017 || Persepsi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kau merasa sendiri
Kau merasa tak ada yang memahami
Kau merasa sepi
Kau merasa dunia mem-bully

Kau merasa menjadi korban
Kau merasa tak punya pilihan
Kau merasa inilah kehidupan
Kau merasa perlu mengakhirinya sebab tak ayal temu tujuan

Kau merasa begitu diatur
Kau merasa hilang kebebasan bertutur
Kau merasa hidup layaknya guntur
Kau merasa tak ada arti selain melacur

Kau inginkan kedamaian
Kau cari-cari kebahagiaan
Kau anggap ini ketidakadilan Tuhan
Kau mengalahkan setiap keadaan

Apa lagi?
Apa lagi yang mau kau tambahkan hingga matamu hanya mampu melihat segala kepedihan?

Apakah semua ini karena mereka? Atau karena Tuhan?

Tak pernahkah kau memutar pandangan dan melihat bahwa,
kadang, dirimulah yang membentuk segala keadaan?

Mau ke mana kau cari kebahagiaan jika tidak kau ciptakan sendiri?
Mau ke mana kau cari kedamaian jika pikiranmu terus melayang tak karuan?
Mau ke mana kau bawa hidup jika bukan dirimu yang memberi arti diri sendiri?

Kau tahu?

Setiap diri ini berharga
Setiap diri ini berhak bahagia
Setiap diri ini mampu berdiri dan menutup kuping akan hal yang menghancurkan

Caramu memandang diri dan setiap kejadian hidupmu akan membentuk segala pemikiran itu. Pemikiran yang mengarahkanmu pada ketidakberhargaan diri atau betapa berharganya diri untuk disia-disiakan.

Persepsimu = hidupmu

Apa kau mau terus terkungkung dalam tempurung persepsi tanpa kebahagiaan atau...

Pecahkan,
Rubuhkan,
Beranikan diri untuk,
menembus tempurung dan melihat lebih luas.

Meyakini bahwa,
jika tak ada lagi yang peduli, jika tak ada lagi yang mencintai, jika tak ada lagi yang mau bersisi,

Masih ada diri sendiri
dan Tuhan
yang selalu mengerti lebih dari siapa pun di dunia ini.

Toh, nantinya, kita akan sendiri dalam tanah menjemput keabadian, 'kan?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro