(17) Badmood

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Author

Kini Abel, Flo, Atha, dan Cherly sedang berada di taman belakang sekolah sambil mengobrol ala perempuan. Mereka ingin pulang, tapi para lelaki tidak mengizinkan dan menyuruh mereka untuk mengobrol ditaman yg sekarang sedang mereka tempati ini.

Drrt

Ponsel Cherly bergetar tanda asa yg mengirimnya pesan singkat dan benar, pesan singkat itu dari kekasihnya, Kenzie.

"Yang, langsung keparkiran ya, kita udah beres maen basketnya. Sekarang kita mau ganti baju."

Itulah pesan singkat yg dikirim Kenzie untuk Cherly. Cherly pun memberi isyarat kepada yg lain untuk pergi ke lapangan sekarang. Mereka kini berjalan ke arah tempat parkir.

Brukk!

"Upss, sorry Sengaja, hahaha" ucap Alfa yg tiba tiba menabrak Abel. Abel hanya meringis, merasa sakit yg lumayan di kakinya. Atha naik pitam melihat Abel yg ditabrak dengan sengaja oleh Alfa.

"Lo apa apaan sih!. Lo itu cowo tulen atau bukan sih?. Beraninya nabrak cewe, sengaja lagi. Minta maaf gak!!" Emosi Atha.

"Eh ada kesayangan gue, Kok kamu marah sih sama aku. Aku kan cuma nabrak NERD yg dekilnya minta ampun" ucap Alfa sambil memeluk Atha, dan menekankan Kata Nerd.

Atha semakin emosi, karna Alfa memeluknya tanpa izin. Dan Atha makin emosi, ketika Alfa menyudutkannya ditembok dan ingin menciumnya.

'Alfa Shit!!' batin Atha.

Bruk!!

Tiba tiba ada lelaki yg menonjok Alfa, siapa lagi kalo bukan Bian. Bian begitu marah ketika melihat Atha ingin dium oleh Alfa, dan melihat Abel yg kesusahan berdiri walaupun sudah dibantu oleh Flo dan Cherly.

Rescha pun sama emosinya. Ketika melihat Abel kesusahan berdiri. Dia sangat yakin jika Alfa menabraknya dengan sangat keras. Dan tanpa persetujuan dia menggendong Abel dengan ala Bridal Style.

"Mau lo apa hah?!" jerit Bian kepada Alfa yg sudah dipukulnya.

"Mau gue itu kepopularitasan lo sama yg lain. Dan juga... Gue mau Atha jadi milik gue" ucap Alfa dengan mantap, walaupun dia sedikit kesusahan karena pukulan tadi.

"Ambil tuh kepopularitasan, gue gak butuh. Dan sampai kapan pun Atha gak akan pernah jadi milik lo, ngerti!" ucap Bian dengan emosi dan pergi dari sana disusul oleh yg lain.

Saat perjalanan menuju parkir, Abel mengamuk karena sedari tadi dia ingin turun dari gendongan Rescha. Tapi apalah daya, dia tidak bisa keluar dari gendongannya.

"Ayolah kak turuni aku, aku udah baikan kok, please" ucap Abel dengan memohon.

"Sekali nggak tetep nggak sayang" ucap Rescha yg membuat Abel cemberut kesal. Yg lain yg melihat itu hanya tertawa membuat Abel sangat kesal.

😊😊😊

"Ahh, kakak sakit!!" teriak Abel dengan kencang sambil mencengkram sisi kasur karena sakit.

"Tahan ya Bel, sebentar lagi selesai kok" Ucap Rescha menenangkan.

"Tapi kakak ini beneran sakit!, aww! Kakak pelan pelan!" teriak Abel lagi, hingga Bian dan yg lain penasaran apa yg dibuat Abel dan Rescha sampai Abel kesakitan. Mereka pun mencoba menguping di balik pintu.

"Mereka lagi ngapain ya, gue penasaran" ucap Arsha.

"Gak tau gue, jangan jangan mereka lagi..." ucap Kenzie.

"Hush jangan mikir yg macem macem" ucap Flo.

Mereka terus berbisik-bisik tentang apa yg mereka lakukan di kamar.

"Ini udah pelan pelan sayang. Pertama emang sakit sayang, tapi kelamaan enak kok. Nah selesai. Kamu ganti baju gih, abis itu kita ke bawah, aku nunggu diluar ya" ucap Rescha.

Bian yg memang pikirannya sudah dipengaruhi hal yg tak baik pun langsung membuka pintu kamar Abel dengan kencang, takut Rescha macam macam dengan Abel.

Brak!

"Rescha lo apain Adek gue hah?!" tanya Bian tiba tiba dan langsung berlari masuk ke kamar Abel diikuti oleh yg lain.

"Gue gak apa apa-in adek lo kok, gue cuma ngobatin lutut dia yg luka doang" ucap Rescha tenang.

"Terus maksud lo tentang 'pertama emang sakit, tapi lama lama enak' itu apa?!” bentak Bian lagi. Sedangkan Rescha yg tau maksud ucapan Bian lagsung tertawa. Yg lain hanya heran karena Rescha malah tertawa menanggapi ucapan Bian.

"Pikiran lo jorok ya. Maksud gue gini, awalnya emang sakit karena Abel luka dan juga dia pasti kesusahan kalo lagi jalan, tapi lama lama enak dibawa jalan karena lukanya udah diobati" Jelas Rescha masih dengan tertawa.

Yg lain pun ikut tertawa dan lega mendengar fakta bahwa Rescha hanya mengobati luka Abel bukan meng- ekhemm kan Abel. Ckck mereka emang mesum. Setelah Abel selesai ganti baju, mereka langsung pergi ke ruang keluarga untuk bermain main, dan berencana menginap karena orangtua Bian dan Abel sedang pergi ke luar negeri karena adanya urusan bisnis dari perusahaan yg beberapa minggu, hmm, mungkin beberapa bulan baru dibangun.

Baru beberapa bulan dibangun perusahaan itu berkembang pesat karena adanya kerjasama dari beberapa perusahaan maju seperti Abela Corp yg dikendalikan oleh Abel, Daylon Corp oleh Rescha, Fidelis Group oleh keluarga Flo, Fernand Company oleh Arsha, Radeya Company oleh Kenzie, dan Kamila Group oleh Keluarga Cherly.

Perusahaan itu dinamai Dad dengan Elbi Company, Elbi berasal dari gabungan kedua nama yaitu Abel dan Bian. Keluarga Bian dan Abel senang bukan main, karena perusahaan itu maju tanpa hambatan. Terkadang Dad merasa lelah mengurusi perusahaan itu karena umurnya yg mendekati setengah abad. Disisi lain, keluarga kandung Abel sangatlah kesal, karena perusahaan adiknya sudah menyaingi perusahaan yg sudah ia pertahankan takut jika ada orang lain yg menyainginya. Dan itu semua terjadi sekarang, dan yg tak diduga perusahaan adiknya lah yg menyainginya. Kebenciannya terhadap keluarga Bian dan Abel semakin besar, dan lagi lagi dia menyalahkan semua itu kepada Abel. Entah apa yg ada dipikiran keluarga mereka, sampai mereka terus menyalahkan Abel dan menghinanya sebagai Pembawa Sial.

Abel yg mendengar itu sebenarnya tak terima. Tak bisa dipungkiri jika hati nya sangat tersakiti. Mengingat mereka yg selalu menyayanginya membuatnya kuat dan terus meyakini dirinya sendiri agar dia tidak menyimpan dendam kepada keluarganya. Abel masih bisa berfikir untuk tidak menyimpan dendam kepada keluarganya. Abel masih waras, dia tidak mau menjadi seperti orang yg selalu ada di berita hanya karena orang itu tidak terima karena warisan. Abel juga mengerti bagaimana rasanya jika Abel menjadi orang orang yg ada diberita itu. Berita yg menampilkan orang orang yg membunuh keluarganya atau orang lain hanya karena harta dan sakit hati.

Abel juga berfikir, untuk apa dirinya membalas dendam kepada orangtuanya hanya karena hal itu, setidaknya dia masih mempunyai orang orang yg sangat menyayanginya walaupun hanya beberapa.

****

Please Voment

Thank you

See you

Angelazzr18

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro