Chp 30. Lee Hangang, Kau...

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

*

Sejak di kafetaria, Yihwan terang-terangan menatapku dengan masam dan sinis. Beda dengan trainee yang tidak ikut bermain. Mereka menatapku terkagum-kagum.

Aku sudah menjelaskan 'ini demi kemenangan kita', tapi anak itu ngambek karena aku tidak memberitahu apa pun soal rencana nekatku.

Menurut kamus progamer Im Rae, kau harus menipu temanmu untuk mengelabui musuh. Kalau kukatakan begitu, anak tantrum ini pasti makin mengamuk. Jadi yah aku diam saja, menghabisi makananku.

Ruang latihan.

"Selama Maehwa dan Yihwan bermain, aku sudah memilah lagu-lagu senior FANTASIZE yang sekenanya memiliki unsur bangsawan," ucap Do Woo memakai kacamata. Orang dengan visual R+ memang beda. Pakai kacamata pun karismanya keluar. "Dan aku mendapatkan tiga lagu. Sebaiknya coba didengar dulu. Mentor memperbolehkan kita memakai ponsel pada ronde ini."

Humuh-humuh. Aku pikir karena tampangnya bengis dia tidak bisa menjadi pemimpin yang layak. Rupanya dia punya sisi tanggung jawab juga. Memang, ya. Jangan menilai dari penampilan saja.

Aku beralih mendengarkan lagu.

Beeb! Fairy is Calls You! Mengisahkan sosok gadis yang tinggal di desa lalu mengikuti panggilan peri-peri hutan di mimpinya dan tersesat ke sebuah kerajaan yang sunyi. Dia bermain putri-putrian di sana hingga ketahuan oleh pangeran yang diasingkan.

Ah, ini tidak klop denganku. Oke, next!

My Crown was Stolen. Putri Mahkota yang dituduh bukan anak kandung raja. Dia pun dieksekusi sambil mengutuk satu kerajaan bahwa putrinya yang disembunyikan akan menggantikannya menjadi permaisuri.

Njir, ngeri amat. Bagaimana lagu ketiga?

Save The Princess! Lagu horor dimana para putri dikutuk. Mereka harus menemukan kunci misterius di istana mereka untuk lolos dari kutukan kematian sebelum pukul 12 malam. Endingnya ambigu.

Hah? Ini Cinderella versi dark? Apa pun itu, aku takkan memilih lagu terakhir!

"Apa kalian sudah selesai? Kalian bebas berpendapat. Aku pribadi suka lagu kedua. Aku sudah kebayang arah lagunya."

Benar juga. Selain Jiho, di tim ini ada satu orang lagi yang pandai mengaransemen yakninya Sang Leader, Gong Do Woo. Nah! Bagaimana pendapatmu, saudara Jiho?

"Masalahnya, lagu itu dipenuhi not tinggi. Bagian bridge dan chorus dinyanyikan dengan nada tinggi," gumam Jiho.

"Bukankah tim kita punya vokalis yang bagus? Itu tidak begitu buruk, kan?"

Do Woo mengangkat tangan, menengahi. "Kita utarakan dulu semua saran anggota. Bagaimana, Kak Hangang?"

"Lagu pertama terlalu feminim. Sedangkan pita suara perempuan dan laki-laki itu tidak sama. Teknik falsetto kita berbeda. Hmm, mungkin lagu kedua lebih dari lumayan. Soal nada tinggi bisa diatasi dengan penurunan key part saat aransemen. Tapi lagu ketiga juga bisa diaransemen ulang menjadi lembut."

Aku sependapat dengan Hangang. Alih-alih menjadi putri kesayangan peri, kami akan dilihat sebagai setan yang membuat peri-peri hutan memekik ketakutan. Tapi aku tidak sepakat dengan argumen lagu ketiga. Mengubahnya jadi lembut?

"Bagaimana denganmu, Kak Ha Yoon?"

"Aku mau lagu yang stabilitas dengan kemampuan anggota tim supaya kita tidak cekcok pada pembagian part nanti."

Do Woo menoleh kepada Ahram yang tersentak kaget. "Kalau Kak Ahram?"

"L-lagu ketiga allegro musiknya tidak seimbang. Terkadang cepat, terkadang lambat. Jadi aku takkan memilih lagu ini."

"Bagaimana denganmu, Yihwan?"

"Aku suka lagu ketiga," katanya pendek.

Pilihan egois. Bilang saja karena lagu klasik itu sesuai dengan seorang rapper sepertimu. Dia tidak memikirkan orang lain. Memuakkan. Sulit dipercaya aku bermain dengannya tadi sore. Sekarang aku tidak terlalu menyesal membunuhnya.

"Terakhir, Kak Maehwa. Ada pendapat?"

Bagaimana, ya? Sejujurnya aku buntu. Aku tidak menyukai ketiga lagunya. Tapi kalau dicari lagi pasti akan merepotkan. Nona Sistem, apa kau tidak ada ide? Biasanya di saat begini kau memberi quest dadakan.

[Main-Quest telah dibuat.]

Aha. Akhirnya bantuan supernatural—

[Sarankan lagu kedua pada timmu.]

Tunggu sebentar, apa kau serius? Hanya itu pilihan terbaikmu? Lagunya sulit cuk dan bergelora gitu. Bahkan aku tidak yakin bisa menyanyikannya dengan lancar.

Tidak ada pilihan. "Aku pilih lagu kedua."

"Kalau begitu voting lagu kedua lebih banyak ya. Ayo kita buat koreografinya."

~Idol Player~

Gladi resik pertama.

"Emm... Bagaimana ya, anak-anak? Pengurangan key not sudah sempurna. Tapi, konsep utama kalian adalah 'bangsawan', kan? Alih-alih bangsawan, koreo kalian lebih menunjukkan karakter cheerleader. Over hiperaktif."

"Aku setuju dengan Mentor Ise. Koreo kalian tidak ada nuansa semarak sama sekali. Itu menurunkan pesona dan membuat nyanyian kalian jadi bertentangan dengan konsep stage. Pembagian part juga tidak teratur."

Aku pikir aku sudah terbiasa dengan feedback para instruktur, ternyata tidak. Terlebih kenapa ada Direktur Je Wool di sini?! Lihat ekspresinya yang tajam itu! Dia tampak tak puas dengan penampilan kami.

Kalau kupakai skill mind reader... Jangan deh. Aku sudah berjanji untuk sportif.

"Jika kalian ingin mengubah genre lagu, maka ubahlah secara menyeluruh. Jangan lakukan setengah-setengah. Itu hanya membuatnya bentrok dari lagu aslinya," kata Mentor Chanri menambahkan.

Direktur Je Wool mengambil mikrofon. "Apa kalian menurunkan key-nya hanya untuk menyeimbangkan stamina dan melodi? Itu bukan keputusan bijak. Siapa leadernya?"

Do Woo terkesiap. "A-ah, itu saya..."

Para traine terkejut. Lho, kok, bukan Ha Yoon? Aku bisa mendengar suara hati mereka walau tidak menggunakan skill.

"Kenapa bukan Go Ha Yoon? Bukankah di kompetensi sebelumnya dia pemimpin yang cukup baik?" imbuh beliau blak-blakan, seolah ingin bilang Do Woo itu noob. "Apa ada tindakan pengucilan di tim kalian?"

Direktur! Kasihanilah anak bawang bernama Do Woo itu! Dia terlihat ingin menangis!

Tiba-tiba Hangang berbicara.

"Sebenarnya kami sudah mendiskusikan jika Ha Yoon lebih cocok menjadi leader. Tapi dia justru memilih Do Woo membuat kami tidak punya pilihan selain mengikutinya. Saya dan Yihwan menyarankan pilihan lagu yang lebih oke daripada lagu sekarang, tapi kami melakukan vote suara sesuai arahan Do Woo. Kami seperti didikriminalisasi... T-tapi ini keputusan bersama-sama kok!"

Ahram, aku, dan Jiho tersentak. Apa?

Hangang kau... serigala berbulu domba, ya.

~To be continued~

Don't forget star dan comment aja, Interstellar yang budiman ( ̄∇ ̄)





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro