perkataan antusias anak didiknya, Aizawa memperhatikan sekitar guna mencari sang pahlawan no. 1 yang juga akan mengajar bersama mereka.

"Oi, 13. All Might dimana? Harusnya dia sudah ada disini."

Mendapat pertanyaan, No. 13 menjawab, "Sensei, aku habis diberitahu ... Sepertinya, dia kelelahan karena sudah pergi kemana-mana membereskan para penjahat, sampai-sampai waktunya habis."

Sekarang, dia sedang beristirahat di ruang istirahat."

Disisi lain, All Might- dengan tubuh kurusnya terus bergumam, "Maafkan aku!! Padahal baru saja selesai, tapi kupikir tidak masalah membereskan satu insiden lagi, tapi ternyata ... Aku benar-benar harus minta maaf!!"

Kembali ke tempat semula.

Aizawa berkomentar, "Tidak logis banget."

Melirik ke arah lain, dalam hati Aizawa berucap, "tidak masalah ... Kita masih punya rencana cadangan."

"Okelah ayo mulai."

No. 13 kembali membuka suara, "sebelum kita mulai, ada satu hal ... atau dua ... "

"Atau tiga ... "

'Tambah banyak ... '

"Atau empat ... "

Lubang hitam imajiner muncul. No. 13 memberitahu tentang quirk yang tentunya diketahui oleh para murid.

'Black Hole'

Salah satu keunikan yang sempurna jika digunakan untuk mengatasi bencana alam.

Material apapun yang terserap ke dalam pusarannya akan menjadi abu.

Kekuatan yang berguna, terdengar keren, namun berbahaya jika di salah-gunakan. Karena kekuatan ini mudah digunakan untuk membunuh seseorang.

Ya, kalau dilihat seperti itu, quirk No. 13 tak ada bedanya dengan quirk semua orang yang kini berdiri di sekitarnya.

"Normalnya, dalam masyarakat yang dipenuhi manusia super ini, aturan quirk sangat ketat, makanya aturannya juga mesti ditingkatkan. Dalam sekejap kita bisa tahu jika itu adalah langkah dalam mempertahankan perdamaian dunia ini.

Oleh sebab itu, tolong jangan lupa jika kalian mempunyai quirk yang terkadang dapat membahayakan. Satu langkah saja yang salah, bisa dapat membunuh orang lain secara tidak langsung. Pada saat ujian fisik Aizawa-san, kalian semua sudah mempelajari potensi kekuatan kalian yang sebenarnya. Karena itu gunakan kekuatan kalian dengan bijak."

No. 13 terus melanjutkan pembelajaran dan beberapa intruksi sembari berharap agar mereka menanamkan pemikiran dan memakai keunikan yang mereka miliki untuk kebaikan seperti menyelamatkan orang lain. Karena quirk yang mereka miliki tidak ditujukan untuk saling menyakiti sesama.

Selesai dengan pembelajaran yang ia berikan kepada anak murid kelas 1A, ia menyudahinya. Dan dilanjutkan oleh laki-laki pemilik nama Hero 'Eraser Head'

"Baiklah, mula-mula ..."

Eraser terdiam merasakan hawa aneh yang tiba-tiba menyergap punggungnya, dan dari belakang, sebuah pusaran hitam keunguan nampak muncul dan membesar secara perlahan. Muncul sebuah tangan dari lubang pusaran itu, dan keluar menampakan sebuah wajah dengan lengan yang menempel di wajahnya.

Secara misterius, mereka muncul dihadapan para guru dan murid, tepat ditengah-tengah latihan penyelamatan. Mereka adalah sekumpulan orang yang sering dilawan para pahlawan pro, dan siapa yang mereka hadapi pada hari yang sama saat mereka akan melakukan latihan penyelamatan, tidak lain adalah ...

Sekumpulan kebencian yang sangat jahat.

••••

Disclaimer :
.
Ansatsu Kyoushitsu by Yusei Matsui
.
Boku no Hero Academia by Kohei Horikoshi
.
Warning :

Fanfiction, Crossover, Out of Character, Assassin, Hero, Action, Typo, etc.
.
.

~ Happy Reading ~

.
.
.

"Minna, cepatlah bergegas, kita semua sudah terlambat," ujar Isogai selaku ketua kelas 3E

""Ha'i"" jawaban lemas terdengar dari sekumpulan murid yang terlihat lelah.

Bagaimana tidak, dengan semua tes sulit yang diberikan guru berwujud gurita dengan warna kuning, mereka tetap harus mengerjakannya. Memang sebelumnya mereka sudah diajarkan tentang soal-soal yang diberikan pada mereka, tetap saja mereka pikir itu sedikit sulit, karena ada beberapa materi yang masih awam dikarenakan ini adalah dunia yang berbeda.

Ya walaupun sejujurnya soal yang dibuat oleh monster yang gila, licik, tampan, inkarnasi raja *kelabang dan berkedok sebagai kepala sekolah mereka di tempat dimana mereka tinggal dulu- masih lebih mengerikan daripada soal yang dikerjakan mereka beberapa waktu lalu.

*A/n ; Kelabang atau lipan si? Eh atau sama aja ya. Ahh, ai donow lah. Ya pokoknya hewan yg sering muncul kalo si kepsek dateng.

Ditambah lagi pelatihan fisik yang sebenarnya sudah dibilang setara dengan pelatihan militer yang diberikan oleh guru tampan yang super tidak peka dan keras kepala bersama guru la*ur yang sayangnya sangat cantik itu- benar-benar membuat mereka lelah.

Sebenarnya selain mengamati lokasi untuk tempat pembunuhan yang akan mereka lakukan sesuai jadwal yang sudah disusun, atas saran Karasuma, mereka juga akan melakukan latihan penyelamatan bersama dengan kelas pahlawan.

Kurahashi yang penasaran sekaligus ingin modus pada guru dengan kode nama 'Keras Kepala' itu bertanya, 'Sensei, bukannya di bidang seperti ini kita sudah cukup terlatih, kenapa kita harus kembali berlatih?'

Saat itu Karasuma menjawab, 'Memang, kalian sudah menjalankan tes dan pelatihan seperti ini, dan untuk seseorang dengan usia semuda kalian ini adalah hal yang benar-benar mengagumkan. Tapi ingat, dari sejak beberapa bulan yang lalu, kita tidak berada di dunia yang sama.

Lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi di dunia ini berbeda dengan dunia kita tinggal dulu. Dunia ini memiliki sistem yang berbeda, dimana orang-orang yang tinggal disini memiliki keunikan yang tidak kita miliki. Karena itu, pelatihan harus dijalankan agar kita bisa menyesuaikan dengan sekitar.'

"Aah~ aku malas, tetapi jika kita tidak berlatih kita tidak akan pernah bisa membunuh Koro-sensei," ucap Maehara dengan lemas.

Koro-sensei yang keluar dari gedung asrama mereka, dan mendengar keluhan Maehara, langsung terkekeh.

Dengan lingkaran merah yang tercetak jelas di wajahnya, Koro-sensei berkata, "Itu benar, Maehara-kun. Jika kalian terus bermalas-malasan seperti itu kalian tidak akan pernah bisa membunuhku. Karena itu lah, terus berlatih agar kalian bisa menjadi seseorang yang kuat dan berhasil membunuhku."

Selepas berkata 'Jaa ne, aku pergi dulu, hati-hati dan semangat berlatih', ia langsung melesat pergi dengan kecepatan khususnya.

.

.

"Ritsu tolong hubungi Aizawa-san, dan sampaikan permintaan maaf karena sudah terlambat datang," pinta Isogai pada Ritsu.

Isogai menghela napas, mengatur anak-anak di kelasnya benar-benar menyusahkan. Awalnya mereka akan beraktivitas di USJ satu jam setelah kelas 1A selesai. Tapi dikarenakan misi yang melibatkan semua murid kelas pembunuhan yang seharusnya dilakukan keesokan harinya dimajukan, mereka mengajukan agar pelatihan dilakukan bersama.

"Kenapa kalian lama sekali, cepat lah bergegas, kita semua sudah sangat terlambat!" ucap Kataoka si 'Pengajar Killer'.

Kataoka mendesah pelan, ia tahu jika semua anak kelasnya sedang kelelahan karena jadwal mereka yang sangat penuh, ia mengerti karena ia juga merasakan apa yang mereka rasakan. Tapi tetap saja, membuat orang menunggu adalah hal yang tidak baik. Karena itu, walaupun mereka lelah, menggantikan sang ketua kelas yang memiliki sikap lembut, sebagai wakil ketua ia harus tegas.

"Minna, Aizawa-san dan lainnya tidak bisa dihubungi!! Ada sesuatu yang menghalangiku untuk terhubung dengan mereka!!" Ritsu berucap setengah berteriak.

Kelas pembunuhan yang mendengar itu merasakan kejanggalan dan mulai bergegas dengan cepat. Irina, salah-satu guru yang kebetulan berada di gedung tempat mereka tinggal- keluar dan memberitahu anak didiknya.

"Oi, anak-anak nakal, aku mendapatkan informasi jika lokasi yang akan kalian tempati untuk pembunuhan telah diserang. Cepatlah bersiap dan lakukan penyelamatan."

""Ha'i""

.

.

Sebuah dentuman keras terdengar di tempat yang kini sudah kacau karena serangan villain. Terlihat seorang laki-laki dengan banyak otot di tubuhnya, dan membuat murid yang melihat dirinya tersenyum. Seseorang itu berkata, "Jangan takut, aku ... telah datang."

""All Might!!""

"Perutku agak mual, jadi aku meminta kepala sekolah untuk mempersingkat cerita panjangnya kemudian memutuskan untuk melihat keadaan kalian.

Sebagian murid yang menyadari kedatangan pahlawan No. 1 itu mulai menangis, menyadari jika mereka sudah terselamatkan.

Dalam perjalanan, kebetulan aku berpapasan dengan young Iida ... berkatnya, aku sudah mendengar pokok permasalahannya."

Pahlawan yang sekaligus menjabat sebagai guru di Yuuei itu melihat ke sekeliling.

'Dan sekarang kalian sudah membuatku benar-benar marah ...!!'

'Dengan melihat kalian membuat semua murid setakut ini.'

Bayangan tentang ekspresi yang Iida tunjukan saat mereka bertemu di jalan muncul.

'Dengan melihat semua muridku berjuang sebisa mereka ...!!'

Ia melihat ke semua murid yang terlihat berjuang keras untuk melawan penjahat yang mereka hadapi.

'Walau begitu ...!! Untuk alasan seperti itulah, dadaku membusung oleh kebanggaan!!'

Tangannya mengepal dan menempel di dadanya.

"Sekarang sudah tidak apa-apa!! All Might ... telah tiba!!"

.
.
.

"Sekarang All Might sedang mengurus para bajingan itu. Jadi, ayo kita tolong murid yang lain saja."

Kirishima bersuara, mengajak Bakugou, Todoroki, dan lainnya untuk pergi bergegas pergi agar tak menghalangi si pahlawan simbol kedamaian yang kini bertarung.

Midoriya yang tidak fokus, terus melihat ke arah yang di penuhi asap tempat di mana All Might bertarung. Mengundang atensi Todoroki.

"Midoriya?"

Midoriya tetap terdiam, 'Cuma aku ... satu-satunya yang tahu.'

'Tak salah lagi ... Asap itu ... '

Midoriya berjalan sedikit lalu dengan kekuatannya ia melesat pergi untuk menyelamatkan sang idola.

'Cuma aku yang tahu rahasianya!!'

Akibat tak sepenuhnya bisa mengendalikan keunikan yang diwariskan untuknya. Kaki yang sebelumnya hanya memar kini telah patah. Dan dengan menahan sakit, Deku mencoba memukul penjahat yang selalu menahan All Might.

"MENJAUHLAH DARI ... ALL MIGHT!!"

Shigaraki dengan kekuatan decay -nya melalui quirk Kurogiri berusaha menggapai Midoriya untuk menghancurkannya. Tapi sebelum itu terjadi ...

Dor!

Sebuah peluru menghantam tangannya.

.
.
.

Seorang laki-laki berucap, "Wah~ bisa menembak sejauh itu, aku mendadak menjadi iri padamu, Snipe-san."

"Iie, Chiba-kun, ini terjadi karena keunikanku."

'Bisa menembak lebih dari 2km padahal batasan pelurunya kurang dari itu. Sungguh, anak ini benar-benar membuatku terkagum.'

Snipe bergumam secara internal.

Chiba tertawa sedikit, lalu ekspresinya menjadi muram dan berdiri ketika mendengar intruksi. "Tokoh Utama Game Dewasa, Sniper Tsundere, cari tempat dan ikuti intruksi Kacamata Racun, lalu tembak."

Karma, dengan pisau dan sniper di punggungnya mengintruksi bawaha- ekhem!! Anak kelasnya untuk membantu para murid 1A lainnya.

"Direktur Jamur, cari lokasi para kroco musuh dan beritahu rekan lainnya. Semuanya mulai berpencar!!"

""Ha'i!!""

"Lalu Kotak Moe, konfirmasi keberadaan musuh utama."

"Ha'i, dikonfirmasi, musuh telah mundur."

Para guru Yuuei yang mendengar dan memang melihat perginya mereka mulai berbicara.

"Ahh~ kacau sekali, padahal kita baru saja sampai, dan mereka malah kabur," ucap Midnight.

"Padahal sudah datang mengacau, dan mereka malah kabur, dasar serangga!" Karma berkomentar dengan kejamnya.

Lalu Nezu yang baru diturunkan Bloody king berkata, "Mereka menyerang di titik dimana kita paling lengah. Untuk sekarang, kesampingkan dulu hal itu. Kita harus mengobati para murid."

***

" ... 16 ... 17 ... 18 ..."

"Kecuali anak yang kakinya terluka ... Semuanya, kurang lebih tidak terluka ya."

Untuk sementara, kalian diminta kembali ke kelas. Soalnya, kami tidak bisa menanyai kalian di kantor polisi begitu saja."

Tsuyu menoleh pada Tsukauchi, dan bertanya "Hei, pak detektif, bagaimana keadaan Aizawa-sensei?"

Merasa jika mereka berhak tahu, Tsukauchi menjawab dan menjelaskan tentang kondisi Aizawa. Lalu, ia juga memberitahu kondisi No. 13 dan All might yang juga mendapatkan perawatan seperti Aizawa.

Kini Uraraka dan Iida yang bertanya

"Kalau Deku ... ?"

"Bagaimana keadaan Midoriya ... ?!"

Tsukauchi menjawab, "Midori ...? Ah, sepertinya dia juga dibawa ke UKS. Aku juga punya urusan disana. Sancha! Kau urus sisanya!"

"Baik!!"

Semua murid kelas 1A kembali ke kelasnya, dan sesampainya disana, Ojiro membuka suara.

"Naa, aku sedikit penasaran dengan pasukan kepolisian yang membantu kita. Kenapa mereka tidak seperti para polisi lainnya, ya? Mereka menutup seluruh wajah dan seragamnya pun tidak sama seperti yang dipakai kebanyakan polisi lainnya."

Hagakure menjawab, "Mungkin pasukan khusus?"

"Ah, tapi mereka datang bersama para guru, dan lebih cepat dari polisi lainnya."

Kirishima bergabung dengan percakapan, "Ya, tak usah dipikirkan, lagipula di masa mendatang, kita bisa mengetahuinya.

****

Nder, menurut kalian ni chapter gaje ga sih?

Dohh, males kali aku ges, maapkan kalo lama.

'Kenapa males si thor? Cape nunggu aku tu'

Oke maap nder. Niat nulis saya tuh selalu full nder, saya juga ga lagi dalam kondisi ga punya ide, karena saya udah nyusun kerangka ampe chapter mo ending.

TAPI!! Niat nulis saya jadi ilang bikos layar saya udah ga sehat, ngetik jadi susah. Karena itu lah saya mendadak jadi males yg ujungnya dimarahin temen karena ga up mulu. Sekian.

Oh btw, beberapa waktu lalu, ada satu atau dua reader yg komen kurang lebih kaya gini;

'Author, Nagisa tokoh utama bukan kok jarang muncul?'

Atau

'Thor, kok scene AC jarang muncul sih'

Yah pokoknya komen seputar pertanyaan itu.

Mungkin ada juga dari kalian yang siapa tau penasaran sama hal yang sama kaya reader yang komen kek gitu.

Bakal saya jawab sekarang.

-Tokoh utama dari cerita panpik ini bukan AC, melainkan BNHA. Jadi wajar-wajar aja kan, scene anak AC itu dikit.

-Lalu mereka bakal sering muncul di chapter chapter yang akan mendatang, jadi bersabarlah wahai para reader yang cantik n ganteng ku tercingtah.

Oh iya nder, ada yg tau cerita ff jjk x tokrev? Astoge ku cari-cari masi tetep ga nemu. Adakah dari kalian yg tau? Trus bacanya dimana?

Nantikan chapter selanjutnya, dan jangan lupa kasih vote dan komen, ya.

Sankyu

Yukaellroux
~04 Oktober 2021~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro