D u a p u l u h e n a m

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

26. Khanza dan Kenan

Sudah 5 tahun semenjak kejadian di mana Kiara memutuskan untuk berpisah. Keduanya benar-benar berpisah dua bulan setelahnya.

Hanin marah kala itu, Malik juga. Kenzie kembali ke kehidupan lamanya, ia kembali pada orang tuanya, hutangnya pada Leo sudah dilunasi oleh Malik.

Kiara entah di mana sekarang, Kenzie tidak tahu menahu kabar soal mantan isterinya itu.

Semenjak perceraian Kenzie dan juga Kiara, cowok itu tak lagi berkumpul bersama teman-temannya, ia menghindar. Menurutnya, karna itulah ia bisa sampai berpisah dengan Kiara, dan Kenzie benci itu.

Dan soal Stella, gadis itu benar-benar tak pernah Kenzie jumpai lagi semenjak malam itu. Mungkin, itu pertemuan pertama dan juga terakhir yang sangat buruk.

"Udah dapet kabar soal Kiara?"

Kenzie menggeleng. Cowok itu melepas jaketnya, kemudian ia simpan di belakang pintu.

Selama beberapa tahun ini, Kenzie berusaha mencari keberadaan Kiara. Ia ingin tahu, setidaknya ia ingin memastikan dia baik-baik saja sampai sekarang.

"Menurut lo, mungkin gak sih gue ketemu lagi sama Kiara?" tanya Kenzie menatap ke arah Ayla.

Ayla menepuk pelan pundak Kenzie, ia mengangguk. "Menurut gue, lo sama Kiara itu belum selesai. Lo bahkan belum jelasin apa yang sebenernya terjadi, Zi."

Kenzie menghela napasnya. "Iya."

"Lo gak mau coba denger penjelasan Nakula? Dia udah berkali-kali nyoba ngomong sama lo. Gue denger, dia ada di Indonesia sekarang."

Nakula memang sudah beberapa kali mencoba berbicara pada Kenzie. Namun, Kenzie selalu menghindar.

Sampai hari kelulusan tiba, Nakula memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Belanda.

Ia juga pulang ke Indonesia beberapa kali, mencoba menemui Kenzie, tapi Kenzie tak pernah mau.

"Buat apa? Mereka penyebab gue cerai sama Kiara. Mereka yang maksa gue buat ikut party."

"Dan lo nurut." Ayla menyambung ucapan kenzie.

Kenzie diam, cowok itu mengangguk. "Lo bener, biar dimanapun juga, gue yang salah. Gue terlalu naif."

"Lo mau ngomong sama Nakula?" tanya Ayla.

Kenzie menghela napasnya. "Yaudah."

***

Ayla dan juga Kenzie berjalan memasuki Cafe, keduanya duduk di salah satu meja kosong.

Ayla sudah menghubungi Nakula, mereka akan berbicara sekarang. Ayla sebenarnya merasa kasihan dengan Kenzie yang sekarang.

Hidupnya tak ada arah tujuan. Kadang, Ayla rindu dengan masa kecilnya, saat mereka masih anak-anak, Kenzie adalah orang yang sangat ceria.

Namun, lambat laun ketika Kenzie beranjak remaja, Cowok itu berubah menjadi orang yang sangat ketus. Entah apa penyebabnya.

Dan sekarang Ayla paham, Kenzie … tak pernah dipercaya oleh Malik. Kenzie selalu disalahkan atas apapun yang Kenzie lakukan.

"Ay, Zi, apa kabar?"

Kenzie dan Ayla mendongak. Dua anak kembar itu membalas jabatan tangan Nakula yang baru saja datang.

"Baik, lo sendiri apa kabar, Na?" tanya Ayla basa-basi.

Nakula tersenyum dan mengangguk. Ia memilih duduk di kursi kosong.

"Zi, akhirnya lo mau dengerin gue," kata Nakula.

"Langsung aja."

Nakula menghela napasnya pelan. "Arya sama Dewa yang udah rencanain semuanya, Zi. Mereka bahkan sempet rekam lo yang dicium sama Stella, tapi gagal karna gue … patahin memori hpnya."

"Stella dibayar, orang yang waktu itu juga dibayar sama mereka. Gue udah coba susul lo, tapi lo udah gak ada waktu itu. Tapi besoknya … lo tiba-tiba ngejauh."

Kenzie menghela napasnya, "Apa alesan Arya sama Dewa? Gue bahkan gak punya salah sama mereka."

"Mereka ngerasa, waktu nongkrong lo sama mereka udah gak sesering dulu, Zi. Mereka cemburu."

Kenzie tertawa, "Kalau gitu, mereka berhasil. Rencana mereka berhasil, gue sama Kiara udah pisah setelah kejadian itu."

"Gue habis pikir, ada ya sahabat yang hancurin sahabatnya sendiri," sambung Kenzie.

Nakula menghela napasnya, "Gue udah bilang, lo harus hati-hati, Zi. Gue ngedadak gak percaya sama mereka. Gue gak percaya karna gue tau rencana mereka, tapi lo … lo bilang mereka sahabat lo, dan lo malah gak percaya sama gue."

Kenzie tersenyum tipis, "Yaudah lah, semuanya juga udah kejadian. Udah berlalu juga."

"Lo mau ketemu Arya sama Dewa?" tanya Nakula.

Kenzie menggeleng, "Buat apa? Gak akan bikin Kiara balik, kan?"

Kenzie beranjak, cowok itu langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla dan juga Nakula.

Nakula melirik ke arah Ayla, "Kenzie gitu sekarang, hidupnya gak jelas, apa-apa biarin, apa-apa biarin, bahkan, di saat dia udah tau kejadiannya gimana, dia masih bersikap kayak gitu. Kenzie cuman butuh Kiara," ujar Ayla.

***

Kenzie berjalan menyusuri trotoar jalan. Sore ini, rasanya masih sama seperti sore-sore sebelumnya.

Hampa.

Bola menggelinding ke arah kakinya. Kenzie mengambilnya, tak lama setelahnya, dua bocah kembar berumur sekitar empat atau lima tahun berlarian ke arahnya.

"Om, maafin Khanza, Khanza gak sengaja lempar bolanya. Boleh minta bolanya?"

Kenzie tak langsung memberikan bolanya, cowok itu melirik ke arah bocah laki-laki yang menatap ke arahnya. "Kenan juga minta maaf, Om."

Kenzie berjongkok, tangannya terulur mengusap surai gadis kecil di depannya. Entah mengapa, ia malah teringat dengan dirinya dan juga Ayla sewaktu kecil. "Nama kamu Khanza?" tanya Kenzie.

Gadis kecil itu mengangguk.

"Nama Om Kenzie, nama kita mirip."

Khanza yang awalnya takut, langsung menatap Kenzie. Gadis kecil itu mengangguk senang, "Iya."

"Nih, lain kali hati-hati, ya. Kalau bolanya ke jalan raya, kan, bisa bahaya." Kenzie tersenyum tipis.

Kenan berjalan mendekat, pria kecil itu menarik ujung lengan baju milik Kenzie. "Om, Kenan boleh peluk?"

Kenzie mengerutkan alisnya. "Bo-leh."

Kenan dengan cepat memeluk Kenzie, tak lama, Khanza juga ikut memeluknya. Dua bocah itu tersenyum senang. "Rasanya kayak punya Papa ya, Khanza?" ujar Kenan.

"Iya, Om mau gak jadi Papa Khanza?"

Kenzie benar-benar bingung. Tapi dapat ia simpulkan, dua bocah ini sepertinya anak yatim. Tangan Kenzie terulur membalas pelukan mereka. "Iya, boleh."

"Yes, Kenan! Kita punya Papa!" pekiknya senang.

Kenzie merasa hatinya menghangat. Ada sesuatu yang membuatnya senang setelah sekian lama.

Hanya dengan bertemu dengan dua bocah itu, membuat Kenzie merasa bahagia sekali.

Tapi … kenapa?

TBC

Hallo! Lama gak update wkwk

Gimana kesan setelah baca part ini?

Kalau rame nanti sore up lagi dehh

Bro Kenzie udah jadi duda yekan:')

Oke see you!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro