S e m b i l a n

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

____

9. Ketahuan

____

Beby menggosok telapak tangannya. Sudah malam, tapi Rios belum juga pulang.

Gadis itu menghela napasnya pelan. Di depan teras rumah Rios, Beby menanti kedatangan cowok itu.

"Beby? Gak nunggu di dalem aja?"

Beby mendongak, "Eh, iya, Pa. Di sini aja, biar nanti sekalian langsung pulang."

Pa yang dimaksud adalah Guntur yang tak lain Papa dari Rios. Guntur ikut duduk di kursi kosong sebelah Beby. "Rios ada bilang apa gitu sama kamu?"

"Tadi sih bilangnya gak bisa ke rumah, cape katanya."

"Tapi pas kamu ke sini dia gak ada?" tanya Guntur.

Beby diam. Gadis itu mengangguk pelan. "Papa pernah muda, By. Masih pacaran, jangan terlalu percaya sama yang namanya hubungan."

Guntur beranjak. Tangannya terulur mengacak puncak kepala Beby. "Papa masuk, ya?"

"Iya, Pa."

Setelah kepergian Guntur, Beby diam seribu bahasa.

Jangan terlalu percaya sama yang namanya hubungan.

Kata- kata itu—tidak! Beby tidak boleh curiga begini. Mana mungkin Rios begitu.

Sebuah motor matic memasuki gerbang. Tak lama, motor itu berhenti tepat di depan teras.

Beby beranjak, "Ke mana aja?"

Si pengendara menatap kaget ke arah Beby. Cowok itu menyimpan helmnya, kemudian berjalan menghampiri kekasihnya. "Kenapa ke sini?" tanya Rios khawatir.

"Kenapa? Gak tau tuh."

Beby hendak melangkah pergi. Namun, Rios menahan gadis itu. "By, udah malem."

"Gue tau."

"Lo tuh yang gak tau waktu. Udah malem baru pulang, ke mana aja?" tanya Beby.

Rios terlihat gelisah. Cowok itu mengusap pipi Beby dengan pelan. "Hei … gue minta maaf."

"Kenapa minta maaf? Punya salah emangnya?"

Rios menghela napasnya pelan. Beby menarik tangannya, "Gue tuh khawatir, Yos. Gue takut lo kenapa-kenapa di jalan."

"Tadi sore lo bilang cape. Makannya lo gak ke rumah gue," sambung Beby.

Beby menatap Rios. Gadis itu menyentuh dagu Rios agar menatap ke arahnya. "Gue tanya, tadi lo ke mana?" tanya Beby.

"Gue …."

Beby menghela napasnya. Gadis itu mengusap dahi Rios yang sedikit berkeringat, "Masuk gih, mandi. Lo pasti cape banget, 'kan?" ujar Beby mulai melembut.

Rios bodoh, seharusnya ia sadar. Beby dan Regita jelas sangat berbeda.

Beby lebih tulus, dan lebih mengerti dengan keadaannya. Sedangkan Regita?

Rios menarik Beby ke dalam pelukannya. Menyembunyikan wajahnya di bahu gadis itu. "Maaf, By."

"Yos, lo kenapa? Lo sakit hati ya sama omongan gue? Yos, astaga … sorry gue gak maksud kaya gitu sama lo."

Rios menggeleng. Cowok itu semakin mengeratkan pelukannya. "G-gue gak mau lo ninggalin gue, By."

"Gue gak mau putus."

"Jangan marah kaya gini."

Beby diam. Putus? Siapa yang ingin putus? Beby bahkan tak berpikir begitu. "Rios, sengklek ya otak lo? Gue gak minta putus loh."

Rios mengabaikannya. Cowok itu melepas pelukannya kemudian menatap Beby. "By, janji sama gue. Jangan ninggalin gue, gue …."

"Drama lo! Sana masuk, mandi, makan, langsung tidur. Gue ada bawa donat tadi, jangan lupa dimakan ya? Gue bikin sendiri, loh!"

Beby tercengir lebar. Rios mengangguk pelan. "Gue gak akan ninggalin lo, Yos."

***

Rios berjalan menyusuri koidor dengan langkah cepat. Pergelangan tangannya ditarik, Rios lantas berbalik. "Apa sih?!"

"Kenapa tadi gak jemput gue?"

"Gue bareng Beby."

Ucapan Rios, sontak membuat Regita melepaskan cengkalannya. "Maksudnya?"

"Re, gue …."

Rios menutup matanya frustasi. Bagaimana cara dirinya menjelaskan pada Regita?

Cowok itu menggenggam tangan Regita kuat. "Gue minta maaf."

"Kita udahin semuanya aja, ya?"

"Apa?"

Rios mengusap wajahnya kasar, "Gue sadar, Re. Gue cintanya sama Beby. Mungkin, kemarin …."

"Lo jadiin gue pelampiasan lagi? Gitu maksud lo?" tanya Regita.

Rios diam. Matanya menatap lekat ke arah wajah Regita yang terlihat kecewa. Tangan Rios terulur mengusap pelan pipi gadis di depannya. "Lo jahat banget, Yos," lirih Regita.

"Re … gue gak tau, gue gak ngerti kenapa gue tiba-tiba ngajak lo balikan—"

"Kalian balikan?"

Tubuh Rios menegang. Cowok itu sontak membalikan badannya. "B-Beby."

Beby menggeleng tak percaya. Gadis itu terkekeh pelan, "Yos, lo … astaga."

Rios berjalan mendekat. Cowok itu hendak meraih tangan Beby, namun Beby menghindar. "Lo kenapa sih, Yos?"

"Gue ada salah?" tanya Beby.

"By, gak gitu. Denger gue dulu."

"Gak ada yang harus gue denger, Yos. Semuanya udah jelas."

Rios menggeleng. Tidak, ia tak mau kehilangan Beby, Rios memeluk Beby. Cowok itu mencium puncak kepalanya beberapa kali. "By, jangan gini."

"Lo yang buat gue kaya gini," lirih Beby.

Beby mendorong tubuh Rios. Gadis itu menatap kekasihnya kecewa, "Kita putus."

"By!" Rios berteriak kala Beby berlari meninggalkannya dan juga Regita.

Tidak, ini tidak boleh terjadi!

"BEBY!"

Rios membuka matanya. Cowok itu menatap ke arah ponselnya yang berdering di samping tempat tidur.

Ia hanya bermimpi.

Rios mengusap wajahnya kasar. "Beby."

Cowok itu buru-buru meraih ponselnya. Dengan segera, ia mematikan alarm dan menghubungi Beby.

Namun, niatnya terhenti kala nama Regita tertera di ponselnya.

Rios berdecak pelan, "Hallo."

"Udah bangun? Jangan sarapan, gue bikinin sarapan buat lo. Lo jemput gue kan?"

Rios diam, jemput? Rios ingin bersama Beby hari ini, tapi … bagaimana jika mimpinya benar-benar terjadi?

Rios menggeleng, "Oke."

Rios mematikan ponselnya.

"Rios, udah bangun? Mandi cepetan, Beby udah di bawah."

Senyumnya perlahan mengembang. Cowok itu bangkit kemudian berlari meninggalkan kamarnya.

Di dapur sana, Beby tengah sibuk menyiapkan makanan yang sepertinya, sengaja gadis itu bawa.

Rios berdiri di belakangnya. "Bawa apa?" bisik Rios.

"Rios!" kaget Beby.

Gadis itu menatap sekitar, kemudian, ia mendorong tubuh Rios dengan kesal. "Mandi sana, bau banget."

"Makan nih bau." Rios merangkul gadis itu dengan gemas.

"Rios ih, mandi cepetan. Gue udah bawa makanan spesial banget pokonya, ini resep baru dari Mama … gue bikin sendiri, pokonya lo harus sarapan hari ini."

Rios diam. Cowok itu menatap makanan yang sudah tersalin rapi di piring. "By," panggil Rios ragu.

"Hm?"

"Gue … gak sarapan hari ini."

TBC

Gas! Sok gas!

Lebih setuju Rios Beby putus, atau Rios putus sama Regita?

Cape-Cape masak eh gak dihargain, bagusnya di apain nih?

Ada yang ingin disampaikan untuk Rios

Beby

Regita

See you!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro