Konflik dimulai

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Oh, ya, Win. Nanti malam ada acara ulangtahun temen SMAku, kamu ikut aku, ya," ujar Andra kemudian.

Winda mengangguk pelan, "Iya, Ndra."

Malam harinya Winda bersiap-siap, menggunakan baju berlengan panjang berwarna merah dengan hijab berwarna merah.

     Andra:
Aku udah di depan rumah kamu, Win.

Kemudian Winda berjalan keluar dari kamarnya. Ibunya yang melihat anaknya berdandan rapi pun menghampirinya, "Mau kemana?"

"Kan tadi siang, aku udah bilang sama Ibu, mau ke ulangtahun temennya, Andra," balasnya tersipu malu.

"Iya, Ibu lupa."

Tok
Tok
Tok

Dengan sigap Winda membuka pintu. Dilihatnya orang itu adalah Andra. Andra terlihat tampil beda, tak seperti biasanya. Ibunya lalu ikut berjalan ke depan pintu menyusul Winda.

"Bu, saya mau ngajak Winda ke acara ulangtahun temen saya," ucapnya formal sambil bersalaman dengan Ibu Siti.

"Iya, Nak. Pulangnya jangan malam-malam ya, Nak."

Andra mengangguk, "Sekarang aja Win."

"Permisi, Bu."

Keduanya berjalan keluar. Andra menaiki motornya dan Winda membonceng. Dengan kecepatan rata-rata, Andra melajukan kendaraannya yang kira-kira perjalanan tersebut memakan waktu 20 menit.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di tempat.
Keduanya turun dari motor dan bergegas memasuki tempat acara. Ya, acara ulangtahun diselenggarakan di rumah yang terbilang cukup luas dan mewah.

Terlihat teman-teman Andra sudah berada disana, sambil menggandeng kekasihnya Andra menghampiri temannya.

"Hai," sapa Andra.

"Eh, lu, Bro," jawab salah seorang temannya yang bernama Restu.

"Kenalin, ini pacar baru gua, namanya Winda," ujar Andra kemudian.

"Ini pacar lu? Kok selera lu turun? Bukannya dulu selera lu yang kaya mantan lu Rati. Kalo dibandingin ini nggak ada apa-apanya, cantikan Rati, Ndra," celatuk Restu seolah menghina Winda yang tak berpenampilan modis seperti mantan Andra .

Dalam hati Winda merasa sakit hati, karena teman Andra membandingkannya dengan mantan Andra yang sebelumnya. Dan yang lebih parahnya lagi, Andra tak sedikitpun membelanya.

Karena kesal, Winda pergi begitu saja keluar dari tempat tersebut. Andra yang mengetahui Winda keluar dari acara itu, menyusulnya.

"Lo, sih, banding-bandingin, kalo mereka berantem. Semuanya salah lo!" ucap temannya yang lain menyalahkan Restu.

Saat langkah keduanya bersebelahan, Andra mengenggam tangan Winda.

"Lepasin!"

"Kamu marah?" tanya Andra kemudian.

"Kamu masih nanya? Ya, aku sadar!  Aku nggak kaya mantan kamu yang modis. Aku cuma perempuan yang udik dan nggak bisa dandan!"

"Atas nama teman aku, aku minta maaf."

Akhirnya mereka pulang. Beberapa menit mereka sampai ke rumah Winda. Winda turun dari motor langsung memasuki rumah tanpa sepatah kata apapun.

Melihat sikap Winda yang seperti itu, Andra memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro