Path-24

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kabar tentang Keeper Super Rookie telah menyebar di Upside Down sehingga mulai jarang Roh Jahat bermunculan di Melawa. Mereka menjadikan Zerka sebagai titik pendaratan ke dunia nyata yang aman.

Tapi siapa sangka? Zerka yang mulanya aman bagi mereka, menjadi zona paling berbahaya hanya dalam satu malam.

Notifikasi sejumlah utra masuk ke rekeningku terus berbunyi sejak aku tiba di kawasan Zerka. Aku benar-benar terkejut di sini sarangnya Roh Jahat. Apa yang mereka lakukan sampai Senya tidak dapat mendeteksi keberadaan mereka?

[2500 utra telah ditambahkan.]

Aku tersenyum miring. Ternyata... Solo itu menyenangkan juga. Aku sudah terbiasa bertarung sendirian hingga tanpa sadar kemampuanku berkembang pesat.

Setelah kabur dari istana kerajaan, aku langsung datang ke sini setelah mencari tahu Profesor Eilif tinggal di Zerka.

Aku berhenti melangkah. "Di sini kah?"

Untuk seukuran pria yang sempat bekerja di Departemen Penelitian Tora, tempat tinggal Profesor Eilif lebih mencerminkan kehidupan masyarakat biasa. Apa dia menyembunyikan rahasia masa lalunya dan menyaru menjadi penduduk tak punya ikatan dengan siapa pun di Pemerintahan?

Kali ini aku pasti akan mendapatkan pencerahan dari misteri Penjelajah Waktu dan kebakaran di Patur 10 tahun silam.

"Apa kau ada urusan denganku, Nak?"

Aku tersentak kaget, menoleh. Seseorang yang kemungkinan Profesor Eilif yang kucari tahu-tahu berdiri di belakangku.

D-dari mana dia datang? Aku tidak dapat merasakan hawa keberadaannya sama sekali padahal insting Keeper digenjot ke level maksimum daripada manusia normal.

Orang ini bukan sembarangan pria!

"Oh! Jadi kau ingin tahu kebenaran dari mesin waktu buatan ilmuwan Tora!"

"A-aku belum mengatakan apa pun."

Dia menyengir. "Jangan takut. Aku takkan melakukan apa-apa padamu. Panggil aku Eilif tanpa gelar profesor. Gelar sialan itu sudah membuat hidupku tak tenang."

Aku mengerjap. Dia ramah ternyata...

*

Gumpalan asap dari secangkir susu vanila hangat mengepul ke wajahku yang mengernyit masam. Aku menundukkan kepala. "Kenapa kau memberiku susu?"

Eilif tertawa renyah. "Kau harus rajin minum kalsium agar tulangmu kuat, Nak!"

Dia pikir aku masih bocah 6 tahun, heh? Lagian aku tidak pendek-pendek amat!

"Jadi, apa yang ingin kau ketahui?"

"Oke. Bagaimana keberlangsungan proyek mesin pemutar waktu? Apakah anda salah satu peneliti di proyek tersebut? Jika iya, apa yang anda lakukan di sini? Apa anda memisahkan diri dari teman-teman anda? Mesin waktunya, apa berjalan lancar?"

"Satu-satu, Anak Muda! Satu per satu."

Eilif berdeham. Aku menyimak serius.

"Dari mana aku harus memulainya? Aku tak tahu. Aku sendiri bingung. Aku hanya bisa menjawab proyek itu tidak berjalan dengan baik. Jika itu sukses, aku tidak mungkin berada di tempat jauh, kan?"

"M-maksud anda, mesinnya... Gagal?"

Eilif tersenyum lalu menggeleng. "Tidak. Mungkin terlihat tidak bekerja di mata mereka, tapi tidak ada satu pun yang sadar mesin itu benar-benar berfungsi."

Aku mengelus dagu, berpikir keras. Maksudnya alat itu bekerja secara pasif? Inilah akibatnya punya kepintaran 50:50. Tidak bisa menyimpulkan dengan benar.

"Haah, aku menyerah!! Tak bisakah anda menjelaskannya dengan gamblang?"

"Sepertinya kau peringkat terakhir di kelasmu, ya," katanya membuatku seketika tertohok. "Tapi baiklah. Akan kujelaskan."

"Seperti yang kukatakan, mesin waktu yang dibuat oleh ilmuwan-ilmuwan yang ada di Tora memang tidak bekerja dengan mencolok, namun itu bekerja diam-diam. Jika kita sendiri yang mencoba alat itu secara langsung, kita takkan mendapatkan perubahan atau pindah ke zaman mana pun. Kita akan berada di terowongan gelap nan dingin tak memiliki ujung.

"Kita melihatnya seperti 'terowongan' tapi sebenarnya 'terowongan' inilah dunia masa lalu. Alasan kenapa kita tidak bisa melihat apa pun di dalam sana selain 'terowongan' gelap karena ia menolak kehadiran kita. Ia tahu, kita bukan bagian dari masa lalu.

"Bagaimana aku tahu? Pimpinan Castillon, seseorang yang mengepalai proyek Mesin Pemutar Waktu, mengorbankan banyak manusia untuk uji coba alat tersebut. Semuanya gagal. Seluruh sukarelawan itu menghilang, tidak berhasil dikeluarkan. Mereka pikir alat itu telah mengantarkan para sukarelawan ke tempat antah berantah atau parahnya tak pernah dilahirkan. Pimpinan Castillon yang panik berusaha menutup insiden ini sebagai kecelakaan kecil. Dia masih punya alasan untuk tidak menghentikan proyek ini—"

"—apa karena ada penyintas yang selamat dari pengiriman sukarelawan ke masa lalu?" potongku, menundukkan kepala.

Eilif menatapku tertarik. "Kau tahu itu?"

Sepertinya aku mulai paham sekarang.

Freddie dan Putra Mahkota Martin adalah sukarelawan yang sukses melewati operasi Mesin Pemutar Waktu. Tetapi seperti yang dibilang Eilif, mereka tak pindah ke masa mana pun sebab 'terowongan' menolak.

Tato yang kulihat di leher Freddie (Putra Mahkota Martin sepertinya juga memiliki tato itu di tubuhnya) mungkin adalah tanda dari keberhasilan mesin waktu.

Aku juga sudah mengerti ingatan yang kubaca di memori Saintess Palsu. Dia tahu rahasia ini dan mengancam salah satu peneliti jika tidak memberinya tumbal manusia, maka dia akan mempublikasikan kegagalan mesin pemutar waktu ke massa.

Kurasa benda yang dimaksud 'terowongan' ini suatu entitas yang memimpin dunia masa lalu atau sesuatu semacam itu.

Tanganku terkepal. Teringat sesuatu.

"Kalau begitu kebakaran di Patur...?"

"Soal itu juga ide Pimpinan karena kami kekurangan sukarelawan tambahan. Dia menggunakan sebuah sekolah kemudian menyamarkannya dengan kebakaran. Dia makin berambisi setelah ada dua volunter yang keluar dari mesin waktu. Nyatanya hasilnya tetap sama. Kupikir 'terowongan' memiliki kepribadian pemilih... Hmm?"

Eilif menatapku yang berdiri dengan aura emosi luar biasa. Amarahku membuncah.

Dari awal aku sudah tahu ada yang tidak beres dari kebakaran itu, tapi tidak kusangka akan jadi begitu jalan ceritanya.

"Kau pikir... ada berapa murid dan guru yang terjebak di sekolah..." Aku menggigit bibir, mengepalkan tangan kuat. "Karena ambisi bosmu... Proyek terkutuk itu..."

Eilif ingin menjawab, namun memilih diam. Dia pun membungkuk ke lantai. "Aku tahu ungkapan maafku tidak bisa mengobati luka lama di hatimu yang sepertinya terbuka kembali, tapi untuk siapa pun yang meninggalkanmu, aku minta maaf sebesar-besarnya mewakili pimpinanku."

BUM!

Terjadi benturan hebat di halaman seakan ada yang baru mendarat secara kasar. Hawa dingin menyergap mendadak. Pintu Langit mengeluarkan aurora terang. Eilif bergegas menuju teras, membuka pintu. Seseorang berpostur tubuh beruang berdiri di sana dengan ekspresi buas.

"S-siapa kau?"

Aku masih bergeming di dalam rumah.

"Eir! Gawat! Roh Jahat level 10 meluncur ke tempatmu! Itu adalah Roh Jahat tingkat paling tinggi di Upside Down!"

Level tertinggi katanya? Kalau begitu waktu kedatangannya tepat sekali.

"Sekali lagi, siapa kau? Dari mana kau muncul... Ng? Anak Muda?" Eilif menoleh kepadaku yang melewatinya dengan dingin.

Roh Jahat itu menyeringai melihatku melangkah ke dekatnya tanpa ekspresi.

"Jadi kau yang disebut Keeper Super Rookie itu? Aku datang ke sini untuk menantangmu, Bocah Budak Surga!"

"Terima kasih sudah datang. Kebetulan, aku menginginkan samsak pelampiasan."

Roh Jahat itu mengernyit. "Hah?"

"Jangan langsung mati, ya?"



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro