Misheard

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Udara tiba -tiba mendingin,gadis itu berjalan didepanku,

Ah, bodoh.

Kenapa juga tadi aku hampir menciumnya, mau ditaruh dimana mukamu Park Jimin! Bagaimana kalau ada anak satu sekolahan yang melihat kalau Yoora baru saja menghindar dariku.



Gila.

Gila.

Gila.


BRUK!

Aku tersadar dari lamunanku,

Aku menabrak seseorang, oh, ternyata Yoora, ia sengaja menghentikan langkahnya, sehingga aku menabraknya.



"Ada apa? Kenapa berhenti?" Tanyaku, dari belakang aku bisa mengetahui bahwa Yoora sedang mematung.

"Itu, kekasihmu." Ia menunjuk seseorang dengan dagunya,


Aku mengedarkan pandanganku,mencari orang yang ditunjuknya.

Apa katanya?! apa aku punya kekas-

"Jennie?" Gumamku pelan,

Jennie berdiri di seberang jalan, tatapan sinisnya tertuju pada Yoora, sial. Kenapa. Dia bisa ada disana.


"Dia bukan kekasihku." Aku membuang muka, begitu tatapan Jennis tertuju padaku,

"Mungkin belum," Yoora membalikan badannya menghadapku,

"Temani dia, aku pulang dulu. " Yoora beranjak pergi, sebelum itu, ia tersenyum tipis.



Ah, Yoora!

Ini baru sebentar aku bertemu denganmu, apa tidak bisa lebih lama?




Aku menghela nafas kasar, begitu gadis yang lebih pendek dariku itu pergi.


"JIMIN-AHH~~" Seru Jennie yang kemudian menyebrang menghampiriku saat lampu merah tiba,

"Eoh." Jawabku singkat,

"Aku barusaja bertemu dengan temanku," Ujar Jennie,

"O-oh.."


"Temani aku makan ya?" Pintanya dengan senyum imut,

"Mm," Aku mengangguk,


*****

Flashback.


"HAH?!" Gadis berambut keriting gantung itu membuka mulut lebar,


Teriaknya membuat semua pelanggan  meliriknya,

"Sstt, pelankan dikit suaramu." Pinta gadis cantik yang duduk di hadapannya.

"Kau gila? Kau mau menyuruhku mendekati lelaki itu?" Nadanya terdengar sangat kesal,namun ia tahan.

"Kenapa?tidak mau?" Sinis gadis didepannya,


"Hanya saja-"


"Bukannya lelaki itu terkenal disekolah kita juga?katanya ia memiliki teman kecil penyuka bintang."


"Huh?" Gadis itu semakin kaget dibuatnya,

"Jadi,kau harus berpura-pura menyukai bintang,agar lelaki itu menyukaimu dan mengabaikan Yoora,"

"Tch,kau memang kejam,Jennie-ah"

"Tentu,jangan sampai ada yang menyukai Yoora,ingat itu."

"Oh,dan bayarannya kutambahkan dua kali lipat untuk misi kali ini," Ujarnya dengan senyum kemenangan.



Flashback End.


Sedari tadi, ia hanya memainkan makanan dengan sendok tanpa berniat untuk melahapnya.

Wanita paruh baya dihadapannya, segera memperhatikan putri kesayangannya itu,

"Yoora- yaa, " Panggilnya lembut,

"Ne, eomma. " Sahutnya dengan senyum tipis,

"Kenapa tidak dimakan?"

"A-ah, aku sudah makan banyak disekolah tadi," Bohongnya, padahal ia tidak bersekolah.

Firasat ibu kandungnya sangat kuat, ia tau ada yang sedang dipikirkan oleh anak semata wayangnya ini.

"Yasudah, biar eomma yang bereskan nanti, cepat tidur, jangan bergadang, lihat kantung matamu itu, ckckck. " Ibunya menggeleng kepalanya pelan,

"Mm," angguk gadis bersurai hitam itu, lalu segera beranjak menuju kamarnya.


Yoora POV

Aku menutup pintu kamar pelan, segera berjalan menghampiri ranjang berukuran Queen Size miliku.

Aku mengambil novel berjudul 'Cold Princess' di nakas.

Baru berniat membuka lembar novel itu, pasti ada saja yang mengganggu.

"Yoora, ada temanmu dibawah!" Teriak ibuku dari bawah,

Teman?

Teman?

Aku punya teman?



Aku menyimpan kembali buku novel diatas meja belajarku, kemudian berjalan menuju lantai bawah. 

Aku menuruni anak tangga dengan hati-hati, setelah itu. Aku melihat ibu di dapur. Sepertinya, ia sedang menyiapkan sesuatu.


"Siapa temanku, eomma? " Tanyaku menghampirinya,

"Teman sekelasmu tuh, lihat saja diruang tamu."

Aku mengangguk , kemudian berjalan menuju ruang tamu,



AUTHOR POV


Yoora melangkahkan kakinya ke ruang tamu,


Dilihatnya orang yang duduk di sofa mewah miliknya,orang itu sedang dalam posisi membelakangi Gadis ini,


Rambutnya berwarna kuning terang,

Setelah melihat warna rambutnya pikirannya tertuju pada seseorang.


Tidak mungkin.

Jangan bilang kalau dia-



"Jimin?" Ujar gadis itu pelan,

"Eoh." Segera ia berdiri dan menghampiri Yoora.

Ternyata,memang benar.itu Jimin,Jimin yang datang kerumahnya.


Bagaimana bisa ia tau rumah Yoora?



Aroma parfurm yang digunakan Jimin tercium oleh hidung Yoora begitu lelaki itu berjalan mendekat padanya.

Jimin terlihat sangat keren dan tambah tampan dengan mengenakan kemeja putih dan ripped jeans hitam, ia terlihat sangat rapih. Sementara itu, Yoora hanya memakai Hoodie putih longgar dan hotpan hitam.



"Annyeong, " sapa Jimin setengah berbisik begitu jarak diantaranya sangat dekat.


Yoora lagi-lagi hanya tersenyum tipis,

"Kenapa kau tau rumahku?" Tanya Yoora menatap Jimin tidak percaya,

"Mm, aku ini dukun.haha, " Jimin tertawa kecil,

"Haha, " Yoora ikut tertawa kecil,

"Makanya,jangan berani macam-macam padaku ya!" Ujar Jimin semangat ditambah dengan ekspresinya yang so ketampanan itu.

"Kalau macam -macam,mau kau apakan?"tantang Yoora.

Jimin maju selangkah, kemudian ia sedikit membungkuk mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu.

"Akan kugigit," bisiknya,  suara nya membuat Yoora bergidik. Nafas hangat Jimin juga menerpa leher jenjang milik Yoora.

"Yooraa!"Panggil ibunya dari dapur,


"Ajak temanmu itu ke kamarmu,dan bawakan teh ini." Seru ibunya lagi yang masih sibuk didalam dapur.

"Ka-kamar?" Gumamnya,


*******

Jimin menatap seisi kamar Yoora, memang terlihat seperti kebanyakan kamar remaja gadis lainnya, hanya saja, Barang-barang koleksi Yoora yang membuatnya tambah berpikir bahwa gadis itu benar -benar aneh.

Susunan buku-buku Yoora membentuk sesuatu yang tidak dimengerti olehnya,


"Apa aku boleh duduk disini?"Tunjuk Jimin, pada ranjang dengan seprai biru muda berbahan sutra.


Yoora mengangguk,

Jimin juga meneliti ranjang Yoora, sangat besar untuk gadis mungil disampingnya itu.


"Tidur sendiri?"Tanya Jimin yang kemudian menatap Yoora, jangan tanya tatapan apa yang Jimin berikan,   jika gadis lain melihatnya, mungkin mereka akan mati sekarang juga.


"Memangnya kau pikir aku tidur dengan siapa? Eomma? Appa? Halmeoni? Harabeoji? Imo? Samchul. "

"Sekalian saja nenek moyang."





"Ranjang sebesar ini,tidak boleh ditiduri satu orang." Ujar Jimin lagi,

Yoora menatap Jimin bingung,

"Lalu?"


"Bagusnya, dua orang."

"Dua orang?"

"Iya, kau dan aku. " Jimin tersenyum lebar, sampai sampai kedua matanya ikut tersenyum.


"Tch," Yoora menatap Jimin dengan tatapan jijik,


Jimin terkekeh, kemudian ia mengacak-acak pucuk rambut Yoora,


"Gomawo,"Jimin merapihkan rambut Yoora setelah mengacak -acaknya. (Terimakasih)

"Untuk apa?" Yoora tetap terpaku pada novel ditanganya.


"Kau tidak marah lagi, kan?"

Yoora mengangguk lemah,


"Aku tidak pernah marah pada siapapun, Jimin-ahh" Yoora menyiku lengan Jimin pelan, kemudian terkekeh.


"O-oh.."





Suasana menjadi canggung, Yoora fokus membaca novel yang sedang dipegangnya, sedangkan Jimin? Lelaki bertubuh kekar itu hanya memperhatikan Yoora dari samping.








"Lelaki itu.." Jimin memotong ucapannya saat Yoora dengan cepat menengok kearahnya.



"Siapa yang kau maksud?"


"Jong-"

"Jungkook."Yoora membenarkan.


"Iya itu.."


"Kenapa?"


"Kau terlihat sangat akrab dengannya, hahaha. " Jimin tertawa, seolah ucapannya adalah sebuah lawakan.


"Entahlah,"













"Mungkin karena aku menyukainya," Lanjut Yoora,



Seketika tawa Jimin terhenti, ia mencerna dengan hati-hati perkataan Yoora barusan,

Apa?suka?



Raut wajah pria itu berubah seketika,ia tidak percaya dengan ucapan Yoora,tidak.tidak mungkin.

Jimin berharap ia salah dengar, mungkin karena terlalu gugup didekat gadis itu,ia jadi salah dengar.


Tapi jika iya,memang itu yang diucapkan Yoora. Kau tau apa yang akan Jimin lakukan?



Ia tidak akan membiarkan Yoora menyukai lelaki bergigi kelinci itu.tidak akan.



"Yoora,apa aku salah dengar?"

Yoora menggeleng semangat,lalu tersenyum seolah-olah Jimin baik-baik saja dengan ucapannya tadi.




"Tidak,Jimin-ahh,sepertinya memang aku mulai menyukainya."






.DEG.






maybe, my hearing is problematic now.

yes, let's just say it like that.



Ah,Yoora, why do you always make me like this.

















To Be Continue.
Vote and spam comment untuk fast update hehe,






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro