Reply

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Do not push yourself,
we should not be like this,
from the beginning I was wrong,
we should not be like this.






"Apa?!" Gadis itu membelalakan matanya, begitu mendengar ucapan ibunya.


"Daniel oppa datang?" Tanya Gadis itu, matanya masih terbelalak.


"Iya, tadi siang. Kau kemana Yoora-yaa? " Tanya wanita paruh baya, yang kini duduk di sofa besar.

Wanita itu menatap Yoora penuh harap, agar gadis yang ditatapnya itu menjawab pertanyaannya dengan jujur.

"Melihat bintang,"


Wanita itu menghela nafas,sepertinya mau berapa kali diberitahu,Yoora tidak akan pernah nurut.


"Sudah berapa kali Yoora? berhentilah dengan kebiasaan anehmu itu,"


"Aku tidak akan berhenti, eomma. " Gadis itu berjalan menuju kamarnya,




"Daniel, tadi siang datang ke sekolahmu, kemana kau?" Tanyanya, yang berhasil membuat Yoora menghentikan langkahnya.


Gadis itu berbalik, menatap sang ibu dengan ragu, bagaimana kalau ibunya tau dia sudah lebih dari dua kali membolos pelajaran.


"Rooftop." Jawab gadis itu, dengan cepat ia berbalik lagi, meninggalkan ibunya yang kini hanya menggeleng geleng kepalanya pelan.


Yoora segera menaiki tangga menuju lantai dua,tempat dimana kamarnya berada,


Yoora POV


Aku melempar tasku asal, kemudian duduk di meja rias miliku,

Aku menatap wajahku di cermin dengan datar,

Daniel oppa ,kenapa dia harus pulang ke Seoul. Aish,

dia tidak ada dirumah,dia pasti sedang membuat onar diluar sana.

Kuberitahu, Daniel oppa, lebih tepatnya Kang Daniel. Dia bukan kakakku,bahkan marga kami saja berbeda,coba kalau kuganti menjadi Bae Daniel,HAHAHA.terdengar lucu bukan?

Daniel oppa,adalah sepupuku, umurnya berbeda denganku 2 Tahun,

Dia sudah lulus sekolah menengah atas duluan, alumni FTS, jadi kalau dia datang kesekolahku, jangan heran banyak yang mengenalnya, karena Daniel oppa termasuk salah satu anak populer disekolah dulu .

Sejak dia meneruskan pendidikannya diluar negeri,aku sangat kesepian disini,tidak ada yang menjahiliku,menemaniku curhat,atau tidur bersamaku.


Haha,


Jangan berpikir macam -macam, Daniel oppa tidur dibawah,sedangkan aku diatas.


Daniel oppa,juga penakluk wanita,dia nakal,tengil dan suka mempermainkan wanita,

Meskipun menyebalkan, tapi dia selalu ada disisiku, pernah waktu itu, ia memutuskan hubungan dengan kekasihnya hanya untuk menemaniku pergi, kekasihnya rata -rata pencemburu semua, membosankan. Begitulah katanya.



Jadi,begitulah cerita tentang dia yang kupanggil dengan sebutan oppa,



"Aish," aku mendecak kesal, menatap wajahku di cermin.

Antara harus senang atau sedih mendengarnya sudah pulang ke Seoul, mungkin sebenarnya aku senang. Hanya saja, terlalu banyak yang kupikirkan saat ini.




"Yooraa..!" Teriak Eomma dari lantai bawah,


Aku beranjak menuju luar kamar, kalau teriaknya begitu, pasti, ada sesuatu yang penting.

"Hm?" Aku mengampiri ibuku yang sibuk dengan ponselnya,


"Jemput Daniel oppa, dia di club."


Sontak aku membulatkan mataku lebar, apa katanya? Jemput? Sekarang? Jam sepuluh malam? Gadis? Sendirian?




Ini gila.


"Apa? Eomma?! Kau gila?" Tanyaku seraya menggeleng geleng kepalaku semangat.



"Kau ingin Daniel mabuk dan menghamili wanita? Eomma tidak ingin tanggung jawab,"


"Lalu kenapa harus aku?"


"Kalau eomma yang masuk kedalam sana, akan terlihat lucu." Ujar ibu serius,



Terus kenapa aku? Aku belum pernah berpengalaman masuk kedalam sana, membayangkannya saja sudah bergidik ngeri,


"Biarkan saja, dia mungkin sedang bersama temannya." Ujarku acuh,



"Temannya itu hanya seorang,Yoora. Kalau daniel kelepasan temannya tidak bisa membantunya."


"Memang siapa temannya?huh?"


"Yoonji?yongyi?Yoongi?" Ibu terus mengingat nama teman daniel oppa,

Kalau begini,terpaksa aku harus menjemputnya,aish. Daripada si gigi kecil itu menghamili wanita.


"Arraseo, arraseo. Aku pergi. " Jawabku dengan malas.


.

Aku melangkahkan kakiku memasuki tempat yang belum ku masuki sebelumnya,


Sebelum masuk, dua security menatapku tidak yakin, karena aku yang masih memakai seragam sekolah, ah biakan saja. Aku tidak peduli.


Aku menatap lampu disko yang berputar putar diatas, lalu tatapanku turun pada orang - orang yang asik menari nari mengikuti beat musik sang DJ.


Tempat ini benar-benar gila, kenapa semua wanita disini memakai baju yang kekurangan bahan seperti itu? Sudah tau cuaca sedang tidak baik,


Aku berjalan menerobos orang-orang yang menari itu, mereka sempat berhenti dan menatapku aneh.


Ya, mungkin mereka berpikir seperti ini "kenapa ada anak sekolah disini? "


Aku mengabaikan tatapan mereka semua, Dan berjalan mencari Daniel oppa.



AUTHOR POV



Yoora mengedarkan pandangannya ke seluruh table table tempat para pria menyewa jalang.


"Permisi, mau minum ini?" Tanya seorang Bartender yang menghampirinya,


Sebelumnya ia ingin menolak, namun akhirnya ia mengambil gelas berisi alkohol itu tanpa ada niat untuk meminumnya.



Tatapannya terhenti pada table dipojok, dia melihat sepupunya itu disana, Kang Daniel bersama pria berkulit putih pucat yang sedang berbicara dengan dua orang,


Yoora berpikir bahwa dua orang itu sepasang kekasih, karena ia melihat lelaki itu menggandeng tangan gadis berambut ikal.


Ia menghampiri meja bundar yang ditempati oleh Daniel itu, semakin dekat, ia merasa lelaki berambut pirang itu sangat familiar dari belakang.

"Hyung," Suara lelaki bersurai itu membuat Yoora semakin merasa familiar,


"Eoh, kau sudah datang?" Tanya Yoongi,

"Mm, "

"Dan, siapa ini?"



Pria bersurai pirang itu menatap gadis disampingnya dengan senyum lebar,


Yoora menyadari sesuatu, sosok yang berada didepannya itu, Jimin.  Park Jimin.





Dengan Jennie disampingnya,








"Ini, kekasihku."Jawab Jimin seraya mengelus lembut pipi Jennie.











TRANGG!



suara pecahan gelas itu membuat semua orang menengok kearah sumber suara, Yoora barusaja menjatuhkan gelas.


Daniel terkejut begitu melihat ada Yoora disana,



Jimin dan Jennie juga, mereka ikut terkejut, orang yang memecahkan gelas berisi alkohol adalah Yoora,







"Yoora?" Jimin bergumam pelan,


"Kau... Kenapa ada disini?" Tanya Jennie sinis,




"maaf....aku disini untuk menjemput dia. " tunjuk gadis itu pada lelaki yang duduk santai di sofa,




Yoora segera menghampiri Daniel,




"Kajja, oppaa."





Daniel segera merangkul Yoora, denan senyum lebar di bibirnya.




"Kajja, chagi " Balasnya pada Yoora.



"Yoo, Sugar. Aku pulang duluan. "







Mereka berdua meninggalkan tempat itu,






Jimin menatap kepergian Yoora tidak percaya, apalagi dengan balasan Daniel yang menyebut Yoora "chagi"







"Siapa lelaki itu? "

"Temanku."Balas Yoongi acuh,



"Dan gadis itu? "




"Aku tidak tau, mungkin kekasihnya."



Jimin melepaskan genggaman lengan Jennie kasar,




"Apa?!"























To Be Continue.
Vote and Spam comment untuk fast update.

Xx,
Chelsea.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro