ES ~ Bab. 3 - Cleanse

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

oleh heiwahann

Dari: Kania Febrya Putri <>

Kepada: Heiwa Hann <>

Tanggal: 30 Agustus 2020 21:00

Subjek: Persetujuan Pelaksanaan Expressive Writing Therapy

Dear, Heiwa Hann.

I hear that your one word is Heiwa, belongs to your name, mean peace. Aku harap itu bukan sekadar nama, tetapi pengingat ketika menghadapi segala rintangan kamu harus selalu tenang.

Kamu tahu betul ilmu jiwa itu seperti apa. Tenang. Lakukan Internal Family System (IFS), bangun resiliensi yang kokoh, dan pilih koping terbaik.

Het spijt me, aku tidak memperkenalkan diri dengan baik. Aku adalah Kania Febrya Putri, berperan sebagai orang yang membantu kamu untuk membangun resiliensi. Di sini aku akan menawarkan kamu untuk melakukan expressive writing therapy. Tentu kamu sudah pernah mendengar dan membaca semua tentang expressive writing therapy, termasuk manfaatnya. Oleh karena itu, jika kamu bersedia untuk melakukan terapi tersebut, silahkan kirim tulisan yang kamu buat ke alamat email ini. Dengan senang hati aku akan membacanya.

Terus berjuang dan berproses menjadi manusia yang utuh. Tot gauw. K.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 30 Agustus 2020 21:36

Subjek: Re: Persetujuan Pelaksanaan Expressive Writing Therapy

Dear, Ns. Kania Febrya Putri.

Terima kasih atas tawaran yang telah kamu berikan. Tentu aku bersedia untuk melakukan terapi tersebut. Aku akan mulai mengirim tulisan setiap pukul 9 malam. Mungkin tidak bisa setiap hari, tetapi akan aku usahakan.

Sampai jumpa.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 1 September 2020 21:02

Subjek: Udara

Seperti udara. Aku ingin tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan kehadirannya. Mengingat jam terbang menulisku tidak seberapa dibandingkan dengan yang lain. Pengalaman menulis yang aku punya tidak banyak. Jika itu cerita, maka tidak ada. Aku diam, menyimak. Look, listen, and feel.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 2 September 2020 21:06

Subjek: Hapus

Aku terkagum-kagum. Cerita yang dibuatnya mengalir begitu saja. Sayangnya aku tidak banyak membantu. Namun, ada satu emosi yang tidak aku suka. Bukan sedih, tetapi kesal. Kenapa dia menghapus bagian yang aku buat?

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 3 September 2020 21:03

Subjek: Ambang

Selesai. Untaian kalimat yang kami buat selesai. Jangan bertanya apa bagianku. Aku tidak berkontribusi banyak. Kadang menyebalkan ketika masalah harga diri rendah situasional naik ke permukaan. Apalagi ketika resiliensi sedang berada di bawah ambang. Sampai sekarang aku belum berani menonton It's Okay To Not Be Okay.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 4 September 2020 21:05

Subjek: Setitik Kontribusi

Di hari yang penting dia tidak muncul. Dia benar-benar menghilang. Aku bertanya, apakah hanya aku yang tidak punya malu? Berani hadir meski setitik kontribusi.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 5 September 2020 21:09

Subjek: Tuntas

Emosi yang aku rasakan harus tuntas. Tidak boleh ada penyangkalan, apalagi berpura-pura bahwa semua baik-baik saja. Meski jemariku memutih dan berubah dingin. Ditambah kontraktilitas jantung sedang gemar berada di atas rata-rata, aku bertekad untuk bertanya. Setidaknya haus yang aku rasakan harus terpenuhi.

Aku tidak mengajukan ribuan pertanyaan. Hanya satu. Lebih tepatnya validasi. Apakah dia sedang punya masalah atau tidak. Aku tidak ingin tahu apa masalahnya secara terperinci. Itu bukan ranah yang mengharuskan aku untuk masuk. Lagi pula semua orang punya masalahnya masing-masing. Aku tidak mau menjustifikasi masalah dia hanya seberat kapas atau buku Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 6 September 2020 21:01

Subjek: Maaf

Dia membenarkan bahwa sedang ada masalah. Aku tidak memperpanjang lagi karena niatku hanya ingin validasi. Aku juga tidak mau membuang satu menit hanya untuk amarah. Sedangkal pemahamanku, ini hanya permainan. Jika aku harus berkompetisi, maka aku lebih senang untuk melawan batasan dalam diri, bukan orang lain. Oh, jika ada yang menantangku untuk melawan waktu emas, dengan senang hati aku terima.

Ingatkan aku untuk memberikan asuhan bagi harga diri rendah situasional.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 7 September 2020 21:08

Subjek: Kode

Apakah aku sudah mengatakan bahwa aku sangat membenci kode, sandi, dan rangkaian huruf atau angka yang tidak pernah berhasil diterjemahkan oleh daerah parietal dan Wernicke di kepalaku? Jika belum, aku akan dengan lantang mengatakan bahwa aku sangat membenci hal-hal tersebut. Aku tidak sepandai itu.

And almost is never enough.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 8 September 2020 21:03

Subjek: Baru

Ada yang baru. Namun, aku tidak bisa bergabung. Aku tahu mereka sibuk membuat cerita, tetapi aku benar-benar tidak bisa turun tangan. Jika itu berkaitan dengan masa depan, aku akan menjadi sangat kejam.

Aku menghabiskan waktu memandangi layar laptop. Tidak satu atau dua kali aku mengalihkan perhatian pada buku karya The Committee on Trauma. Bukunya menarik, sangat berwarna. Terdapat gambar yang membuatmu tidak bisa makan jika kamu punya trauma pada cairan berwarna merah.

Jangan khawatir. Buku yang aku punya adalah edisi terbaru yang asli. Bahasanya masih menggunakan Inggris, bukan terjemahan yang kadang sulit untuk dimengerti.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 9 September 2020 21:07

Subjek: Selesai

Akhirnya aku bisa berpindah fokus. Aku tidak lagi memandangi laptop yang menampilkan data-data. Aku bisa kembali pada tugasku di komunitas menulis.

Aku membaca cerita yang telah dirangkai ulang oleh anggota. Bagus. Menceritakan tentang pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pria dengan Dissociative Identity Disorder (DID). Agak mengganggu sebenarnya. Seolah gangguan identitas disosiatif tampak umum di masyarakat, nyatanya tidak.

Jika jiwa itu mudah, semua orang tidak harus mengalami gangguan atau masalah kesehatan jiwa. Namun, itu juga tidak sulit. Hanya butuh proses.

***

Dari: Kania Febrya Putri <>

Kepada: Heiwa Hann <>

Tanggal: 18 September 2020 19:00

Subjek: Hallo

Dear, Heiwa Hann.

Sepertinya kamu sudah lama tidak berbagi tulisan. Apakah kamu baik-baik saja? K

***

Dari: Heiwa Hann <> 

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 18 September 2020 19:04

Subjek: Re:Hallo

Beberapa hari ke belakang aku tidak baik.

***

Dari: Kania Febrya Putri <>

Kepada: Heiwa Hann <>

Tanggal: 18 September 2020 19:09

Subjek: Re: Hallo

Apakah kamu sudah merasa jauh lebih baik sekarang? K

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 18 September 2020 19:13

Subjek: Re: Hallo

Ya, aku sudah lebih baik dan aku akan kembali menulis.

***

Dari: Kania Febrya Putri <>

Kepada: Heiwa Hann <>

Tanggal: 18 September 2020 19:13

Subjek: Re: Hallo

Syukurlah, tetap berjuang dan terus berproses, ya! K

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 19 September 2020 21:01

Subjek: Hello Again

Ada gempa. Anggota kelompok yang dulu bersamaku pergi, kecuali Kak Alin. Anggota baru yang masuk berasal dari berbagai distrik lain. Itu bagus. Seperti kamu mulai paham anatomi dan fisiologi. Setidaknya kamu siap untuk masuk ke pembelajaran sistem.

Oh .... Ketika aku mengatakan gempa, itu sungguh terjadi. Ada gempa di Purwakarta ketika kami sedang melakukan ZOOM. Coba tebak siapa yang meminta ZOOM pertama kali? Anggota baru!

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 20 September 2020 21:07

Subjek: NO

Aku gemar membaca buku. Namun, tidak bisa membaca cerita sudut pandang pertama. Aku tidak suka ketika membacanya seolah-olah aku menjadi tokoh utama. Jika itu menceritakan perempuan hebat yang tangguh, mungkin tidak masalah. Lain cerita kalau tentang perempuan lemah yang hanya bisa bergantung pada laki-laki.

Aku gemar membaca buku. Namun, tidak pandai menyimpan alur cerita dan tokoh ke dalam long-term memories atau short-term memories. Lain hasil kalau buku yang aku baca karya Towsend, Kaplan & Sadock, Stuart, Videbeck, Brunner & Suddarth, Smelter & Bare, Potter & Perry, dan lain-lain. Itu harus paham. Tidak boleh lupa. Tidak boleh salah. No excuse for human error.

Malam ini menjadi malam yang panjang. Aku menghabiskan waktu untuk mengingat judul buku yang sudah aku baca dan bagaimana alurnya. Menyebalkan.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 21 September 2020 21:02

Subjek: Dia

Dia menghabiskan waktu lebih lama dibandingkan aku. Interaksi mereka lucu. Aku memandangnya seperti Spongebob dan Squidward. Satu orang tampak hiperaktif dengan segala celotehannya dan yang lain tampak acuh.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 22 September 2020 21:00

Subjek: No Subject

Spongebob tidak bisa diam. Dia selalu mengirim pesan berantai. Namun, tidak kunjung mendapatkan balasan.

***

Dari: Heiwa Hann <>

Kepada: Kania Febrya Putri <>

Tanggal: 23 September 2020 21:04

Subjek: Kak Alin

Aku bertukar pesandengan Kak Alin, salah satu anggota distrik. Sepertinya jiwa fangirl membuncah setiap kali anggotaHUNTER berinteraksi. Dia setuju dengan sudut pandangku tentang Spongebob danSquidward

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro