6

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari telah berganti. Pagi ini, Diva kembali datang ke danau buatan itu.

Namun sayang, hampir satu jam ia menunggu, Agam tak kunjung datang. Biasanya cowok itu akan datang terlebih dahulu. Menunggu Diva di tempat biasa, lalu mengajak ngobrol setelah cewek itu datang.

Namun kini, tidak. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Dan Agam belum juga datang.

Diva pikir, cowok itu akan menepati janjinya. Janji akan ke sini setiap hari. Menemaninya hingga lukanya benar-benar sembuh.

Awalnya Diva biasa saja. Mungkin Agam terlambat. Tapi kini, ia merasa seperti ... kecewa. Kecewa karena cowok itu mengingkari janjinya.

Diva menggenggam erat ponselnya. Ingin menghubungi nomor Agam, tapi masih takut.

Bingung, lalu melandanya.

Pasrah, Diva hanya bisa berdiam diri. Menikmati semilir angin di dermaga seorang diri. Tanpa kehadiran Agam.

Entah mengapa, cewek itu seperti terbiasa dengan kehadiran Agam. Tanpa kehadiran cowok itu, Diva merasa sepi. Tak ada yang menghiburnya.

Bagaimana jika Agam pergi seperti Agas, kekasihnya dulu? Diva menggeleng sembari mengucap semoga tidak.

"Lo ke mana sih Gam?"

Tbc...

200518

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro