Rumah Fera Yosana, di pagi yang sama ...

Dua orang yang masih dalam posisi t*lanjang di bawah selimut itu masih tertidur karena kelelahan dan mengantuk. Kegiatan semalam benar-benar menguras tenaga keduanya. Malik yang selalu berperan sebagai kuda jantan ketika sudah berada di atas ranjang, berhasil membuat Fera kelabakan mengikuti irama dan ritme permainan Malik yang luar biasa liar tanpa kendali sedikitpun.

Fera yang tak hanya sekali ini tidur dengan laki-laki, mengakui bahwa dia kerepotan menghadapi pejantan yang satu ini. Waktu telah menunjukkan pukul delapan pagi ketika Fera terjaga perlahan dari tidurnya. Matanya mengedar ke sekeliling kamar dan menyadari bahwa mereka kini sedang tidak berada di kamarnya di lantai atas.

___

Namun satu hal yang sangat Rindu syukuri adalah ketika Fariz sangat menjaga diri dari hal-hal yan tak seharusnya mereka lakukan. Fariz tak pernah menyentuh Rindu melebihi batas dari yang sewajarnya. Hal paling mesra yang pernah Fariz lakukan terhadap Rindu adalah ketika setiap kali Rindu memenangkan sebuah kompetisi, Fariz akan memeluknya dengan penuh rasa sayan serta kecuan di kening Rindu yang membuat Rindu merasa sangat disayangi dan dihargai.

Jangan berpikir bahwa Fariz adalah laki-laki masa kini yang menjadikan gaya hidup bebas dalam kesehariannya. Tidak! Fariz bukan seperti Malik yang demikian bar-bar hingga membuat Rindu merasa harus menghindar agar tidak terjadi keanehan karena merasakan bahwa Malik demikian berhasrat ketika mereka dekat. Yang konyolnya, Malik seperti sengaja melakukan pendekatan itu hanya untuk mencemooh Rindu.

Dalam guyuran air mandi, Rindu menggeleng tegas untuk mengenyahkan nama Malik yang tiba-tiba menyelinap tanpa permisi ke dalam alur pikirannya. Bergeas, Rindu menyelesaikan sesi mandinya agar tak terlambat sampai di kampus. Karena jalanan pasti akan macet di jam-jam efektif seperti ini.

* * *

BELENGGU RINDU versi LENGKAP sekarang ada di Fizzo, dengan judul yang sama.