Chp 28. Matilah Demi Rencanaku

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Para pemain yang tersisa: Han Maehwa (3), Byun Yihwan (1), Moon Jun-oh (3), Ryo Ho-soo (2), Park Daejung (1).

Shooter tersisa: Nomor 5, 2, 7, dan 1.

Jumlah viewers streaming: 10.256.845!

- GILA! GILA! Maehwa keren banget.

- Hari ini aku memutuskan jadi stannya Maehwa dan maaf aku sudah koar-koar tak jelas tadi. Aku tidak tahu dia sedang merencanakan sesuatu.

- Aku sudah jatuh cinta padanya sejak live streaming self-promotion.

- Padahal Jinyong atletis, tapi Maehwa mengalahkannya memakai strategi. Kenapa aku baru tahu tentang Maehwa sih??

- Selain jago game online, dia juga sama jagonya di game perang offline. Aku mendukungmu, God Maehwa!!

- Kenapa kamu termakan provokasinya, Jinyong... Tapi tidak apa. Kamu sudah berjuang dengan baik!

- Maehwa! Teman hyungku menjadi fanboy gara-garamu! Tanggung jawab.

- Wkwkwk, makanya jangan terlalu keren.

- Yihwan juga keren. Dia brutal di zona musuh. Aku dukung mereka menang deh.

"Apa yang harus kita lakukan, Kak? Waktu kita semakin mepet. Kita butuh rencana selanjutnya," kata Yihwan baru saja mengalahkan Shooter nomor 7.

"Hemm..." Maehwa berpikir. Moon Jun-oh berpisah dengan Park Daejung di awal dan menghadang timnya Doo Jinyong. Jika melihat nyawanya tinggal satu, itu berarti Daejung fokus farming Shooter.

Sepertinya mereka tidak berniat menang dengan mengambil bendera dan menandai juara kedua. Itu hanya spekulasi Maehwa semata, tapi kalau benar?

"Kurasa kita harus mencari Ryo Ho-soo dan mempertemukannya dengan Park Daejung sambil mengundang Shooter. Biarkan mereka saling berhadapan dan kita embat kill-nya." Maehwa akan bertaruh.

"Nyampah bukan gameplay-ku banget. Tapi karena Kak Jun-oh masih memiliki 3 nyawa, kita harus menjaga nyawa Kak Maehwa baik-baik untuk duel 1 versus 1 nanti. Oke, aku akan jadi tank-dealer."

"Tim Maehwa-Yihwan mulai bergerak, pemirsa! Sepertinya mereka sudah memutuskan langkah berikutnya! Bagaimana menurutmu, Pak Irie Han? Kira-kira apa rencana mereka?"

"Kurasa mereka harus mewaspadai pemain Moon Jun-oh karena dia dan pemain Han Maehwa sama-sama memiliki 3 nyawa. Ini akan berakhir 1V1 jika pemain Maehwa berhasil melindungi nyawanya sampai bertemu dengan Jun-oh."

- Ulasan Irie benar, tapi senjata Maehwa tidak cocok untuk pertarungan jarak dekat. Dia harus ganti senjata.

- Kalau tidak salah weapon Jun-oh adalah UMP, spesialis jarak dekat. Maehwa bisa langsung out jika dia tidak mengganti senapannya. Tukar senjatamu, Maehwa!!!

Sayangnya... DOR! Satu tembakan kejutan mengenai perut Maehwa. Dia cekatan mundur sambil menarik Yihwan, bersembunyi. Alih-alih mencari Ho-soo, malah targetnya langsung yang mencari mereka. Persiapan melawan Moon Jun-oh jadi berantakan.

"Ah! Dasar apes, Maehwa kehilangan satu nyawa. Peluang menang dari Jun-oh berkurang." Rawan mendesah jengkel.

- Sejak kapan Ryo Ho-soo ada di sana?!

- Tidak, Maehwa! Yihwan! Cepat kabur!!!

- Sudah pasti Jun-oh yang menang.

Maehwa selesai mereload senapannya. "Yihwan, pelurumu sisa berapa?" tanyanya.

"Empat. Kakak tiga, kan? Kita di tebing krisis. Bakal sulit menang nih."

Shooter nomor 5 didiskualifikasi!

Baik Maehwa, Yihwan, maupun Ho-soo tersentak mendengarnya. Lagi-lagi Daejung membunuh Shooter. Maehwa tersenyum miring. Kalau begini, dia bisa memaksa menjalankan siasatnya.

"Apa ini?! Pemain Maehwa dan Yihwan nekat keluar dari persembunyian menantang pemain Ho-soo... Eh?! Maehwa dan Yihwan bertukar senjata!"

Ryo Ho-soo kehilangan satu nyawa, begitupun Maehwa (nyawanya sisa satu) . Tapi anehnya, jangankan langsung menghabisi Ho-soo, dia justru melewatinya yang sedang reload dan berlari ke kanan.

- Astaga! Apa yang kau lakukan, Maehwa? Itu kesempatan emas untuk membunuh Ho-soo lho! Kenapa malah pergi??

- Dia membuang kesempatannya begitu saja. Apa dia bodoh?

- Kali saja dia merencanakan sesuatu lagi.

- Tuh, kan, nyawanya tersisa satu. Sudah pasti kalah nih. Dia terlalu berhati-hati.

"Reaksi pemirsa menjadi heboh karena tindakan bodoh pemain Han Maehwa. Yah, itu patut disayangkan karena dia pergi tanpa membunuh. Bagaimana menurutmu, Pak Irie Han? Mengapa Maehwa mengabaikan target yang sekarat?"

Irie tidak menjawab, fokus menonton layar.

Seperti yang diharapkan para penonton, Ho-soo mengejar Maehwa dan Yihwan yang sudah kembali memegang senjata masing-masing.

"Kuharap kakak punya siasat untuk menang karena merelakan momentum tadi," kata Yihwan serius.

"Kau tidak lupa lenganku sedang terluka, kan? Aku ingin mendapatkan posisi angle deal yang mendukung performaku. Seperti di sini misalnya..."

"Arghh!!" Rawan beranjak bangkit. "Sungguh tidak beruntung! Tim Maehwa-Yihwan bertemu dengan pemain Park Daejung yang memburu Shooter! Dengan cepat Daejung menukar targetnya!"

"Benarkah? Menurutku inilah yang direncanakan pemain Han Maehwa," ucap Irie menyeringai.

Daejung melepaskan tembakan, bertepatan dengan munculnya Ho-soo (mereka dikepung dari depan dan belakang). Maehwa langsung menarik Yihwan untuk merunduk. Tembakan Daejung miss dan mengenai Ho-soo. Tak mau tinggal diam, Yihwan pun counter dengan menembak Daejung. Sementara Maehwa mengincar Shooter yang duel dengan Daejung sebelum mereka datang.

Pemain Ryo Ho-soo didiskualifikasi!
Pemain Park Daejung didiskualifikasi!
Shooter nomor 1 didiskualifikasi!

- ASTAGA! AKU TIDAK BERNAPAS DIBUATNYA!

- Benar-benar kombinasi tim yang mengerikan! Mereka sangat kompak mengisi serangan!

- Jadi Maehwa sengaja membiarkan Ho-soo hidup untuk dijadikan auto-target melawan Daejung. Pemikiran licik macam apa itu? Dia terbiasa main game!

- Tuh kan! Apa kubilang! Dia merencanakan sesuatu lagi. Sekali dayung, dua tiga pulau terlewati. Maehwa pintar sekali.

- MC sampai tercengang, wkwkwk.

Dengan begini yang tersisa Han Maehwa, Byun Yihwan, Moon Jun-oh, dan Shooter nomor 2. Tapi masalahnya, nyawa Maehwa-Yihwan sama-sama tinggal satu sementara Jun-oh masih tetap utuh.

"Ayo cepat looting, Kak. Peluru kakak sisa satu, kan? Masih ada kak Jun-oh yang tersisa... Huh?"

Maehwa menodongkan senapannya ke Yihwan yang membungkuk mengambil amunisi, menyeringai. DOR!

Pemain Byun Yihwan didiskualifikasi!

- ?! DIA MEMBUNUH REKANNYA SENDIRI??

- JANGAN-JANGAN DIA PENGKHIANAT-NYA?!

- INI GILA! MAEHWA 'PENGKHIANAT'-NYA!

"Mustahil! Pemain Han Maehwa pengkhianat?! Aku tertipu oleh kerja sama timmya!" Bukan hanya Rawan, Irie pun juga kaget ketika Maehwa menembak Yihwan. Prediksinya meleset jauh.

"Matilah demi rencanaku," gumamnya.

Maehwa mengambil item drop—shotgun Yihwan, mereloadnya. Sedangkan senjatanya—senapan rifle—dia letakkan di punggung. Baiklah. Garis kemenangan sudah di depan mata.

Yang tersisa adalah pertempuran melawan Jun-oh. Ini yang terakhir.

~To be continued~

Don't forget star dan comment aja, Interstellar yang budiman ( ̄∇ ̄)


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro