(12) Misi Penyelamatan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah menempuh waktu sekitar 1 jam saja menggunakan helikopter. Mereka telah sampai di Bukit Toniki.

"Akhirnya sampai juga..." keluh Riza.

"Kondisi di Bukit Toniki terlihat sudah membaik." Komen Raka.

"Iya, itu karena ayahku dan rekan-rekannya mengurusi tempat kejadian di sini dengan baik dan lancar." Sahut Hana.

"Hmm... setelah ini kita kemana?" Tanya Fia bingung.

"Kita akan ke pondok tempat Shuro tinggal sekaligus berlatih kendo." Jawab Hana.

"Ayo kita berangkat!" Ajak Raka kepada lainnya.

Mereka segera menuju ke pondok kediaman Shuro.
.
.
.
.

Di tengah Bukit Toniki...

Shuro terus berlari menghindari serangan Tuksmon. "Roaarr!!!"

Analisis Data :
Name : Tuskmon
Level : Champion
Type : Dinosaur
Attribute : Virus
Attacks : Slamming Tusk and Horn Buster

"Slamming Tusk!"

Duarr!!!

Serangan itu membuat Shuro terlempar ke arah semak-semak. Terdapat beberapa luka lecet di sekitar tangan dan kakinya akibat terkena semak-semak berlukar.

Shuro bangkit berdiri. Ia kemudian berlari kembali. Nafasnya menggebu-ngebu karena harus berlarian terus tanpa henti. Ia melihat sebuah pohon beringin. Di sana terdapat celah-celah untuk bersembunyi dari kejaran Tuksmon.

"Hosh... hosh..." Shuro menetralkan napas sejenak. Ia mengelap keringat yang ada di wajahnya dengan sapu tangan miliknya.

Dummz!! Dummz!!

"Hahaha... kau takkan bisa lari!" Kata sosok digimon bersayap gagak di atas pohon beringin.

Ia mengarahkan sebuah pistol ke arah Shuro bersembunyi.

"Quick Shoot!"
.
.
.
.

Di Pondok Kendo Tedja...

Para Digi Cyber telah sampai di depan gerbang pondok kendo. Ia melihat beberapa anak seumuran dirinya sedìang berlatih kendo.

"Aku tidak melihat keberadaan Shuro." Ujar Raka menelusuri setiap pandangan.

Seorang pria paruh bayar berjalan mendekat ke arah mereka. Berhentilah dia di depan mereka.

"Ada yang bisa saya bantu..." ucapnya ramah.

"Kami ingin bertemu dengan Shuro, Paman." Seru Riza. "Apakah dia ada?" Tanyanya.

"Hmm... Shuro sejak tadi pagi pergi ke tengah Bukit Toniki." Jawab Paman itu.

"Ehmm... Maaf nama Paman siapa?" Tanya Fia sopan.

"Hahaha... maaf-maaf aku lupa memperkenalkan diri. Saya Seno Tedja, ayah dari Shuro." Jawabnya memperkenalkan diri.

"Perkenalkan saya Raka, yang di sebelah saya Hana, lalu Riza dan Fia." Ujar Raka.

"Ayo masuklah ke dalam..." ajak Seno.

"Tak usah repot-repot paman, kami akan menyusul Shuro saja." Tolak Hana lembut.

"Ahh iya, kebetulan kalau begitu saya titip benda ini ke pada kalian saja." Ucap Seno menyerahkan sebuah benda yaitu D-Cyber oren.

"I-inikan..." sahut Riza terkejut.

"Ayo kita harus cepat pergi. Kemungkinan Shuro di serang oleh digimon jahat." Bisik Hana.

Raka pun mengambil D-Cyber milik Shuro. Ia menyimpan di dalam tasnya.

"Kami permisi dulu paman..." pamit Fia.

"Iya, terima kasih. Maaf jadi merepotkan kalian." Balas Seno tersenyum tipis.

"Sama-sama Paman..." ucap Riza. Mereka pun bergegas menuju ke arah tengah Bukit Toniki untuk menolong Shuro dari bahaya.
.
.
.
.

Tembakan peluru timah milik digimon bersayap gagak itu melesat cepat ke arah Shuro. Shuro yang tidak menyadari datangannya serangan itu. Ia masih fokus memperhatikan Tuskmon dari tempat persembunyiannya. Peluru itu semakin dekat dan...

Dorr!!!

"Baby Breath!"

"Rain of Polen!"

Duarr!!!

Peluru itu terhenti beberapa centimeter dari arah Shuro berada. Ia terkejut mengalihkan pandangannya ke arah suara peluru. Ternyata serangan itu gagal mengenainya.

Dua serangan api kecil dan peluru bibit bunga menghentikan serangan itu tepat waktu. "Ha--hampir saja aku mati." Ucapnya shock. Badannya sedikit gemetaran dan keringat jatuh bercucuran.

"Shuro!" Panggil Riza. Ia telah berada di samping Shuro. Shuro pun keluar dari tempat persembunyiannya. Ia sedikit lega bala bantuan telah datang.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Fia khawatir.

"Aku baik-baik saja..," jawabnya cepat.

"Untung saja kami datang tepat waktu." Ucap Hana lega.

"Siapa kau?" Tanya Shuro bingung. Ia baru pertama kali bertemu dengan Hana.

"Dia adalah Hana, anak terpilih baru sekaligus teman kita." Jawab Raka mendahului Hana. "Oh iya, ini D-Cyber milikmu." Lanjutnya menyerahkan benda tersebut kepada Shuro.

"Salam kenal, Shuro...," kata Hana lembut.

Dumz!! Dumz!!!

"Sebaiknya acara perkenalan kita lanjutkan nanti. Satu musuh telah datang." Jelas Raka memberitahu.

"Roaarr!!!" Tuksmon telah muncul. Ia mengibaskan ekor hijaunya.

Brukk!!

Suara pohon beringin tempat sembunyi Shuro telah ambruk. Untung saja Raka dan lainnya cepat pergi dari tempat itu.

"Shuro..." panggil Elecmon. Ia telah keluar dari dalam D-Cyber oren milik Shuro.

"Elecmon..." balas Shuro senang. Mereka berpelukan sesaat.

"Ayo kita kalahkan dia!" Ajak Shuro penuh semangat dan emosi. Ia ingin membalas dendam terhadap perbuatan Tuskmon kepadanya.

"Oke!" Sahut Elecmon.

Shuro mengeluarkan sebuah kartu digimon. Ia gesekkan di sisi D-Cyber miliknya. D-Cyber oren milik Shuro telah mengeluarkan cahaya terang serta data-data hologram. Keduanya bersatu dan mengelilingi tubuh Elecmon.


#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana

Elecmon Shinka...

Leomon


Leomon siap menyerang dengan tinjunya. Tuskmon yang melihat lawan tangguh di depannya segera mengeluarkan serangan andalannya. Ia merasa tertantang.

"Horn Buster!"

Kedua tanduk besar miliknya lepas dan melesat cepat ke arah Leomon.

"Beast Sword!"

Pedang Leomon di cabut dari sarungnya. Ia mengarahkan serangan itu ke arah tanduk besar Tuskmon.

Trang! Trang!

Serangan itu berhasil di hentikan oleh Leomon. Ia kembali mengarahkan pedang besinya ke tubuh Tuskmon.

Sratt!!

Badan Tuskmon yang besar terdapat luka sayatan karena serangan yanh diberikan Leomon. "Aarr!!" Teriak Tuskmon kesakitan. Ia mengibaskan ekor besarnya dan tepat mengenai Leomon yang lengah hingga menabrak pohon hingga roboh.

"Leomon!" Seru Shuro lantang.

"Ayo kita bantu dia!" Perintah Raka.

"Baik!" Jawab Fia dan Riza berbarengan. Ketiga digimon partner mereka telah siap berubah.
Raka, Fia dan Riza mengeluarkan sebuah kartu digimon. Ia gesekkan di sisi D-Cyber miliknya. Cahaya terang dan data-data hologram keluar dari D-Cyber.

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana

Bearmon Shinka...

Grizzlymon

Dracomon Shinka...

Coredramon

Floramon Shinka...

Kiwimon

"Green Fire Breath!"

"Pummel Peck!"

"Maul Attack!"

Bola api hijau raksasa, tembakan peluru chibikiwimon, serta tubuh beraura biru. Ketiganya menerjang ke arah Tuskmon secara bersamaan.

"Slamming Attack!"

Tuskmon tak mau kalah. Ia menyerang mereka dengan pukulan maut miliknya.

Duarr!! Boomm!!

Karena kalah jumlah dan kekuatan, serangan ketiganya bisa melumpuhkan Tuskmon. Tuskmon dalam keadaan sekarat.

"Serangan terakhir, Leomon!" Perintah Shuro. Leomon sudah kembali berdiri dengan gagahnya.

"Fist of the Beast King!"

Pukulan maut dari raja hutan Leomon memukul telak Tuskmon. Ia terpendam dalam tanah. "Rooaarr!!!" Itulah teriakan terakhir dari Tuskmon, sebelum ia kembali menjadi kartu digimon.

Shuro mengambil kartu digimon itu dan mendekati tubuh Leomon. Raka dan lain-lain juga menghampiri mereka. Tapi tidak ada sosok Hana serta Lopmon di antara mereka.
.
.
.
.

Aura kegelapan yang keluar dari tubuh Tuskmon, terbang ke arah pohon besar. Ada sesosok digimon yang daritadi memperhatikan mereka dengan senyum liciknya. Ia menyerap aura kegelapan itu.

"Ketemu juga kau akhirnya..." seru Hana. Ia memberikan semacam kode kepada Lopmon yang sudah berada di depan sosok digimon itu.

"Tiny Twister!"

Lopmon memutar kedua telinga panjangnya yang berputar cepat seperti baling-baling membentuk sebuah pusaran angin. Pusaran angin itu terbang menyerang sosok digimon bersayap gagak.

Brushh!

Serangan itu dengan mudah di taklukan dengan tangan kosong. Tubuh Lopmon terdorong kebelakang. Ia membuat pijakan kecil dari pohon lalu turun ke arah Hana berada.

"Sudah kuduga, kau salah satu dari 7 digimon dosa." Tebak Hana.

Sosok digimon itu terkekeh kecil. Tak lupa seringai liciknya yang menghiasi senyumannya.

"Kau benar-benar pintak, pahlawan digimon." Ucapnya. Ia memperlihatkan sosok sebenarnya ke arah mereka semua.

"Blezzebumon...," ucap Coredramon penuh kebencian.

Raka dan lainnya telah berada di sisi sebelah kanan dan kiri Hana serta Lopmon.

"Hohoho... kalian mau melawanku rupanya..," ucap Blezzebumon santai. "Tapi sebelum itu, kau harus melawan dia terlebih dahulu." Lanjutnya.

Klik!

Jentikan jari Blezzebumon memberikan sebuah kode. Seorang pria bertudung hitam muncul tiba-tiba dihadapan mereka. Hembusan angin yang kencang membuat tudung kepala terbuka. Nampaklah seorang pria berambut hitam pucat berantakan.

Daniel Ardens. Itulah nama sosok pemuda itu. Di pundak bertengger Picodevimon, partner miliknya.

"Selamat bertemu kembali teman-teman..." ucap Picodevimon.

"Hari ini adalah hari kematian kalian..." kata Dani tersenyum licik.

Blezzebumon pun menghilang dari pandangan mereka. Kini para Digi Cyber harus berhadapan dengan Daniel atau Dani yang memiliki D-Cyber abu-abu kehitaman dengan partnernya yaitu Picodevimon.

"It's show time!"
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Bagaimanakah pertarungan antara Digi Cyber melawan Dani anak terpilih baru lainnya yang berada di pihak kegelapan? 🤔

Selamat membaca! 😎

Jangan lupa memberikan komentar, vote serta saran kalian yak... 😊😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro