Cerpen Karya Aila Radit

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aila Radit
Akun Wattpad dan IG: AilaRadit
Gen: Gen 5

***

Seorang pria berdiri dengan gagah dengan pedang pusaka pemberian Raja Aquil, tanganyya mengudara dengan ekpresi wajah penuh kemenangan. Dia dijuluki sebagai Pangeran Suniarmoko, namun penduduk desa memanggilmya Tiar. Kali ini dia berhasil mengusir burung elang raksasa yang mengganggu desa. Warga besorak menyebut namanya dengan bangga mengilinginya yang sedang berdiri di atas bongkahan batu besar.

Tiba-tiba salah seorang menangis di hadapan Tiar. Pria berumur dua puluh tahu itu akhirnya turun dari bongkahan batu. Dia bertanya kepada orang tersebut.

"Wahai, apa yang terjadi?" kata Tiar.

"Putri saya tuan," rengek pria tua yang menangis itu. "Burung itu telah membawa purti saya pergi."

Seruan dari warga tidak lagi terdengar kecuali rengekan dari pria tua yang mengharap putrinya kembali. Tiar menyusuri wajah para penduduk yang berubah menjadi iba.

"Siapa nama putri anda?" tanya Tiar seraya tangannya menepuk pundak pria tua itu berusaha menenangkan.

"Aila, namanya Aila. Burung elang itu membawa putri saya ketika dia membatu saya di ladang."

"Tenang saya akan pergi ke gunung itu untuk menyelamatkan putri anda." Tiar mengangat pedangnya ke udara dan warga langsumg bersorak. Dia memanggil kudanya dengan bersiul.

Suara kuda berlari terdengar ditengah leributan warga, tidak lama membelah kerumunan. Kuda putih milik Tiar akhirnya datang. Segera Pangeran Suniarmoko menunggangi kuda kesayangannya itu.

Dia pun menunggang kuda itu dengan sengat gagah, pedangnya semakin mengudara menandakan kesiapannya menuju sarang burung elang raksasa itu. Bukit berbatu, semak beracun dan hewan buas seperti singa dan harimau berhasil dia taklukan. Hingga tiba di sebuah puncak gunung di tepian jurang. Tiar turun dari kudanya.

Dia memilih untu berjalan dia tidak ingin terperosok ke jurang bersama kuda kesayangannya. Sampai akhirmya dia bertemu sarang burung terbuat dari jerami, ranting pohon dan daun-daun kering. Terdengar suara tangisan seorang gadis ketika Tiar berada dekat dengan sarang burung tersebut, dilihatnya ada seorang gadis tengah menangis. Gaun gadis itu tersangkut ranting. Segera Tiar bertindak, namun suara buring erlang terdengar di kejauhan.

Dia pun menganggkat pedangnya kembali bersiap menyerang jika burung itu datang. Pertatungam atara Tiar dan burung elang raksasa itupun begitu seru. Cakar kuat dari sang burung berhasil melukai lengan Tiar. Pangeran suniarmoko itupum semalin murka hingga akhirnya pedang saktinya berhasil menancap pada dada sang burung.

Burung itu berteriak kesakitan ketika Tiar mecabut pedangnya. Pria dua puluh tahun itu tidak lemgah dan menancapkan lagi pedangnya ke tubuh burung elang. Serangan itu membuat burumg itu terperosok ke dalam jurang. Debu bertebarang ketika burung itu semakin terseret ke dalam.

Mengabaikan lukanya, Tiar tetap berusaha sekiat tenaga membatu gadis bernama Aila itu yang gaunnya tersangkut. Hingga pada akhirnya ternyata gadis itu kakinya patah akibat serangan dari sang burung. Tiar akhirnya mengambil keputusan untuk menggendong gadis itu menuju kuda putih kesayangannya.

Penduduk desa menyambut kedatangan mereka dengan sorakan kembira. Tabib segera bertindak mengibati luka Tiar dan Aila. Hingga akhirnya Raja Aquil datang dia meminta Tiar untuk mempersunting Aila sebagai permaisuri karena Tiar akan dinobatkan sebagai raja baru. Tiar menyetujuhi dan pernikahan itu berlangsung dengan meriah.

INTERMESO

Tiar, Pangeran Suniarmoko (Dewa Matahari). Hanya aku dan dia yang tahu siapa Suniarmoko 😂. Dia adalah pemuda asal Sidoarjo, anggota The WWG Gen 2. Pria berumur dua puluh tahun itu pernah berkomentar di salah satu ceritaku dengan judul Ketika Hati Bertindak. Cerita itu adalah Challenge 100 Day The WWG. Kemudian berlanjut di obrolan Chat LINE, hingga pada tanggal 3 Februari 2018 ada acc bahwa kami berteman.

Pertemanan ini tidak hanya di sosial media atau dunia orange saja, akan tetapi dalam real life juga. Kami pernah beberapa kali meet up untuk nonton film Horor di bioskop. Kaki sampai kebas gegara berdiri tujuh jam hanya karena bertukar projek cerita atau hanya sekadar curhat.

Awal pertemuan dia merampok empat novelku. Dan dikembalikan pada pertemuan ke dua. Pertemuan ketiga dia membelikanku dua novel dan pada pertemuan berikutnya dia lagi-lagi merampok novelku. Dia berambisi ingin menyaingi jumlah koleksi novelku. Coba saja hehehe.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro