Prompt; Kapten satu ini menjelajahi samudera dan menciptakan peta di wilayah terpencil untuk ekspedisi ilmiah.

Genre: Historical

***

"Bagaimana, apakah kalian siap untuk berlabuh?" tanyaku pada awak kapal, mereka menjawab dengan serentak dan menunjukkan keseriusan serta persetujuan mereka. "Baiklah, sesuai dengan rencana. Kita hanya akan mengamati pulau ini selama 2 hari, dan selama waktu itu kita harus mengambil beberapa sampel seperti tanah, tanaman atau apapun yang terlihat asing agar dapat diteliti serta menjadi hal baru di Loctanus." Aku tersenyum setelah mengakhiri kata, kami kembali berlayar setelah kejadian beberapa Minggu menganggur.

Kali ini, aku akan memetakan Loctanus agar para penjelajah sepertiku dapat tahu, apa yang akan mereka temui. Setidaknya akan kugambarkan sebuah peta untuk mereka dan hal menakkubkan lain adalah tugas untuk mereka temukan.

Kami mendirikan beberapa tenda dan memasang perapian, setelah makan malam sederhana itu para awak kapal pamit untuk beristirahat dan aku pergi ke ruang kerja yang berada di salam kapal. Aku mengambil satu gulungan kertas yang sudah menjadi sangat akrab denganku.

Kertas ini berukuran satu meja, kuganjal tiap ujungnya dengan pin jarum dan kumulai kembali melukiskan gambaran yang telah kulihat sebelumnya dan tak lupa jejak kapal kami yang berupa garis putus-putus. Selain untuk memuaskan hasrat penasaranku, aku ingin membuktikan bahwa peta yang terdahulu ini dapat terbukti benarnya setelah kuamati dan pelajari.

Loctanus memiliki satu daratan besar dengan pulau-pulau yang saling berdampingan (Benua), namun hanya ada satu pulau bagian barat lautnya Loctanus yang terpisah dari benua Loctanus. Lokasinya sangat berbahaya untuk didatangi karena menyebrangi Dark Oceqnu, maka dari itu pulau ini sering disebut Fall Island atau Cursed Island.

Memang, dalam perjalanan kami ke sini banyak rintangan yang kami lalui. Seperti ombak yang tak mudah untuk diterjang, perubahan cuaca yang bisa terjadi secara drastis serta terkadang banyak makhluk jahil yang ingin merusak tujuan kami pergi.

Kuharap kami dapat pulang dengan selamat, harapku begitu. "Akhirnya selesai!" Aku mengamati peta hasil gambaranku, kuharap ayah dapat puas akan hasil kerjaku. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk hal ini.

"Tuan Putri, apakah saya boleh masuk?" tanya seseorang dari luar.

"Tentu saja, masuklah," jawabku tanpa mengalihkan pandanganku pada peta yang masih basah akan tinta. "Anda mendapatkan pesan dari yang mulia Raja."

Aku terdiam, lalu mengambil surat itu dan kuperintahkan orang tadi untuk pergi beristirahat. Aku membaca kata demi kata yang ditujukan untukku, aku merasa sangat kosong.

Baiklah, tujuanku juga sudah tercapai dan aku telah merasa puas. Aku akan kembali mengemban beban sebagai Putri Mahkota dari Kerajaan Vasmov.