4) Bersamanya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jaga pencitraan di depan orang? Nggak apa-apa.

Muka dua? Jangan.

🎧🎧🎧

Menuruti kemauan Keano adalah salah satu kesalahan besar bagi Keva.

Sudah hampir dua puluh menit, dia dan cowok itu mengelilingi jalan raya tanpa letih. Melewati toko-toko yang berjajar di sepanjang jalan, hingga memutari perempatan yang terhitung hampir sepuluh putaran.

Cowok ini memang nggak tahu malu bener, ya! Untung nggak ada razia hari ini.

Kalo sampe ada, BAH sampe rumah gue pastiin rambut lo botak!

"Ken, sumpah lo! Kita mau kemana? Keburu masuk angin ni, gila!" Keva menepuk helm Ken keras, membuat cowok itu sontak meringis.

Tak perduli dengan orang sekitar, cewek itu tetap memukul-mukul punggung Ken kasaran.

Saat ini mereka sudah tidak lagi memakai mobil, melainkan menaiki motor yang terkenal di dunia pernovelan. You know lah...

"Masuk angin? Tinggal kempesin aja susah."

Mendengar perkataan itu, wajah Keva sontak berubah datar. Bola matanya memutar, setengah kesal dengan jawaban Ken barusan.

"Tadi gue kan ngajak lo jalan, makanya kita puter-puter aja." Suara Ken terbawa bersama angin, tapi tetap saja Keva dengan jelas mendengarnya.

"Ini nggak jalan, ish! Lebih tepatnya lo ngajak gue mati pelan-pelan!"

Suara Keva sengaja dikeraskan, ia memeluk tas hitam di depannya untuk meredam sedikit kekesalannya pada Ken.

Terdengar cowok itu tengah terbahak, membuat Keva sontak kembali menajamkan pendengaran.

"Nah tu, tahu. Makasih ya udah temenin."

What? Lo itu sahabat beneran atau sahabat laknat, sih? Frustasi gue!

Keva mendadak menepuk pahanya sendiri, kemudian menjerit lantang saat motor Ken melewati kantor polisi.

"AAAA! TURUNIN GUE, KENONG! Gue pusing ni, lo nggak kasihan?"

Sontak Ken terbelalak ketika matanya tak sengaja menangkap sosok yang berlalu.

Berasa penculik kan, ya? Ah bodo amat. I don't care. Ciuh..

"Kamu nggak kasihan kalo aku laper? Dari tadi pagi lho, aku belum makan.."

Ken memasang tampang sedih, melirik Keva yang kebetulan melihat kearahnya sambil ternganga melalui kaca spion.

"Apa lo bilang?! Dari tadi kita puter-puter cuma mau beli makanan? Astaga, gue mau pingsan!" Keva menyeru sembari berpura-pura kehabisan oksigen.

Cewek itu baru saja ingin menjambaki rambutnya sendiri ketika Ken tiba-tiba mengerem motornya pas di depan sebuah warung.

"Turun!" Suara Ken tiba-tiba saja terdengar dingin, membuat cewek berambut coklat di belakangnya terdiam cukup lama.

Ken menghentak keras. "Woi! Tadi minta diturunin, yodah silahkan!"

Cowok dengan kemeja hitam polos tiba-tiba menusukkan tatapan laser kearah Keva. Mata birunya menyiratkan bahwa ia sedang marah.

Mampus. Q diturunin beneran!

Dengan gerakan pelan, mau tak mau cewek bermata hazel itu turun dari motor yang ia tumpangi.

Namun setelah ia tepat menginjakkan ujung kakinya pada aspal, Ken tiba-tiba nyengir.

"Tegang banget mukanya, gue nggak sekejam itu kok. Ken ganteng kayak Mario Maurer ini kan baik dan tidak sombong. Mana mungkin meninggalkan ananda Keva tercinta disini..."

Keva menghela napas panjang.

Salah gue apa punya sahabat kek dia? :)

Setelah beberapa menit Keva sibuk mengumpat, kesadaran yang semula melayang kembali ia kuasai.

Cewek bersurai coklat itu baru menyadari kalau Ken sudah mengantre sambil duduk manis di kursi warung bagian depan.

Tanpa banyak babibu lagi, Keva melangkahkan kakinya kearah tempat Ken berada, lantas menyahut ponsel cowok itu dalam sekali gerakan.

Ken baru ingin berteriak jika saja Keva tak bersuara.

"Mencari kesempatan dalam kesempitan! Cepet pesen, gue pengen pulang!"

Cowok itu lagi-lagi menampilkan wajah sedih, namun tak pelak ia menuruti juga seruan itu. "Iya iya, maap."

Selagi sahabat idiotnya itu memesan apa yang dia mau, Keva menyempatkan diri untuk membuka beberapa roomchat LINE Ken yang memang sudah terpampang jelas di depan mata.

Cewek hazel itu sontak tersenyum simpul kala melihat beberapa deret kalimat yang tertulis pada gelembung-gelembung obrolan.


Vivivio:
Halo kak! Ini kak Keano kan?

Hm, ada apa?

Vivivio:
Save ya, kak. Makasih...

Aniasyah:
Keano! Sumpah,
suara lo bagus banget!
Gue iri lihat lo!

O, thanks.


Windaadja:
Kak Ken! Suara kakak bagus banget.

Aku udah follow ig
sama subcribe channel
band kakak lho..

Ululu...
Beneran dek? Kaka
bahagea sekaleee lho...
[Deleted]

Wah, beneran dek?
Makasih ya :)


Setelah membaca tiga chat itu, sudut bibir Keva sontak melengkung keatas. Antara ingin mengumpat dan terbahak, cewek itu tak habis pikir dengan sahabatnya sendiri.

Bagaimana bisa Ken bersikap seperti anak kecil kalau sedang bersama dia, sedangkan pada orang lain berbeda?

Cewek itu tertawa tanpa suara, lantas mencari roomchat lain untuk dibuka.

Ia baru saja menggeser layar dua kali, berharap ada yang lebih lucu lagi.

Baru saja terhibur, tawa Keva sontak memudar ketika matanya melihat satu nama yang sangat familiar.

Rerecantika:
Bagus kayak biasanya, Ken.
Gue suka!
Tetep semangat
cover" lagunya!

Aduh, aq disemangatin..
makacih kaka..
Lopyu [Deleted]

Thanks :)
Tonton terus ya, Re..

Rerecantika:
Iya dong,
gue kan fan setia lo..

Gue juga fans setia lo kok


Tak ada satupun yang istimewa di dalam sana, namun entah mengapa Keva merasakan hal aneh ketika membaca pesan tersebut. Selama sedetik cewek itu terdiam, lalu pada detik berikutnya barulah ia kembali menscroll layar.

DhinoQ:
Bro... Jan lupa bsok latihan bola lagi. Timku tanpa kamu bagai taman tak berbunga..

Sa ae lu beb
Auto nyanyi~

DhinoQ:
Ah masa sih? Ku tak menyangka lho beb, kamu bs nyanyi..

Jijik ah, bodo!
Q sama Alex aja! Bye!


Keva mengulum senyumnya yang tadi sempat hilang. Perasaan aneh itu tiba-tiba saja pergi kala membaca chat dari Dhino dan juga balasannya.

Dari semua chat itu, yang membuatnya ingin tersenyum lebar adalah ketika ia menemukan namanya sendiri yang kini bertengger di deretan teratas.

Eva Cewek Imoet tp Jelek:
Jemput gue abis
latian band ya, Ken :)

Duh, males.
Perut gue sakit ni
Gimana dong?


Eva Cewek Imoet tp Jelek:
Gk usah alasan
Ken.. Pliz...

Aduh ada bayang2
pocong lg ngomong...

Tp nggak tampak
wujudnya? Aq takoet..


Eva Cewek Imoet tp Jelek:
Sumpah Ken
gue pengen goreng
lo di wajan!

Apa? Basreng?
Wah aq mau aq mau!


Eva Cewek Imoet tp jelek:
KEN!
FIX GUE KESEL SM LO!

Ulululu...
Jan githcu dong..

Okelah, tunggu gue ya?
Justin Bieber meluncuuur!


Seharusnya setelah membaca pesan itu, Keva akan tersenyum bersamaan dengan hati yang menghangat.

Namun siapa sangka ekor matanya tiba-tiba menangkap bayangan seseorang yang duduk di sebelah.

Cewek bermata hazel itu menoleh, kemudian menyengir ketika melihat Ken yang baru saja menatapnya sarkas.

"Udahan baca-bacanya?" tanya Ken tenang sambil tersenyum penuh arti.

Sementara Keva, cewek itu hanya diam dan tetap mempertahankan cengirannya.

"Nggak aneh-aneh kok, Ken. Sans aja, hehehe," katanya sambi cengengesan.

Cewek itu bangkit dari duduknya, melihat sekekeliling sembari memutar otak untuk mengalihkan pembicaran.

Hanya butuh sedetik, akhirnya cewek bermata hazel itupun menemukan topik setelah melihat satu titik.

"Eh, lo beli apa? Kayaknya enak tuh?" tanyanya polos.

Memang pertanyaan bodoh, tapi pikiran Keva sama sekali tidak menjurus pada satu kata itu.

Tak jauh dari ekspetasi, rupanya Ken terpancing dengan kata-kata tersebut.

"Kita kan di warung baso, terus apa lagi kalo bukan beli basreng?" tanya Ken sambil menunjuk sebuah banner menu makanan di belakang Keva.

Cewek itu menoleh sekilas, lantas menepuk jidatnya keras menyadari kebodohannya. "Ah, iya juga."

Aduh sakit, nyet.

"Eh, tapi!" Seruan itu seketika menghentikan langkah Ken yang baru saja diayunkan.

Cewek bersurai coklat itu mengejar sahabatnya, lantas menyahut kantong plastik yang dipegang Ken sambil menganga.

"Ini kan baso kuah? Kok lo bilang basreng, sih?"

Tidak ada yang penting memang, tapi ekspresi yang Keva tunjukkan berhasil membuat Ken seketika terbahak.

Cowok itu tersenyum manis, lantas merangkul pundak sahabatnya sambil menyengir lebar.

"Nanti gue goreng di rumah, mantulkan ide gue?"

Kok kampret?

🎧🎧🎧

Kesel emang
Tapi mau bagemana lagi?

🎧🎧🎧

Akhirnya bisa update.

Tinggalkan jejak, makasih :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro