Fun Danger

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Transponder di tubuhnya, untuk pertama kali berkedip, berkas sinar kemerahan menembus dari dalam kulit, seakan menunjukkan: BAHAYA!

Genre; Sci-Fi

***


Aku terbangun dan menemukan diriku tidak berada di kasur, kebiasaan burukku selalu terjadi disaat yang seperti ini. Semoga stressku tidak menimbulkan efek yang lebih parah.

"Loci, kau di sana?" aku mendengar suara kakak dan aku menghampirinya. Kakak menyuruhku untuk membelikan makanan di pasar. Sebenarnya para bangsawan masih enggan untuk pergi ke area publik, namun karena aku belum debutante maka mudah bagiku untuk tidak terjebak gerombolan orang.

Aku menghela napas karena barang belanjaan kakak lumayan banyak, lagi pula kenapa dia tidak mengantarku dengan seorang pelayan satu pun?! Astaga.

Jatuh sudah harga diriku, dasar laki-laki tidak bertanggung jawab. "Tolong diurus pembayarannya di depan saja ya." Kasir itu tersenyum dan memberikanku sebuah chip kecil yang dapat dimasukkan dalam sebuah lubang bergaris.

Aku memasukkan chip tersebut dan membaca informasi yang ditampilkan di layar, syukurlah aku membawa uang cukup. Yash, aku akan menagih dua kali lipat dari harga awal untuk kakak!

Aku menyodorkan pergelangan tanganku untuk mengenai scan alat tersebut, namun setelah beberapa detik pembayaran tidak juga berhasil. Aku mulai panik, selain itu terlihat dari pergelangan tanganku secercah cahaya berkedip.

Cahaya itu berwarna merah, seakan menandakan akan adanya bahaya dan aku langsung bertanya pada orang terdekat. Ah, ini sangat menyusahkan! "Kau sebaiknya pergi ke rumah perawatan, kemungkinan ada fungsi yang rusak," tutur orang tersebut.

Aku mengucapkan terima kasih padanya dan membayar belanjaanku dengan uang tunai, astaga ada apa dengan hari ini?

Aku semakin panik saat suara bip-bip terdengar dan kedipan cahaya ini semakin cepat, aku langsung saja mengambil jalan cepat agar bisa sampai di rumah perawatan.

Alangkah terkejutnya diriku ketika diperiksa dan hasilnya menunjukkan ....

***

"Astaga-astaga, Livian. Kau memang selalu ceroboh, ya!" Aku tertawa membaca isi surat dari teman lamaku ini, padahal dia terkenal akan kepintarannya membuat sesuatu. Tetapi, kenapa dia bisa seceroboh ini? Astaga.

"Apa yang kau tertawakan Lia?" Aku menoleh kepada Cia dan menceritakan bahwa Loci Livian–Anak Archduke Livian alias teman kecil Lia–mengamali kerusakan fungsi chip dalam tubuhnya di karenakan ia sering bereksperimen dengan gelombang radio.

"Bagaimana? Padahal sebentar lagi dia akan debutante, tapi malah terjadi hal seperti ini." Aku tertawa bersama Cia di sore itu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro