Ternyata?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Andra:
Wind, boleh ngomong sesuatu enggak?

          Winda:
Apa, Ndra?

            Andra:
Gimana ya bilangnya. To the point aja, Win. Sebenernya aku udah lama suka sama kamu.

Deg
Winda kaget setengah mati, membaca whatapps dari Andra yang berisikan ungkapan Andra selama ini.

"Masa Andra juga punya perasaan yang sama kaya aku?" tanyanya lirih.

Winda:
Kamu serius, Ndra?

         Andra:
Iya, mulai sekarang kamu jadi pacar aku. Enggak perlu jawab, aku dah tau perasaanmu dari sorot mata kamu. Good night.

Love you.

"Ini anak kesetanan apaan? Masa iya aku pacaran sama Andra?"

Winda seolah tak percaya dengan semua yang terjadi. Andra lelaki yang ia kagumi selama ini, ternyata mempunyai rasa yang sama dengannya. Hatinya bagai bunga yang sedang mekar.

Keesokan harinya di kampus seperti biasa Winda sudah berada di kelas, ia dikagetkan dengan kehadiran Andra yang secara tiba-tiba datang langsung duduk di sampingnya.

"Win, kan sekarang kita udah jadian. Nanti waktu istirahat, makan bareng di kantin ya?" ajak Andra sambil menatap Winda.

"Iya," ucap Winda singkat.

"Kamu masih ragu sama aku?" tanya Andra lalu menggengam tangan Winda yang berada di meja.

Grogi
Itu yang Winda rasakan sekarang ini. Jujur, ia masih canggung dengan semua ini.

"Win," ucap Andra lagi.

"Iya, Ndra," balas Winda dengan gugup.

Seketika Diva datang dan mempergoki keduanya tengah berduaan.

"Ciee, yang udah jadian," ujar Diva menambahkan.

Winda yang sadar dengan kehadiran Diva langsung melepaskan genggaman tangan Andra. Ia malu, karena belom terbiasa.

"Apaan lu, Div. Ganggu orang aja!" gumam Andra mendongakkan dagunya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro