Chp 27. Terpancing? Kau Kalah!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

- Terlalu cepat menilai Jinyong pemain hebat di sini. Lihatlah, Yihwan benar-benar menggila seorang diri di base musuh!

- Sial. Tiba-tiba aku jadi stannya Yihwan.

- Syukurlah, Jinyong selamat! Aku tidak terima dia mati begitu saja :(((

- Aku pamit guys. Geonwoo telah mati.

"Alur pertandingan berputar sepenuhnya. Yang awalnya Jinyong memegangnya, sekarang peserta Byun Yihwan yang bertarung di dalam zona. Apakah dia tidak takut ditembak out jika pelurunya habis?"

"PD mengatakan pemain diperbolehkan looting senjata lawan. Peserta Yihwan memanfaatkan peraturan itu untuk memburu pemain dan shooter."

Irie tersenyum miring. "Hee, apa benar dia mengincar keduanya? Menurutku Byun Yihwan hanya mengejar pemain."

Apa? Rawan menatap tak mengerti. Lantas, siapa yang membunuh dua shooter barusan? Apakah partnernya seorang support? Yihwan hanya sendirian di sana.

Tapi, game ini semakin sulit karena pemain yang tersisa berhati-hati menunjukkan diri karena tidak mau di-lock oleh Yihwan. Saat ini mereka hanya bisa mengandalkan Shooter menyibukkan Yihwan selagi mereka melaju ke garis finish.

"Oh, coba lihat ini! Pemain Byun Yihwan dikepung oleh tim Hyun Dongyun dan Baek In-tak, kemudian ada dua Shooter memblokir akses kaburnya! Jalan buntu."

Irie menjentikkan jari. "Nah, sekarang dia kena batunya kan. Perbuatannya sama dengan tindakan bunuh diri. Ini seperti siapa yang mati duluan. Dia atau musuh."

Yihwan mengepalkan tangan, tidak bisa bergerak ke mana-mana. "Cih!"

"Kau pikir kami akan membiarkanmu menggila berkepanjangan, Yihwan? Mari kita jinakkan anjing liar ini. In-tak, pergi ke kanan dan habisi dia bersama!"

DOR! DOR! DOR!

Pertandingan semakin sengit. Yihwan keteteran menghindari kombo Hyun Dongyun dan Baek In-Tak sambil memberikan damage pada duo Shooter di belakangnya. Dia semakin terdesak karena dia mendapatkan tembakan kedua.

"Kondisi pemain Yihwan benar-benar kritis! Dia diambang kematian. Di manakah partner Yihwan berada? Apa dia takkan membantu rekannya yang kesusahan? Dia akan kesulitan menuju kemenangan jika mengabaikan rekan timnya."

- Partner Yihwan siapa sih?! Aku greget sumpah! Dia bertarung sendiri dari tadi membasmi Shooter seolah sedang bersih-bersih musuh. Tolongin dia dong!

- Aku akan kasih report partner Yihwan yang tak becus. Kasihan Yihwan :((

- KELUAR KAU PARTNER YIHWAN! KUSPAM REPORT JIKA KAU BIARKAN DIA MATI!

"Tunggu... Lihatlah, pemirsa! Pemain Jinyong mengendap di antara Shooter! Tidak hanya dia, pemain Moon Jun-oh juga bergegas melewati area baku tembak... Lho, kenapa dia hanya lewat?! Apa Shooter tidak melihat sosoknya? Bagaimana menurutmu, Irie Han? Apa mungkin pemain Moon Jun-oh lah pengkhianatnya?"

"Pemain Jinyong sudah jelas akan mencuri kill. Dia takkan berani menampakkan diri karena nyawanya tersisa satu. Lalu Shooter tengah disibukkan oleh perlawanan ketat pemain Yihwan. Makanya mereka tidak sempat memperhatikan lingkungan. Pemain Hyun Dongyun dan Baek In-Tak memang meng-locked Yihwan sebagai musuh utama, namun bukan berarti mereka mengabaikan dua Shooter di belakang Yihwan. Kalau partner Yihwan tak bergerak, sudah jelas dia takkan bertahan—"

DOR! DOR! DOR!

Pemain Baek In-Tak didiskualifikasi!
Pemain Hyun Dongyun didiskualifikasi!

- ?! EH? Apa itu barusan??

- Lho, kok, sejak kapan In-Tak dan Dongyun kena tembakan kedua? Nyawanya masih 3 tadi! Apa ada musuh lain di sana??

- Apa mungkin itu ulahnya Jinyong? Hanya dia yang berada di sana merujuk Jun-oh main pergi begitu saja.

- BUKAN! ITU BUKAN PERBUATAN JINYONG! DIA JUGA TERKEJUT DENGAN KILL MISTERIUS ITU!

"Apa yang terjadi barusan? Itu berlangsung cepat sekali!" Rawan terbengong-bengong, tak jauh kalah kaget dari penonton. "Tahu-tahu seseorang mendapatkan tiga kill, dua player dan satu shooter. Apakah Jinyong yang melepaskan tembakan? Tapi kenapa justru dia yang terlihat paling kaget di sini? Pak Irie Han, tolong beri penjelasan! Saya benar-benar bingung!"

"Ini..." Wajah Irie berseri-seri. "Ini sungguh menarik sekali. Ada pemain asing sembunyi di sana. Dia menunggu Jinyong melepaskan shoot untuk menghabisi masing-masing satu nyawa pemain Dongyun dan In-Tak, kemudian dia pun mengambil shoot terakhir mendahului Jinyong dan mencuri killnya. Cerdik! Siapa dia?

"Ada seseorang di atas balok jerami! Aduh, kameramen, tolong close-up dong."

Yihwan menghela napas panjang, membereskan Shooter terakhir yang ada di gang itu. "Aku pikir aku akan mati. Apa yang membuatmu terlambat, Kak Maehwa? Jangan bilang kakak ketiduran."

- ?! MAEHWA? ITU MAEHWA??

- DIA YANG NYAMPAH KILL-NYA JINYONG? GENIUS! Dia memanfaatkan tembakan sekaligus mengembat buruan musuhnya!

- Sudah kuduga, God Maehwa ikut bermain.

"ITU PEMAIN HAN MAEHWA! Dia ternyata mendukung partnernya dari jarak jauh, dan senjatanya... Hah?!" Rawan melotot. Irie tak berhenti-henti tersenyum puas.

Maehwa meloncat dari atas balok-balok jerami, merangkul senapannya ke pundak. "Maaf. Aku harus menunggu hanta-mu selesai," katanya datar, memungut senjata yang dijatuhkan Shooter. "Pistol USP, huh?"

Rahang Rawan dan Irie mengeras. "PARTNER BYUN YIHWAN SEORANG SNIPER!!! Bukankah dia sangat diuntungkan? Kupikir senjata senapan tidak diikutsertakan!"

Yihwan menelengkan kepala. "Hanta?"

"Yah, momentum melakukan serangan penuh. Ayo pergi. Waktunya tinggal 12 menit. Sebentar..." Maehwa tersenyum miring, menendang pistol USP barusan yang memiliki peluru ke belakang. "Nah, sudah selesai. Yihwan, bersiaplah."

"Hah? Apa maksudmu? Masih ada musuh? Di sini sudah zona aman kok, Kak."

"Lakukan saja. Kita harus mencelupkan kaki ke air untuk memancing hiu."

Rawan menggebrak meja (si paling terbawa suasana). "ASTAGA! Apa yang dilakukan peserta Han Maehwa?? Kenapa dia memberikan pistol pada musuh? Apa dia tidak sadar ada pemain Doo Jinyong bersembunyi di dekat situ? Mereka sudah beruntung karena Jinyong kehabisan peluru, tapi dia malah menendang pistol ke arah lawannya! Bukankah ini artinya dia meminta lawan membunuh mereka?"

"Benarkah?" Irie terkekeh. "Menurutku, peserta Han Maehwa malah memprovokasi Doo Jinyong. Dan itu akan terjadi."

"Memprovokasi? Apa maksud anda?"

Jinyong menyambar pistol yang tergelincir ke kakinya, langsung melangkah maju ke Yihwan dan Maehwa yang tidak menyadari keberadaannya. "Terima kasih pistolnya, Kak Maehwa—eh?"

Moncong pistol senapan tertodong lurus ke perut Jinyong. Berbeda dengan Yihwan yang tersentak akan kehadiran Jinyong, Maehwa dengan tenang menyambut serangan Jinyong. Tersenyum santai.

"Terpancing artinya kalah," kata Irie menyeringai. "Peserta Han Maehwa sengaja memberikan pistol ke Doo Jinyong karena tahu itu pistol jarak dekat. Makanya dia menunggu Jinyong bergerak."

"Bye~" Maehwa menarik pelatuk. DOR.

Pemain Doo Jinyong didiskualifikasi!

~To be continued~

Maehwa kita keren banget ya di sini. Oh ya, jangan khawatir. Draft udah 40 chapter kok. Don't forget star dan comment aja, Interstellar yang budiman (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)









Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro