Semua Belas Kasih

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dahulu kala, iblis, manusia, dan malaikat dengan kekuatan sucinya tinggal di daratan yang sama. Namun, semenjak perpecahan dan perang di antara ketiganya. Malaikat tinggal di langit, raja iblis di bawah tanah dan manusia di atas tanah di bawah langit.

Raja Iblis tidak terima, ia berusaha naik ke atas tanah dan itu berhasil. Berkat sihir, sesuatu yang serupa dengan kekuatan suci milik malaikat, membuat manusia takluk dan berada di bawah kendali Iblis. Namun, suatu hari ada bawahan raja Iblis yang tidak setuju dengan cara raja iblis memanfaatkan kekuatannya itu, terlebih ke manusia. Ia kemudian menciptakan sihirnya sendiri dan iblis-iblis yang mengikutinya pun bertambah. Mereka adalah para spirit yang kemudian mengkhianati raja iblis dan menciptakan dunianya sendiri di daratan lain.

Pengkhianatan itu membuat raja Iblis lemah dan menjadikan manusia yang terpilih oleh kekuatan suci malaikat memiliki kesempatan untuk mendorong raja iblis kembali ke bawah tanah. Manusia itu dipanggil oleh orang-orang sebagai saint dan berhasil menyegel raja Iblis dengan sempurna di bawah tanah. Rakyat iblisnya kemudian banyak diburu oleh manusia, hanya tersisa orang-orang yang terafiliasi dengan sihir raja Iblis dan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata karena mereka sangat banyak dan lebih membantu daripada manusia dengan kekuatan suci yang dipilih oleh malaikat.

Itu dasar teori dari kekuatan semua orang di dunia ini, dan yang pasti saint tidak bisa muncul semudah itu apabila raja iblis bangkit tiba-tiba, seperti besok misalnya. Itu sulit.

Mungkin bisa jadi 20 tahun kemudian seorang Saint dapat dikenali dan dapat menyegel raja Iblis jikalau dia tiba-tiba bangkit. Kerusakan bisa saja sudah masif.

Hari pertamaku mengabdi di sini, yang rencananya kulakukan sampai aku berusia 17 tahun sembari mencegah dari luar masalah yang terjadi di kerajaan, adalah membersihkan seluruh bagian menara ini. Namun ketika aku mulai membersihkan dengan kemucing. Aku dapat mendengar suara tawa menggelegar Kael dari atap menara ini. Itu berlangsung tiap kali aku mulai bergerak membersihkan.

Sampai tiba-tiba Kael muncul dari atas seperti lompat dari atas tetapi aku juga kurang yakin, lalu memberikanku contoh sesuatu.

"Kau sudah pasti diajari menggerakkan benda dengan sihir kan?"

Aku mengangguk, meski nyatanya aku hanya bisa menggerakkan benda sejauh beberapa kaki saja. Jadi, memang apa yang dapat diharapkan dari pelajaran dasar di istana? Meski kak Willy sudah membantuku tetapi aku tetap payah.

"Begini, kau harus fokus pada mana yang kau punya. Lalu ubah mana tersebut dengan perintah yang kau mau secara jelas."

Kael tiba-tiba menjelaskan sembari membawa kemucingku untuk diterbangkan di udara.

"Misal kau ingin bersihkan pada bagian itu. Perintahkan secara jelas melalui kesadaranmu untuk membuat benda itu bergerak seperti yang kau mau. Bayangkan tetapi sambil perintahkan."

Aku tahu dasar mengaplikasikan mana dan menyuruhnya bergerak tetapi untuk melakukan dua hal sekaligus itu sulit.

"Perlu banyak berlatih kan?" tanyanya. Aku pun mengangguk.

"Jadi, coba kau bersihkan seluruh bagian menara ini dengan sihirmu. Dan terima ini, jaga-jaga kau kehabisan mana. Aku pergi keluar dulu."

Aku menerima botol potion kecil dari Kael lalu dengan sekejap ia lenyap tanpa melewati pintu besar menara, tersisa aku sendiri yang harus membersihkan semua bagian tempat ini dengan sihir. Ini hari pertamaku, tetapi sudah gila.

Betulan gila karena aku sampai tidak bisa lagi menggerakkan badanku, dan kuputuskan untuk meminum potion dari Kael karena masih sisa ujung menara yang belum kubersihkan. Rasanya kecut dan dingin, tetapi aku kemudian langsung menelannya tanpa mempertimbangkan lagi rasanya.  Kini, berkat potion itu aku mampu bangun dan menaiki tangga untuk mencapai ujung menara tujuh lantai ini. Di ujung tangga, aku hanya melihat ruangan luas dengan satu ranjang, meja kerja yang penuh tumpukan kertas dan keranjang cucian penuh yang aku tidak yakin apakah dia pernah mencuci baju.

Meski demikian ruangan luas itu cukup rapi karena meski berserakan itu masih tetap di daerahnya. Aku melatih sihirku lagi. Pertama-tama aku menata semuanya terlebih dahulu, lalu mengelap dan membersihkannya dengan kemucing, lalu menyapu serta mengepel. Aku melakukannya dengan sihir.

Rasanya badanku jadi lemas sekali dan tahu-tahu aku melihat Kael di ujung tangga.

"Ayo makan. Kau belum makan apapun sejak pagi."

Aku memang lapar tapi rasanya sudah tidak sanggup berdiri lagi, jadi mungkin seperti ikan yang menggelepar. Aku pingsan.

Begitu bangun, aku sudah ada di kamarku dan makananku ada di meja  samping kasur. Aku memakan itu dan kemudian memutuskan bebersih diri. Rasanya sedikit aneh dan kalau boleh jujur ini kurang nyaman. Tidak ada pelayan yang menyiapkanku makanan mewah karena tadi aku hanya makan ayam goreng dan kentang rebus, tidak ada pelayan yang membantu memandikanku, dan bahkan hari ini aku bekerja keras membersihkan sesuatu meski menggunakan sihir untuk pertama kalinya dalam hidupku.

Seperti biasa aku ingin menangis, tetapi tidak bisa. Jadi, aku hanya memukul-mukul bantal lalu menidurkan diri di kasur dan terlelap begitu saja.

Begitu aku bangun keesokan harinya, Kael mengajakku sarapan terlebih dahulu. Ia membawakanku roti dan selai kurasa. Aku tidak tahu selai apa itu tetapi aku tetap memakannya tanpa berkomentar.

"Hari ini bersihkan secara ringan tetapi gunakan dua benda,"katanya. Aku tidak bisa membayangkan melakukan banyak pekerjaan memerintah dalam satu waktu. Meski tidak menggunakan mantra-mantra panjang tertentu karena pada dasarnya ini adalah sihir levitasi tetap saja sulit untuk membayangkannya dua benda digerakkan sekaligus.

"Aku akan memberi contoh terlebih dahulu."

Begitulah pengabdian yang kulakukan di sini. Bisa dibilang wujud pengaplikasian lebih lanjut dari sesuatu yang tidak bisa kucerna seperti saat di kerajaan. Aku bukan si jenius seperti Willy, jadi ketika Willy mengajariku hasilnya tidak seefektif ini. Namun aku tidak menceritakannya begitu di surat yang kukirimkan berkala padanya. Aku hanya menceritakan pengabdian di sini membuatku banyak belajar hal baru tanpa membandingkan teknik pengajaran kak Willy dan Kael. Dan balasan kak Willy juga mengatakn sebentar lagi ia juga harus pergi ke suatu tempat untuk memastikan sesuatu sehingga dalam beberapa waktu aku tidak bisa saling mengirim surat padanya.

Sampai tiba di beberapa bulan kemudian aku menerima surat dari kak Willy dan isinya membuat aku dan Kael tercengang.

Katanya ada ledakan mana yang merusak di sebuah desa di Timur. Willy saat ini sedang di barat untuk menyelidiki hal lain, dan ia meminta bantuanku dan Kael untuk pergi ke sana.

"Aku curiga mana tercemar raja iblis," kata Kael.

Selama beberapa waktu ini, Kael juga telah memberitahuku maksud dari mana tercemar raja iblis ini, seperti bentuk mana dari seorang manusia kembali menjadi seperti saat raja iblis memerintah dulu. Sangat murni sihirnya dan itu seperti milik para penyihir di menara penyihir yang membantai karena suksesi.

Ia memberitahu kalau ledakan mana terjadi apabila ada satu wadah yang memaksakan mananya untuk bercampur dengan mana raja iblis sepenuhnya. Padahal mana raja iblis sangat toksik katanya. Yah, meskipun itu kuat sekali.

Dan pembantaian di menara penyihir kurang lebih dapat dibayangkan seperti ada orang yang ingin suksesi, karena tipe suksesi menara penyihir harus menyisakan satu penyihir terakhir, ia membantai semua orang dan ketika ingin lebih kuat ia meledak bersama orang-orang lain dan tersisa Kael yang katanya hanya seorang budak saat itu. Namun, aku tidak mengerti bagaimana Kael dapat bertahan saat itu. Informasinya benar-benar ia tutup rapat.

"Itu tidak bisa dilakukan satu orang, itu berkelompok, dan mereka saling berlomba menjadi yang terkuat. Namun nyatanya mereka meledak. Dan aku menduga di desa timur itu bukan menjadi kuat tujuannya."

Kael kemudian langsung lenyap dari ambang pintu tempatku menerima burung pembawa pesan yang membawakan surat Kak Willy. Ia kembali ke ruangannya dan ia memerintahkanku untuk segera bersiap-siap. Kini setelah beberapa bulan tinggal bersamanya, aku sangat menghormatinya. Aku menjadi tahu banyak sisi dirinya terlepas dari omongan pedasnya padaku seperti saat aku masih di kerajaan. Yah, meski karena kami memang jarang bertemu saat itu. Jadi ketika ia memerintahkanku apapun itu. Aku melakukannya tanpa banyak mengelak.

Aku siap hanya dengan tas tenteng berisi potion-potion, jubah pelindung yang kukenakan dan sedikit bekal seperti apel masing-masih satu buah.

"Aku kemarin memetiknya di belakang menara ini," kataku ketika ia menanyaiku mengenai apel.

Aku tidak keluar dari lingkup menara dan sihir gerbang dari dunia luar, ini karena aku takut banyak orang ketakutan denganku yang bermata satu atau satu dari dua mereka mengenaliku sebagai putri meski aku hanya pernah muncul di publik sekali saat masih kecil.

Identitasku di Istana sendiri kupinta dibuat sebagai putri yang sakit-sakitan jadi mereka tidak akan mengira aku di luar tetapi tetap saja aku berjaga-jaga.

"Kita akan langsung lompat ke desa itu. Apa nama desanya?"

"Desa Ironbrook."

"Nama desa yang lucu. Haha."

~
1366 kata

uy aku mau pamer charanya uhuk wkwkwkw

Siapa lagi kalau bukan si cengeng kita, Minnie.


Si kael yang dulunya cuma budak tetapi bisa jadi pemimpin menara penyihir.

Kakak tercinta penuh sayang dan manis Minnie kalau bukan si kak Willy

I

ni juga kakak tercinta Minnie, yang paling aktif dan cerah seperti matahari siapa lagi kalau bukan kak Johan.


Ya, dan ini kakak Minnie satunya yang erm. Sulit diungkapkan dalam kata-kata. Yang mulia Pangeran Ernest.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro