Archduke's Daughter

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompt; Segalanya ditenagai sinar matahari, dengan teknologi dan alam yang berjalan harmonis ... kegelapan seolah tak punya peran.

Genre: Sci-Fi

***

"Jangan lupa letakkan tanaman itu di atas setelah menghabiskan tehmu itu, ya!" titah Ibuku, aku memanggut saja tanpa menyahut karwna pasti Ibuku sudah berjalan jauh keluar sana.

Kehidupan yang tenang adalah sesuatu yang sangat kudambakan, seperti ini! Menikmati pagi dengan segelas teh hijau dan dijemur dibawah teriknya mentari.

Selesai minum teh aku mengikat rambutku dengan sederhana dan mengambil tanaman yang ibuku maksud, walaupun aku anak dari seorang Archduke aku harus menjadi seseorang yang mandiri, begitulah ibuku berpesan.

Aku tidak mengikuti akademi yang biasanya para bangsawan lain lakukan, aku hanya membaca buku dan mempelajari banyak hal lewat tutor yang dipanggil ke rumah ... karena ayahku sendiri tak ingin putrinya digunakan oleh orang lain untuk kekuasannya.

Beginilah nasib menjadi seorang anak yang memiliki jabatan, susah. Aku menginjakkan kakiku di atap rumah yang datar, di tempat daerahku tinggal atau Lass-bagian selatan dari pulau Danixlass-walaupun kami pengguna elemen air, kami sangat senang untuk berjemur di bawah terik mentari.

Selain itu juga, banyak hal yang dilakukan oleh si besar nan panaa itu. Berterima kasihlah kepada para ilmuwan Inscapitrum yang hebat dan pintar, kuharap suatu hari nanti aku dapat menjadi ilmuwan juga di sana.

Kuembuskan napasku dan menghirup udara segar, dari atas sini aku dapat melihat banyak pelayan mondar-mandir karena tugas mereka dan penampakkan kota yang tak kalah menakjubkan seperti bintang di malam hari.

Suara burung menyanyi serta kebisingan orang-orang menjadi padu dalam ketenangan yang kugenggam, aku sangat ingin ini bisa terjadi selamanya di Lass. "Loci? Sedang apa dirimu di sini?" Aku menoleh dan mendapati Deryl-Kakakku-sedang mengangkat panggangan yang di atasnya terhidang roti baru matang.

Kujamin pasti masih terhirup aroma asap ovennya, "Apakah ini untukku?" tanyaku antusias, kakak mengangguk dan langsung menyodorkan roti itu padaku. Aku menyuap roti itu dalam junlah besar dan kami terlarut dalam perbincangan lama.

"Oh ya, omong-omong beberapa bulan lagi kau harus menyiapkan debutantemu bukan?" Aku mengangguk dan menghela napas sebentar. "Kuharap Lia bisa datang, andai saja ayah mengizinkanku untuk sekolah di Insvhool."

Kakakku tersenyum dan mengusap kepalaku, dari sorot matanya sangat terlihat bahwa ia mengkhawatirkanku. "Tenanglah Kak, aku baik kok menjalani hidup. Apalagi sebentar lagi aku bisa bebas dari sini, hehe."

Yah, dan itu tidak akan lama lagi! Setelah aku mendapati keutuhan sebagai anak dari seorang Archduke maka takdir hidupku akan aku genggam seutuhnya. Aku tidak ingin kebahagiaanku dan kehangatan mentari diambil dariku.

Semoga Dewa Xyergi selalu mendengarkanku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro