Harapan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

    Kami mulai bersiap-siap, memilih beberapa baju yang akan dibawa, yang pastinya sudah disiapkan oleh pihak Hope Selection. Tampaknya acara ini memang mendapat sponsor penuh dari arena judi kelas kakap diseluruh dunia.

   Dengan berbagai macam pakaian yang dipilih oleh kami, membuat koper penyimpan barang yang kami miliki penuh dengan semua muatan. Tetapi kami masih tidak tahu pakaian apa yang akan kami pakai pertama kali saat menaiki kapal pesiar.

   Arif tetap dengan pendapatnya dengan memakai pakaian Jas resmi, sedangkan Aku berpendapat pakaian bebas. Edo tak punya pilihan sepertinya dia hanya mengikuti alur perdebatan panjang antara aku dan Arif.

" Pakaian bebas adalah yang terbaik, memang kita mau rapat KTT disana...? "  Kataku sembari memperlihatkan Baju khas santai berupa kaos serta celana pendek.

" Kita tetap memakai Jas resmi, baju seperti ini akan membuat derajat kita sebagai seorang petarung terangkat " katanya sembari memperlihatkan jas Hitam dengan penuh kebanggan.

" Bagaimana kalau kita tidak usah berpakaian saja...? " Edo tiba-tiba menyeletuk sembari tersenyum mesum.

   Seketika Arif dan Aku memperhatikan Edo yang baru saja berkutat dengan pemikiran khasnya, baginya hal semacam itu adalah hal yang lucu tapi tidak bagi Arif dan aku.

" Itu tidak lucu...! " Kataku beserta Arif bersamaan sesaat setelah Edo tertawa mengungkapkan pikirannya.

" Baiklah maaf..., tapi harus ku akui hal ini merupakan hal yang penting supaya kita tak ditertawakan Tim lainnya " kata Edo membutuhkan persetujuaan.

    Sesaat kemudian, Aku dan Arif memiliki pemikiran yang sama bahwa dikapal tersebut kita bisa berinteraksi bebas dengan Tim yang lainnya tanpa batas. Asalkan tidak membuat keributan atau melakukan hal yang curang kepada Tim lainnya.

" Hal yang terpenting dikapal tersebut adalah jangan sampai kita di adu domba oleh Tim lainnya " kata Arif seraya melihat dengan tatapan memberi keyakinan.

" Dan satu lagi kita harus tetap bersama-sama kemanapun kita pergi " tambah Arif membuat rencana ini terlihat akan berjalan lancar.

" Baiklah mari kita buat salam persahabatan kita " seru Edo.

" Untuk Impianku agar bisa hidup senang bersamanya " Edo mengulurkan tangannya.

" Untuk impianku agar bisa memahami seluruh buku didunia " diiringi tangan Arif diatas tangan Edo.

" Untuk impianku agar menemukan tempat itu serta kebahagiaan abadi " kataku dengan tangan diatas tangan Arif.

   Kami semua tersenyum bersamaan, lantas kami berteriak serentak...

" Hope Selection...! bisa kita kalahkan..! "

   Hanya sebuah keyakinan dalam benak kami, tak ada rasa untuk saling menjatuhkan seperti dahulu. Lagipula kami ini adalah para siswa gila yang dikirim ke sebuah hal yang gila juga.

    Arif masih bersemangat dengan rencananya, begitupula aku dan Edo yang sepaham bahwa kami harus mampu mengalahkan Tim lainnya dengan segala bentuk kekuatan kami.

" Kalau begitu bagaimana kalau kita memakai Hem warna putih saja saat pertama kali memasuki kapal pesiar "
Usul Arif dengan bijaksana.

" Baiklah, aku setuju atas usulan tersebut " jawabku menyetujuinya.

  Arif hanya tersenyum dengan jawabanku, sembari melangkah keluar ruangan. Kami telah sepakat memakai pakaian Hem putih panjang dengan celana hitam panjang khas orang kantoran.

   Sesampainya diluar bangunan yang mirip Coloseum, kami telah dijemput mengunakan mobil Limo. Sopir yang berjas hitam menyapa kami dengan ramah.

" Selamat datang Tim dari SMA Hymne " sapa sang sopir dengan nada ramah sembari tersenyum.

    Kami hanya membalas senyumannya, kemudian sang sopir membuka pintu mobil sembari meminta kami untuk masuk didalamnya.

Dalam mobil tersebut terlihat beberapa ornamen khas konglomerat yang membuat kami geleng-geleng kepala. Dan ternyata Edo dengan keusilannya langsung menyalakan layar televisi yang menyajikan acara Tom And Jerry Kids.

" Hahah, acara ini dulu sangat populer saat aku kecil " kata Edo sembari mengingat masa kecilnya ketika melihat di TV bututnya.

" Bagaimana bisa seekor tikus mengalahkan kucing " tawa Edo dengan tawa pendeknya.

  Aku dan Arif hanya tersenyum melihat tingkah laku Edo. Bagi kami tak masalah apabila Ia bahagia, yang terpenting ialah Bersatu supaya kita bisa memenangkan perlombaan Hope Selection sialan ini...

" Sejarah akan mengampuni saya "

" Fidel Castro, presiden Kuba "

Maaf terlalu pendek soalnya Senin UN
Jangan lupa vote and Comment

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro