Chp 10. Hari Kompetensi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari H, studio TSP1.

Di depan gedung studio, telah ramai oleh lautan penonton yang berbaris mengular menukarkan tiket masuk. Mereka sudah menantikan hari ini, penampilan pertama misi tim para peserta didik pilihan Star Peak 2024. Mereka berharap muluk mendapatkan tontonan menarik usai melihat performa teaser seminggu lalu yang cukup menggait rasa penasaran.

Di antara penonton-penonton yang membawa banner trainee yang telah mereka tandai dari awal tayangan, ada seorang gadis bernama Kim Yeosu. Tampilannya memang udik tipikal cewek culun, namun jangan salah. Aslinya dia mantan masternim yang patah hati!

Idolanya mengumumkan pernikahannya. Hal itu membuat hati Kim Yeosu 'krek' alias patah dua hingga dia benci dunia kpop dalam waktu lama. Dia tahu dia tidak boleh begitu, tapi mentalnya lemah. Dia belum siap merelakan idolanya. Ayolah, dia masih remaja belasan tahun.

Setidaknya sebelum dia mendengar tentang Star Peak 2024 telah dimulai. Rasa sakit karena fangirling diobati dengan kegiatan fangirling pula.

Awalnya hati Yeosu langsung terpanah melihat visual Do Jinyoung. Tapi malamnya, ada sebuah tweet yang ramai memperbincangkan seseorang berambut putih tak tertangkap kamera.

Sebagai masternim yang profesional, Yeosu jelas mempunyai insting bahwa 'pria berambut putih' ini bukan trainee biasa. Hanya siluet, hampir tidak pernah disorot kamera, tapi rambut putihnya meninggalkan kesan kuat kepada penonton.

"Akan kupastikan dengan mata kepalaku sendiri!" kata Yeosu semangat.

♪♫♬

Di sisi lain, ada masalah di fitting room.

MiniQuest muncul ketika Maehwa dalam proses make-up. Penaltinya adalah 20% rasa sakit dari hukuman MainQuest. Dia disuruh tampil dengan mic tangan yang langsung ditolak. Bagaimana mungkin dia menukarnya saat Maehwa memutuskan memakai In-Ear? Ini bukan lagi sekadar audisi, tapi awal yang sebenarnya.

Tetapi, sistem tidak berhasil dibujuk.

Alhasil dia sedikit muntah darah membuatnya terbirit-birit ke toilet di tengah-tengah riasan.

Maehwa pikir sistemnya tidur atau ngapain lah karena tidak berulah selama tiga hari. Tahunya membuat masalah di hari yang penting ini. Memangnya dia budak sistem apa? Dipaksa ini-itu... Sungguh terlalu!

"Maehwa, apa kau baik-baik saja?" Terdengar suara Geonwoo mengetuk pintu toilet. Dia jadi perhatian tak jelas setelah evaluasi ketiga.

Menakjubkan. Begitu penaltinya berakhir, rasa sakitnya lenyap seketika. Maehwa buru-buru keluar. "Oh, Geonwoo. Ya, aku baik-baik saja." Tidak ada kamera on merekam dia berlarian resah di lorong, kan? Dasar sistem dakjal.

"Ini, aku ada air jika kau haus."

Maehwa menerimanya. "Ya, terima kasih."

"Apa kau butuh manisan? Ini, aku ada permen."

Maehwa menerimanya. Mulai jengkel. "Thanks."

"Atau kau mau cokelat? Ini, aku juga punya."

Untungnya tidak ada kamera di sini. Kalau tidak, Maehwa bakal ditargetkan evil editing karena gagal mempertahankan ekspresi sabar. Pengen banget menutup mulut Geonwoo dengan ulat lipan. Dia rese banget!

♪♫♬

"Selamat siang hadirin semua! Kami menyambut Interstellar The Star Peak 2024! Saya adalah mc utama hari ini, Nam Yihyun! Tidak disangka jumlah penonton membludak dari yang kami perhitungkan. Kami menyukai keantusiasan kalian. Mungkin kalian sudah mengetahui peraturannya. Setelah peserta didik selesai menampilkan pertunjukan, semua penonton di lokasi memberikan suara kepada trainee yang disukai dengan alat vote. Voting suara akan sangat mempengaruhi poin personal trainee. Match pertama, Tim Cloudy, naik ke panggung!"

Separuh stadion heboh meneriakkan nama Go Ha-yoon yang memang punya visual menonjol. Baik kemampuan menari dan menyanyinya. Apa lagi pesona Kwon Ahreum dan Song Kyo-rim juga tidak bisa diremehkan. Tim pertama ini benar-benar memiliki kumpulan emas.

"A-apa ini? Kenapa Ahreum jauh lebih manis ketimbang di layar?! Suaraku hanya untukmu!"

"Ha-yoon! Lihatlah diriku! Aku mencintaimu!"

Kecuali Yeosu. Lihatlah, di saat gadis-gadis di sekitar histeris oleh Ha-yoon, dia hanya menatap datar seakan tidak tergoda dengan tim satu itu. Tidak buruk, batinnya datar.

Do Jinyoung dan pria berambut putih yang misterius. Itulah targetnya! Yang lain hanya NPC di matanya yang bahkan tak layak untuk test shot. Sebenarnya Yeosu sedikit pemilih.

Masalahnya, ke manakah Yeosu akan memberikan suaranya? Jinyoung atau si rambut putih misterius? Jika Jinyoung lebih baik, maka Yeosu pilih dia, kan? Tapi bagaimana kalau dia keliru? Sial! Seumur hidupnya, tidak pernah dia dilema begini. Cepatlah muncul, rambut putih!

Tim pertama selesai. Dan hasilnya... Ha-yoon mendapatkan 185 suara, Ahreum 105 suara, Kyo-rim dan anggota lainnya di angka standar.

Match kedua, Lee Hangang memperoleh 113 suara. Match ketiga, Moon Jun-oh memperoleh 126 suara. Trainee lainnya memang telah menampilkan yang terbaik, namun tertutup oleh kemampuan center. Mereka tak seburuk itu kok.

Dan match keempat, Tim Melody dimana kelompok yang diwakili Do Jinyoung, seketika terdengar sorakan heboh, lebih heboh dari tim sebelumnya. Do Jinyoung, levelnya berbeda! Koreonya detail dan intens. Dia mengeluarkan karismatik yang kuat. Nyanyiannya juga lembut.

Daripada itu di timnya ada pria berambut putih!

Yeosu mendesah. Ternyata sia-sia dia menaruh ekspetasi. Pria berambut putih itu tidak semencolok Jinyoung. Apa yang dia harapkan?

"Gila, si Jinyoung itu betulan belum debut? Dia sangat spesial melebihi seorang trainee. Ambil suaraku, Jinyoung! Semangat! Semangat!"

"Anggota timnya tak jauh kalah menarik. Lihat yang paling pendek itu, dia semi-tampan! Kalau sudah matang, pasti super duper tampan."

Maksudnya apa? Dia membicarakan masakan?

Penampilan selesai. Tanpa berpikir dua kali, Yeosu pun menyerahkan suaranya ke Jinyoung dan hasilnya... Do Jinyoung memperoleh 188 suara. Timnya mendapat kurang lebih 90 suara.

Tim dengan center-center populer telah tampil. Tersisa Woo Geonwoo. Tetapi, Geonwoo tidak punya fandom seperti Ha-yoon dan Jinyong. Maka dari itu banyak penonton yang mundur ke belakang karena capek berdiri berjam-jam.

Match terakhir pun dimulai.

Huh? Penonton berseru kebingungan. Kenapa mereka mengenai outfit sekolah di saat seragam official Star Peak juga sekolah?

Melodi cheerful memenuhi seisi panggung. Mereka mengenakan seragam sekolah yang berbeda-beda seolah menunjukkan mereka adalah pelajar dari sekolah lain yang tak sengaja bertemu kemudian berteman.

"Go to school, playing game, is a normal life ♪"

"Eating delicious food, going to sleep, is a normal life. Drap but meaningfull ♪"

Penonton kehilangan minat. Bukannya spoiler mengatakan Tim Sunny mendapatkan lagu 'I Stopped Being a Magical' oleh Ashana? Itu adalah lagu fantasi sihir. Tapi kenapa mereka mengubah genre lagunya menjadi slice of life?

"Until one day, the darkest day, everything became different. Everything disappeared ♪"

Lampu stage mati tiba-tiba mengejutkan para penonton. Latar belakang LED yang tadinya cerah, berubah menjadi gambar lingkaran biru yang lama-kelamaan berwarna merah.

"Mysterious gate is a open. Mysterious gate is a open. The disgusting monster is rampant. The sky turns red. The city is filled with shouts of residents. Who can handle this problem? ♪"

Yeosu berngidik. "Mereka menambahkan rap?"

"Therefore you need us! ♪"

Ketika lampu kembali menyala, Tim Sunny tidak lagi memakai pakaian sekolah melainkan kostum ringan khas petarung. Perpaduan kemeja merah yang lengannya digulung dan mengenakan sarung tangan dengan celana hitam. Selain itu, di antara mereka memakai rompi pelindung dan sabuk suspender. Astaga! Mereka seperti hendak pergi berperang atau melakukan akrobatik!

Penonton berseru tertahan. Rupanya mereka mengenakan kostum ganda.

"G-gila. Mereka mencampurkan fantasi dan aksi... Mereka terlihat baddas!"

"GEONWOO MEMANGNYA SEBAGUS ITU?"

Penonton berteriak kala Geonwoo solo dance. Sesuai yang diharapkan dari level S+++.

Benar. Inilah ide Maehwa. Jika tema 'I Stopped Being a Magical' oleh Ashana adalah reverse isekai, maka tinggal dia balikin saja. Dari manusia biasa menjadi manusia super. Dari yang hanya pelajar menjadi pembasmi monster.

Geonwoo, Jihoo, Yoon-Il, Hyunsung, dan Kim Dam perlahan melangkah mundur.

"Tunggu, kenapa mereka jadi berlima? Ke mana satu lagi? Ini kan sudah di momentum ending."

"We will stop being your guardian after the world of peace ♪ Because without us..."

Maehwa muncul di belakang Jihoo yang berdiri di tengah, tersenyum miring seakan hendak mematahkan leher Jihoo.

"You will die," lanjutnya setelah jeda dua detik.

Mereka berenam pun jatuh ke lantai seperti berhasil ditembak, kalah, dan mati.

Untuk pertama kalinya Kim Yeosu merasakan penyesalan teramat telah memberikan suaranya. Dia tidak tahu, ada dua trainee berambut putih.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro