D u a p u l u h t i g a

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cuman mau bilang, Allhamdulillah Leo Rezayn segera terbit di Ramzpublisher. Wajib banget follow instagramnya biar gak ketinggalan.

Dan Novel Jangan Geer tanggal 7 Maret PO terakhir, siapa nih yang belum beli? Serius deh, di novel ada scane di mana Dena ketemu sama Bima. Hem … ini bisa dipesen lewat shopee yaa

Oke deh! Langsung aja cus!

23. Baikan

Kiara dan Kenzie kini berada di ruangan berdua. Kiara sudah memaafkan Kenzie, dan memberi cowok itu kesempatan.

Yang lain baru saja pulang, katanya mereka akan membersihkan diri dulu. Nanti malam, rencananya mereka akan kembali.

Kenzie menatap Kiara, cowok itu mengelus lengan Kiara dengan pelan. "Lo mau sekolah lagi?" tanya Kenzie.

Kiara diam beberapa saat. Ia ingin, tapi … bukan kah anak-anak sekolahnya sudah tahu Kiara hamil di luar nikah?

Bukankah itu sama saja mencari penyakit?

"Kalau lo mau, kita bisa pindah ke Bandung, Ra. Di sana ada Om gue, namanya Om Kenta. Kalau di Jakarta pasti gak mungkin, karna gue gak mau lo malah jadi korban bully nantinya."

Kiara menggeleng pelan, "Kakak kan bentar ujian. Kalau Kakak ikut pindah, sama aja Kakak keluar biaya lebih banyak nantinya."

"Terus, lo gak mau sekolah lagi, gitu?"

Kiara tersenyum tipis. Ia ingin, tapi ia tak mau merepotkan Kenzie lagi. "Nggak, yang penting buat aku sekarang, Kakak harus bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Lagian, Kakak juga kan harus kuliah, aku gak mau nambah beban pikiran Kakak."

"Selama ini, Kakak udah nolong aku, nyelamatin aku dari masalah yang kemarin. Maafin aku ya udah egois dan diemin Kakak, kayak kemarin."

Kenzie tersenyum, Cowok itu menganggukkan kepalanya senang. "Makasih, Ra." Kenzie mengusap rambut gadis itu dengan lembut.

"Gue juga minta maaf, gue emosian, suka marah-marah sama lo, kata-kata gue gak pernah disaring, gue udah nyakitin lo banget selama ini. Dan sampai akhirnya, karna kejadian kemarin … gue sadar, cara gue nunjukin rasa sayang gue ke lo itu, salah."

Kiara tersenyum. "Aku juga Sayang sama Kakak."

"Boleh peluk?" tanya Kenzie.

Kiara menganggukkan kepalanya pelan. Tak lama, Kenzie menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Ia merasa menjadi suami yang buruk karna sikapnya pada Kiara selalu di luar kendali. Kadang baik, kadang menyakiti Kiara, dan kadang Kenzie juga sering mengeluarkan kata-kata pedas ketika ia cemburu.

"Udah?"

"Udah. Makasih." Kenzie melepas pelukannya.

Tak lama, pintu ruangan terbuka menampakan David yang sudah berdiri di sana.

Cowok itu berjalan ke arah Kiara dan juga Kenzie.

"Ra, lo udah sehat?"

"Ngapain lo ke sini?" Kenzie menatap tak suka ke arah Cowok itu.

"Gue ke sini cuman mau minta maaf, Zi. Gue gak ada maksud buat itu, gue juga minta maaf soal omongan gue yang ngerendahin Kiara bulan lalu."

Kenzie mengingatnya. Ia mengingat ketika David mengatakan Kiara adalah penggoda di lapang sekolah waktu itu.

"Kiara gak gitu. Gue yang salah."

"Gue juga sedih malah jadi Ayah yang buruk buat anak gue. Ternyata bener, Sesuatu bakal sangat berarti kalau dia udah gak ada. Sama kayak kepergian anak gue yang ada di perut Kiara," ujar David.

David menunduk, "Disaat Kiara butuh gue, lo yang ada buat dia. Gue makasih banget, Zi. Maaf, maafin gue."

Kenzie menghela napasnya. Jika Kiara bisa memaafkan Kenzie dengan mudah, bukan kah Kenzie juga harusnya bisa memaafkan David?

"Semuanya udah berlalu. Kita jadiin pelajaran aja, gak usah terlalu terobsesi sama sesuatu, Vid. Lo bakal kena masalah nantinya, sewajarnya aja," ujar Kenzie.

David tersenyum tipis. "Iya, thank."

"Iya."

"Jadi … kalian baikan?" tanya Kiara menatap mereka bergantian.

Kenzie dan David saling lirik. Keduanya bersalaman setelah itu. "Baikan."

***

Kiara sudah diperbolehkan pulang. Namun, Hanin tak mengizinkan Kiara untuk pulang ke kontrakan terlebih dahulu. Akhirnya, Kiara dan Kenzie untuk sementara pulang ke rumah milik Hanin dan Malik.

Saat ini, Kiara tengah duduk di dapur sendirian. Gadis itu sibuk memakan buah-buahan.

"Kak."

Kiara mendongak, gadis itu diam beberapa saat. "Iya?"

"Gue … gue minta maaf."

"Bukannya udah?"

"Kak Kenzie masih ngancem gue," ujar Cowok itu sedih.

Kiara melirik ke arah belakang Cowok itu. Di tangga sana, Kenzie tersenyum menatap ke arah Kiara seraya mengawasi Kenzo.

"Kak, gue janji deh gak sok tau lagi."

"Gue tuh, sebenernya gak terima Kak. Gue kan udah ngincer lo dari dulu, eh malah Kak Kenzie yang dapet. Gue juga kesel sama si David-David itu, dia—"

"Lo suka sama Isteri gue?"

Kenzo melebarkan matanya. Cowok itu berbalik, di belakangnya sudah ada Kenzie yang menatapnya dengan satu alis terangkat. "Ng-nggak!"

"Tadi katanya kamu ngincer aku," ujar Kiara.

"Bukan! Itu, Bang! Jangan melotot gitu!" Kenzo berlutut di depan Kenzie.

Kenzie tertawa keras, cowok itu menarik tubuh Kenzo, kemudian merangkulnya. "Oh, jadi alesan lo maki-maki Kiara gara-gara gak terima Kiara nikah sama gue?"

"Lo masih kecil." Kenzie mengacak puncak kepala cowok itu.

Wajah Kenzo memerah. Setelah itu, ia berlari menaiki anak tangga meninggalkan Kenzie dan juga Kiara.

Kenzie berlutut di depan Kiara yang tengah duduk di kursi. "Di rumah sepi banget, ya?" ujar Kenzie.

"Iya, Pak Malik lagi manggung katanya. Bu Hanin sama kak Ayla ikut nganter," jawab Kiara.

"Besok gue mau mulai kerja lagi. Gak enak sama Om Leo soalnya."

"Iya, makasih ya."

Kenzie mengangguk, Cowok itu meraih tangan Kiara, kemudian mengecup punggung tangannya pelan. "Kalau gue ngomong pake aku-kamu, aneh gak sih?"

"Coba-coba."

"Aku ganteng," ujar Kenzie.

Kiara tertawa, suara terdengar aneh di telinganya.

"Kamu cantik, tapi gantengan aku," kata Kenzie masih mencoba.

Cowok itu tersenyum melihat Kiara yang tertawa lepas karenanya.

Baru kali ini, dan mungkin … ini pertama kalinya Kiara tersenyum di depannya, dan juga karna dirinya.

Rasanya senang, beban yang ia pikul terasa ringan, entahlah, ia sangat bahagia sekali.

"Kiara."

"Iya?"

"Aku Sayang kamu."

Kiara menghentikan tawanya, gadis itu menatap Kenzie kaget. Namun tak lama setelahnya, Kiara tersenyum. "Aku juga sayang Kakak."

"Kok, Kakak, sih?"

"Yaudah, ulang." Kiara terkekeh pelan, "Aku sayang kamu."

Kenzie mengembangkan senyumnya lagi, cowok itu beranjak kemudian mencium wajah Kiara bertubi-tubi.

Cowok itu menarik Kiara, kemudian menggendongnya. Kiara jelas kaget, ia melingkarkan tangannya pada leher Kenzie. "Kak!"

"Ayo bikin Kenzie junior."

TBC

Seneng gak liat Kiara sama Kenzie akur?

Btw, udah paham belum kenapa judul ceritanya, Bad Husband?:(

Yaudah ya, see you! Dua part lagi ending, sebenernya di part ini juga udah selesai. Tapi, dua part lagi aku anggap bonus, okeee?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro