Chp 118. Siapa Itu Song Ina?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kucing?" Jun-oh mengulangi.

"Tidak usah, jangan dibawa serius. Barusan aku hanya melantur." Apa karena terlalu memforsir diri, otak Maehwa jadi mengusulkan hal-hal gila? Sepertinya beristirahat 30 menit takkan cukup.

Obrolan mereka terhenti-sebenarnya memang sudah berhenti karena Jun-oh tidak membalas penolakan Maehwa, berpikir bahwa tema kucing itu menarik-karena Geonwoo tiba-tiba menghampiri keduanya dengan raut wajah bersalah.

"Kenapa, Geon?" tanya Jun-oh.

"Aku minta maaf telah merepotkanmu, Kak Jun-oh. Kakak terus memintaku menjadi center, tapi aku menolaknya dengan membentak kakak berkali-kali. Aku... aku benar-benar tidak sanggup melakukan bagian center. Mentalku belum sekuat itu."

Maehwa berdecak. "Memangnya kenapa kau begitu takut pada peran center?"

Kepala Jun-oh tertoleh secara robotik. Astaga, dari mana datangnya rasa percaya diri adiknya itu? Padahal di pertandingan sebelumnya Maehwa sama seperti Geonwoo, menolak peran penting.

"Itu karena..." Geonwoo mengetuk jarinya. "S-semua bagian center selalu berada di killing part. Jujur saja aku malu kalau harus menarikannya paling depan."

Dan lengang sejenak.

Jun-oh menatap Maehwa yang terlihat memikirkan sesuatu. "Kau yakin kau baik-baik saja, Maehwa? Kau tidak perlu nekat menjadi center jika kau ragu."

"Kalau begitu kau mau jadi centernya?"

"Aku tidak punya pesona seksi sedikitpun dan bisa menjadi center yang gagal. Tapi demi kenyamanan rekan, aku mau-mau saja melakukannya."

"Uwoo!! Kak Jun-oh gentle!" seru Kiyoung dan Haru ternyata menyimak di belakang.

Maehwa mengeluarkan suara puh pelan. Apanya yang tidak punya pesona? Andai Jun-oh tahu kalau level pesonanya adalah R+, bagaimana reaksinya ya?

Bahkan orang seperti Jun-oh pun bisa merasakan pesimisme.

"Terlebih satu lagi, apa kau serius ingin mengambil bagian rapper utama, Maehwa?!" tanya Jun-oh sekali lagi. Dia menggoyangkan tubuh Maehwa. "Bukankah kau trauma jadi rapper karena vote yang tidak memuaskan di babak sebelumnya?! Jangan mengemban bebanku hanya karena kau peduli pada kakakmu ini~!"

Geonwoo, Kiyoung, dan Haru mendengus. Nah kan mulai. Jun-oh si paling tua.

Maehwa ingin menampol kepala Jun-oh yang rese mengganggunya memakai botol air, tapi dia tahan karena ada kamera. "Jangan risau. Aku akan mengurus diriku sendiri," katanya menatap jendela status yang mengambang diam di udara. "Tapi kau harus membantuku, Jun-oh."

Ruang latihan seketika disenter cahaya matahari. Mereka menutup mata silau melihat tubuh Jun-oh bersinar terang. Ya ampun, hiperbola sekali manusia satu itu!

Pertama kalinya...

Untuk pertama kalinya Maehwa meminta bantuannya! Ini sebuah kemajuan. Bagaimana Jun-oh tidak bangga?!

"KATAKAN SAJA, ADIKKU! AKU PASTI AKAN MELAKUKANNYA TERMASUK JIKA HARUS MENGOSONGKAN SUNGAI DALAM SEHARI!"

Sumpah, aku ingin memukulnya.

Entah kenapa Maehwa, Geonwoo, Kiyoung, dan Haru kebetulan memikirkan hal sama.

Maehwa menggaruk pipi. "Sebenarnya aku hanya ingin bertanya sih, bukan hal besar. Apa kau tahu siapa itu Song Ina?"

Dan di sinilah Maehwa, di depan rumah sakit Sungin-dong. Ekspresi puas tercetak di wajahnya karena berhasil menyingkirkan Horus berkat Dain.

Dengan begini, karakter troll tersisa di Star Peak adalah Dong-Moon. Tapi mari pikirkan si dakjal itu lain kali karena Maehwa harus mengerjakan misinya.

Apa pun yang terjadi dia harus berhasil mendapatkan tanda tangan Song Ina malam ini juga. Jika ingin timnya menang, Maehwa harus jadi center yang mumpuni. Maka dari itu dia butuh poin status untuk meningkatkan pesona dan rapnya.

'Kau tidak tahu Song Ina? Astaga, dia itu leader grup FANTASIZE! Girlband yang dilahirkan oleh Star Peak juga! Katanya kontrak mereka akan berakhir tahun ini, bertepatan dengan final Star Peak.'

Begitulah yang dijelaskan Jun-oh.

'Tetapi sekarang Senior Ina lebih aktif menjalani profesi aktris. Ah, apa kalian tahu kalau Senior Ina terlibat dalam drama romantis yang sangat diminati? Dia beradu akting dengan Baek Wonya, aktor spesialis drama cinta-cintaan.'

'Oh, aku tahu! Kakakku menonton drama itu! Kalau tidak salah judul dramanya Is She Really My Medicine? Dan Senior Ina menjadi Second Couple di sana.'

Begitulah percakapan Geonwoo dan Haru.

'Aku memfollow Mestagram Pak Baek Wonya-iya, aku fansnya. Pukul lima sore tadi beliau memposting foto bersama kru Is She Really My Medicine? Sepertinya mereka menjalani syuting tetap di sekitar daerah Sungin-dong. Ada Senior Ina lho!!!'

Dan demikian informasi dari Kiyoung.

Masih pukul delapan malam. Maehwa harap dia tidak kecolongan karena tidak mudah untuk keluar dari asrama Scarlett. Dia diizinkan pergi beberapa jam oleh penjaga dengan alibi ingin memeriksa lukanya. Maehwa harus memanfaatkan waktu yang tipis ini untuk meraih tanda tangan Song Ina. Tak ada tunda-menunda.

Harus malam ini.

*

Tidak sulit menemukan lokasi syuting 'Is She Really My Medicine?'. Ina itu terkenal, terlebih ada aktor Wonya. Maehwa hanya perlu mencari kerumunan penggemar, mobil-mobil berparkiran, dan tenda. Maka bingo! Di sanalah tempatnya.

Maehwa bersembunyi di balik pohon, berdecak melihat banyaknya bodyguard mengelilingi lingkungan itu, menjaga para penggemar tidak melewati garis batas.

Satu, bagaimana cara dia masuk? Dua, dari derasnya lautan manusia, di mana dia bisa bertemu Ina? Tiga, apa dia bisa berbicara empat mata dengan seorang aktris tanpa memicu hal negatif?

Tak ada pilihan selain masuk diam-diam.

Baru satu langkah meninggalkan pohon, dua orang keluar dari mobil hitam. Seorang wanita muda dan paman-paman pemarah. Ck! Maehwa kembali melompat ke tempat persembunyiannya, menguping. Tampaknya dua orang itu sedang membicarakan kelangsungan syuting hari ini.

"Lagi-lagi begini? Haah, dasar figuran tak berguna! Pertama, alergi bulu. Kedua, takut digigit. Ketiga, lengan yang lemah. Mengangkat anjing Golden Retriever saja tidak bisa. Mereka sebut dirinya lelaki?"

Si wanita tersenyum kecut, berbicara hati-hati. "Golden Retriever memiliki berat 34 kilogram, Sutradara Songqie. Apalagi kata pemiliknya anjing ini anjing yang sehat dan suka makan hingga beratnya 37 kilogram. Mungkin sebaiknya kita menukar adegannya dengan membiarkan anjingnya berjalan, tidak digendong."

"Tidak!" sergah Sutradara Songqie tegas. "Aku menginginkan adegan yang dramatis. Buang figuran sampah itu. Apa kita tidak punya orang tambahan? Yang tidak alergi, yang tidak penakut, dan yang tidak letoy."

"Semuanya memilih mundur, Pak. Terlebih anjing ini sepertinya cukup selektif juga. Ia akan menyalak kalau ia tak suka."

"Kalau begitu cari pria random di luar sana! Mereka pasti akan langsung setuju jika digoda dengan uang."

Dan Sutradara Songqie pun berlalu, kembali masuk ke lokasi syuting.

Maehwa bergumam dalam hati. Umm, sepertinya syutingnya tidak berjalan lancar? Yah, bukan urusannya juga-

"Si pria tua emosian itu!" Si wanita yang merupakan asisten sutradara, melempar topinya ke tanah dan menginjak-injaknya, mengagetkan Maehwa. "Pandai menyuruh saja! Dia pikir aku tidak berusaha keras apa?! Kalau bukan atasanku, sudah kudorong dia ke lautan sejak lama!"

Sebelum dia ketahuan, lebih baik Maehwa kabur dari sini secepatnya.

Sayangnya mata wanita ini tajam seperti mata elang. Dia menangkap sosok Maehwa sebelum berbaur dengan kerumunan penggemar. Kedua alisnya bertaut.

"Siapa pria berambut biru itu?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro