June 7th 2023

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sub-Genre : Romance

*****

Marybel tidak ingin menemani Aquatic dan Lake melulu di gedung penelitian. Hari ini dia memutuskan untuk patroli ke kota, melakukan profesinya sebagai polisi.

Tapi...! Itu adalah kelir semata! Tujuan asli Marybel yaitu memantau pergerakan terbaru penganut aliran Kultus Mistis.

Maka dari itu Marybel menyaru menjadi anak kuliahan yang sedang mencari ide untuk skripsinya di taman kota. Gayanya sangat menyakinkan, sesekali melirik pameran budaya, sesekali selfie. Padahal matanya awas ke sekeliling seperti elang.

Target ditemukan. Dua pengikut Kultis di arah jam sepuluh. Yosha! Marybel akan mendekati mereka pelan-pelan dan alami.

Bagaimana Marybel tahu mereka para pemeluk Kultis? Tentu karena tato KS mencolok di pergelangan tangan! Dasar bodoh. Bisa-bisanya mereka begitu naif. Atau itu sebuah taktik menyebarkan ajaran sesat kultus yang mereka ikuti?

Satu pria berjas hitam mendatangi dua orang yang Marybel duga pemeluk Kultis.

Siapa itu? Marybel hati-hati menguping.

"Anda akhirnya datang, Pak!" Dua orang itu membungkuk hormat. "Hidup Kultis," kata mereka, mengatakan jargon kultus.

"Tidak ada yang mengikuti kalian, kan?"

Marybel refleks berbalik, pura-pura tak lihat. Tapi dia justru terjerembab oleh kakinya sendiri. Dia akan jatuh jika seorang badut tidak menahan lengannya.

Fyuh! Selamat! Setidaknya mereka tidak sadar Marybel ikut menguping obrolan. Sosok yang baru datang itu tampaknya orang penting sehingga mereka takzim.

"Beritahu pada Aliansi Whalexsa Timur, event utama akan dimulai besok."

"Baik. Kami mengerti, Pak."

Huh? Apa, apa? Marybel menelan ludah. Apa yang mereka bicarakan woi?! Event Utama apa sih yang mereka maksud. Lalu soal aliansi... Astaga, Kultis ternyata punya banyak pengikut di distrik lain.

"Tapi remaja di belakang kalian itu... tidakkah dia memperhatikan dari tadi?"

Marybel melotot. Sial! Dia ketahuan—

Badut yang menolong Marybel ternyata masih berdiri di depannya, menyodorkan balon merah, tersenyum teduh. Dia sekali lagi membantu Marybel. Tiga anggota Kultis berpikir Marybel hanya gadis yang sedang bermain dengan seorang badut.

"T-terima kasih," bisik Marybel, menghela napas lega. Orang-orang itu telah pergi.

"Tidak masalah." Dia melepaskan wig kribo di kepalanya. Marybel terdiam. "Kau dari dulu selalu saja begitu, pergi sendiri-sendiri. Tabiatmu tidak berubah."

"H-Henriate?! Kau ngapain di sini?"

Jtik! Pria itu melayangkan jentikan ke kening Marybel. Apalagi yang Henriate lakukan di sana kalau bukan melindungi Marybel. Jika dia tidak datang menolong tadi, Marybel dipastikan tertangkap.

Marybel bersungut-sungut sebal. "Padahal aku tidak memintamu membantuku."

"Kau bodoh, ya? Aku tidak mau kau kenapa-napa, Bel. Lagian aku lah yang mengajakmu kembali ke jalan ini, demi Aquatic dan Lake. Aku harus tanggung jawab serta menjamin keselamatanmu."

Deg, deg, deg.

Hah? Marybel tidak salah dengar, kan? Barusan jantungnya deg-deg? What?! Dia deg-degan sama Henriate?! Gila apa!

PLAK! Henriate mengerjap bingung demi melihat Marybel menampar pipi sendiri.

Sadarkan dirimu, Marybel! Ingatlah baik-baik, Henriate itu ilmuwan pecinta karakter kartun! Tak ada kesempatan bagi kalian berdua sampai hari akhir!

"Hei, apa kau baik-baik saja?" Henriate tak bisa menahan diri untuk khawatir.

Fokus! Marybel meraup oksigen sebanyak mungkin kemudian mengembuskannya perlahan, menatap Henriate datar. "Kau dengar apa yang mereka bicarakan?"

Henriate mengangguk, mengelus dagu. "Mereka membicarakan sesuatu semacam Event Utama. Apa kau punya perkiraan?"

"Sekarang belum, tapi kita harus melapor pada Direktur Federer bahwa Kultis akan segera melaksanakan rencana mereka yang misterius. Kau kembalilah ke Pusat Penelitian, Henri. Aku akan ke mabes dahulu untuk mengarahkan Punya."


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro