XXIX. | Jejak Sang Pendiri

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Fiore kembali ke kamar saat malam lumayan larut setelah membantu Celia menata kayu bakar dan menghitung persediaan makanan karena kini mereka tinggal ramai-ramai di sana. Tentunya mereka tidak sekedar menumpang, wajar saja kalau nantinya Fiore sebagai kepala skuadron turut membantu soal urusan dapur dan lain-lain.

Sepertinya sebentar lagi Miss Nadir akan kembali, Fiore mendengar Celia mengatakan ini ketika mereka sudah menentukan untuk membeli kembali persediaan makanan. Beliau selesai tugas mengajarnya di sekitar akhir minggu ini, dan biasanya akan langsung ke Rumah Pohon. Miss Nadir akan senang menemui kalian.

Menurut pengakuan Alicia, mereka sempat bertemu dengan Freya Nadir Romania ketika Duel Harga Diri. Sang profesor turut menonton dari tribun penonton, dan menurut Alicia, beliau melakukan berbagai analisis mengenai pertempuran itu dengan jargon-jargon yang sulit dimengertinya. Sang profesor juga langsung mengetahui kalau Alicia adalah keturunan Aira dengan sekali lihat, kemunginan besar penugasan mereka akan dicurigai oleh beliau pun semakin meningkat tajam.

Tentunya mereka tidak akan bisa terus-menerus berkilah bila mereka sudah mulai dicurigai.

Alicia dan Val masih terlihat sibuk dengan diskusi mereka, sementara Fiore melihat Karen di kasurnya dengan selimut naik menutup sebagian wajahnya. Fiore manyun.

"Karen, kamu kenapa masih bangun?"

Alicia dan Val segera saling menoleh, mereka padahal berusaha tidak berbicara terlalu keras dan menjauh dari sisi kasur Karen. Karen yang ditunjuk pun memberengut, dia akhirnya duduk sambil memeluk tubuhnya, menatap Fiore yang membalasnya balik dengan mata memicing.

"Habisnya bosan," Fiore mendadak pening. Ya ampun, kutuknya dalam hati. "Dan mereka membahas soal Ialdabaoth."

Fiore memastikan pintu kamar mereka tertutup rapat sebelum dia ikut bergabung dengan Alicia dan Val yang tengah mengerubungi selembar perkamen. Dari tulisannya seperti catatan Alicia, dan gambar rune yang saat itu dia tunjukkan ada di sana, bersamaan dengan beberapa tulisan-tulisan pendukung.

"Jadi begini, tadi aku sempat lihat buku saat Sharon lagi ngerjain tugas, terus aku lihat ini ternyata sigil khas milik salah satu pendiri Cosmo Ostina. Ialdabaoth namanya."

Tulisan Alicia, walau dicatatnya sangat kecil karena mungkin tidak ingin ada orang lain membaca, sangatlah rapi. Sigil yang bentukannya masih abstrak bagi mereka itu memuat rentetan sejarah yang tampaknya cukup penting.

Ialdabaoth, penyihir kenamaan Aira di Era Kekuatan. Sosok yang memprakarsai Cosmo Ostina sebagai institut pengetahuan terdepan dan terpandang di seluruh Aira hingga saat ini.

Ialdabaoth, salah satu dari tiga pendiri. Bersama bangsa Undine, dia membangun pondasi sihir di Aira dan meregulasi standarnya. Sebagai seorang yang dikenal sebagai pembuat yang mahir, Ialdabaoth besar pengaruhnya di Aira dan hampir seluruh kemajuan sihir di Aira saat Era Kekuatan dikaitkan dengannya.

"Jadi Ialdabaoth ini ... seseorang? Bukan penanda kelompok?"

Mengingat mereka selalu berkaitan dengan bangsa atau klan, sulit mendapati 'Ialdabaoth' sebagai satu individu. Terkecuali memang 'penyihir kenamaan' ini ternyata sehebat dan semahsyur itu, sehingga sejarah yang menceritakannya terkesan seperti merendahkan prestasi beliau.

'Ialdabaoth' tapi tampaknya tidak berkaitan dengan bangsa asimilasi di Aira, Undine, sesuai dengan pernyataan yang bisa Alicia dapatkan dari berbagai sumber. Pihak ketiga ini juga kenal dekat dengan Nymph.

Siapa sebenarnya 'sang pendiri' dan mengapa namanya begitu penting, lagi tidak banyak hal yang mendeskripsikan beliau lebih dari sekedar narasi sederhana?

Alicia menggaruk pipinya. "Nah, itu pun aku masih belum tahu karena informasi yang ada mengenai Ialdabaoth sangat sedikit. Apa mungkin ini butuh clearance lebih tinggi dari perpustakaan?"

Val bertopang dagu, "Kamu sudah tanya Nadia soal sigil ini?"

"Belum, sih, soalnya tadi 'kan kita cukup sibuk. Aku mau tanya ini besok pagi, mungkin."

Karen yang sekedar bersandar di sisi Fiore sambil mendengarkan tidak berkomentar. Fiore masih membaca poin-poin yang bisa Alicia kumpulkan sambil Alicia menjelaskan soal Ialdabaoth. Dia mulai mengaitkannya dengan apa yang mereka ketahui soal Sang Peri, Bangsa Asimilasi Peri, dan Era Kekuatan.

Turbulensi sihir yang nantinya akan terjadi dua tahun dari sekarang menurut Kitab Kejayaan Hampa akan jadi lebih dahsyat ketimbang saat Era Kekuatan. Pada saat itu, manusia cenderung tidak mampu menampung kekuatan yang begitu berlimpah dan pesat sehingga saat terjadi peningkatan dan inovasi, yang mengikutinya adalah kehancuran dan kebinasaan.

Sylph meninggalkan Angia setelah Perang Seratus Hari. Kaldera yang wilayahnya tidak bisa dihuni karena angkara murka Salamander. Sementara Aira dikabarkan tidak 'mempunyai' momen signifikan di Era Kekuatan terkecuali lahirnya Cosmo Ostina.

Lagi, apa yang menunggu mereka di turbulensi sihir berikutnya pun bukan sebuah kemajuan, melainkan 'Perang Megah Para Peri', sebuah poin besar dalam sejarah yang tidak terelakkan.

"Kalau soal pendiri, sih, bukannya harusnya infonya lebih tersedia banyak untuk awam?" Val mengimbuh. "Ini sih aku curiga ada yang sengaja ditutup-tutupi perihal Ialdabaoth dan apa yang terjadi di Aira saat Era Kekuatan."

"Skeptis sekali, bu komandan ini~" Alicia menyela. "Bisa saja di Aira ini memang tidak terjadi sesuatu yang aneh, bukan? Mereka lebih mampu mengolah sihir."

"Melihat apa yang terjadi sekarang, sih, aku mempertanyakan Aira." sahut Karen. Dia tidak perlu menyebutkan lagi mengenai apa yang terjadi pada mereka dan Avalon dalam kurun waktu singkat ini. "Aku setuju dengan pendapat Lena."

Fiore melihat ke arah Alicia, "Mungkin kita bisa bertanya pada Nadia soal rune ini, juga meminta bantuannya untuk mencari Ialdabaoth lebih lanjut di Perpustakaan Utama Aira," ia terhenti sejenak. "Sepertinya itu harus kuserahkan padamu saja, Alicia. Sementara kita bertiga akan mendistraksi yang lain. Menurut Celia, Bu Nadir sebentar lagi akan kembali ke Rumah Pohon."

Val menghela napas panjang, "Oh, akhirnya bertemu langsung lagi dengan target kita," sergahnya. "Pelaporan pertama kita bakal sangat berwarna, aku yakin."

Alicia memasang ekspresi cerah disertai pose hormat, "Siap, ketua! Saya akan mencari banyak hal mengenai Ialdabaoth secara saksama dan sembunyi-sembunyi!"

"Apaan sih, Alicia." Fiore mencubit lengan Alicia. Sang mantan narapidana itu tertawa saja.

Fiore memeriksa sigil itu sekali lagi. Ada banyak sekali garis dan lengkungan yang tidak familier, seakan tidak berkaitan dengan 'sihir' yang selama ini dekat dengannya sebagai bangsa asimilasi Sylph. Aira memang memiliki ciri sihir yang unik dan terasa jauh berkembang di atas apa yang mereka ketahui soal garis ley dan elemen, mungkin saja pendekatan komprehensif untuk rune dan pendidikan sihir akan berbeda di Aira walau konsep sihir di seluruh kontinen bisa dibilang sama.

Rune ini tidaklah sama dengan rune yang menyegel Val. Bila garis dan lengkung ini terpatri pada seorang yang dicap sebagai 'tahanan', mengingat 'Ialdabaoth' adalah sosok penting di sejarah Aira dan Cosmo Ostina, mereka seperti sedikit demi sedikit mendekati sesuatu yang mungkin tidak sepantasnya mereka ketahui—sebuah kotak Pandora.

Seketika menjadi jelas baginya—dan bagi mereka—kalau identitas Alicia bisa jadi berperan lebih dalam dari yang semula mereka perkirakan.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro