Jin : I'm Your

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku bersandar pada dada bidang di disampingku. Rasa nyaman dan kehangatan menerjang begitu lengan kokohnya memeluk tubuhku erat, mengukungku dengan rasa aman, di genggamnya tanganku erat, seolah jika tidak, nanti aku akan hilang dari dekapannya.

Langit terasa begitu pekat malam ini, tak banyak bintang yang bermunculan disana, hanya awan hitam yang mendominasi. Mendung tak kunjung hilang dari lagit, setia menggantung di sana.

"Kenapa hanya ada sedikit bintang malam ini?" tanyaku setengah berbisik, dia menoleh menunjukan senyum manis.

"Karna kamu sedang cantik-cantiknya."

Jawaban darinya membuatku tercenung, ada desiran hangat yang mengalir menuju hati.
Mata kami saling berkelindan, bibirku tersenyum hiperbolis, laksana orang tolol. Jin menarik tubuhku agar semakin merapat, menjadikan tangannya sebagai bantal dan sebelahnya memelukku erat.

Di tatap seperti itu aku salah tingkah, ada jutaan kupu-kupu yang mengepakan sayapnya secara bersamaan di perutku. Sensasi geli namun menyenangkan begitu mendominasi. Aku tak tahu apa dia juga merasakan apa yang aku rasakan saat ini.

Dia adalah anugerah, yang membawaku kembali dari jalan yang salah. Orang yang mengulurkan tangan saat semua orang memandangku sebelah mata. Jin adalah satu-satunya orang yang membawaku kedalam pelukan hangat, saat semua orang tak ingin aku ada di dunia ini. Dia adalah hadiah tuhan, untukku.

Ku telusuri wajahnya, dari mata hidung dan berakhir di bibirnya, "Semua yang ada padaku adalah milikmu," bisiknya selembut sutra, setenang telaga. Tanganku terulur mengusap pipinya penuh kasih sayang.

"Aku juga milikmu, seutuhnya."

Jin tersenyum menampilkan deretan gigi putih miliknya, aku tak pernah bosan melihat senyum pria ini, tidak akan pernah. Tangannya mengusap-usap rambutku penuh sayang. Hati ku menghangat.

Tak pernah aku bayangkan akan mendapatkan kebahagiaan. Setelah begitu banyak dosa yang aku lakukan, setelah begitu banyak kesalahan yang aku perbuat. Tapi tuhan dengan begitu baiknya berikan aku lelaki ini.

Di kecupnya keningku lama, "Aku mencintaimu."

"Aku lebih dari sekedar mencintaimu, kamu adalah candu, morfin yang dapat menenangkan. Kamu adalah segalanya,"

Tangannya menangkup wajahku, Jin mendekat menempelkan keningnya di keningku. Hembusan nafasnya menyapu bibirku lembut. Terasa sangat intim, di kecupnya bibirku sekilas.

"Aku harap kamu tidak lelah setelah melewati resepsi pernikahan kita," aku terkikik geli mendengar ucapannya, timbul ide jahil dalam kepalaku, "kalau aku lelah memangnya kenapa?"

Bibirnya mencebik lucu, "Jangan pura-pura tidak mengerti," ujarnya pelan, mati-matian aku menahan tawa. Ah, lelaki ku sangat menggemaskan. Padahal usianya tidak lagi muda, tapi kenapa masih terlihat cocok saja berperilaku lucu seperti ini?

"Apa? Aku tidak mengerti maksudmu?" hanya dalam sekejap mata Jin membalikan posisi kami, aku berteriak kaget karena ulahnya, bibirnya menyunggikan senyum miring mencemooh. Kedua tangannya menahan lenganku di atas kepala,sementara matanya menatapku begitu lekat, begitu memabukan.

Aku tenggelam dalam manik hitam Jin, mata yang selalu menunjukan bagaimana ia memuja dan mencintaiku. Mata yang selalu menunjukan kejujuran akan perasaan. Aku tatap ia terang-terangan, tak sedikitpun menunjukan rasa takut.

Jin semakin mendekat, mengikis jarak yang masih tersisa. Dia menuntun kedua lenganku untuk di kalungkan di lehernya, "Malam ini kau akan secara resmi menjadi Nyonya Kim," bisiknya begitu seduktif membuat bulu romaku berdiri.

Di kecupnya keningku, lalu turun ke mata, kedua pipi dan berakhir di bibirku. Bibirnya terasa begitu penuh, pelan dia melumat bibirku penuh perasaan, tanpa ragu aku membalas ciumannya.
Sesekali dia menggigit bibirku gemas, membuatku mengerang dan tanpa sengaja menarik rambutnya.

Tangannya tak lagi di tempat, kedua tangannya sudah merayap kesana kemari membuatku menggelinjang, Jin menghentikan ciumannya, dia menatapku lekat-lekat, nafas kami sama-sama memburu, matanya penuh akan kabut gairah.

"Let's make beautiful babies," bisiknya sebelum dia kembali melumat bibirku rakus.






Aaaaaaaaaaaaaaaaa😂😂
Apa yang sudah ku tuuuulis iniiiii 😱😱 jangan di tiru jikalau belum sah 😂 gak ngenes kan yah sekarang mah???

HAPPY BIRTHDAY TO OUR WORLDWIDE HANDSOME 🍰🎂🎂🎉🎉 cerita ini khusus untuk ulangtahun dia, kesayangan saya sejak lama. Sayang dia gk tahu saya ada di dunia ini 😂 udh ah jdi ngenes kan. Doa terbaiku untuk dia

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro